Cara Mudah Atasi Diare yang Rentan Menyerang Anak dan Bayi saat Banjir

Reporter

Tempo.co

Editor

Yunia Pratiwi

Minggu, 5 Januari 2020 06:01 WIB

Seorang anak saat digendong orang tuanya beraktivitas di Halte Jembatan Baru, Daan Mogot, Jakarta Barat, Sabtu, 4 Januari 2020. Hingga kini warga masih bertahan mengungsi di halte tersebut. TEMPO / Hilman Fathurrahman W

TEMPO.CO, Jakarta - Curah hujan tinggi dan banjir yang melanda beberapa kawasan di Jakarta dan sekitarnya memicu beragam gangguan kesehatan. Misalnya diare yang rentan menyerang anak dan bayi. Namun, sebaiknya para ibu mengetahui cara tepat saat menghadapi anak atau bayi yang mengalami diare.

Dokter spesialis anak, I Gusti Ayu Nyoman Partiwi memberikan beberapa tips mengatasi diare pada anak dan bayi, melalui unggahan video singkat di laman Instagram-nya. "Diare sedang banyak pada saat musim banjir! Jadi hati2 yaa ..edukasi penanganan diare sederhana di rumah bisa diberikan oleh Ibu!" tulisnya dalam keterangan unggahannya itu.

Dokter yang akrab disapa dokter Tiwi ini mengatakan saat diare menyerang langkah paling tepat adalah memberikan cairan elektrolit untuk mencegah dehidrasi. “Usahakan memberikan sebanyak diare pada anak atau bayi, misal diere 5 kali, berarti setiap kali diare harus diberikan cairan eletrolit pengganti itu,” ujar dokter Tiwi dalam video tersebut.

Dia juga memberikan cara pemberian cairan oralit yang tepat pada anak yang mengalami diare. Menurutnya, cara yang tepat adalah dengan menyesuaikan berat badan anak atau bayi. “Berat badannya berapa dikalikan 10 cc, misal 10 kilogram, per kali diare diganti dengan 100 cc atau setengah gelas dari cairan oralit, semakin sering mencret semakin banyak cairan elektrolit yang harus masuk,” katanya.

Advertising
Advertising

Kondisi lingkungan, seperti banjir mengakibatkan virus dan bakteri menyebar dengan cepat. Dokter Tiwi pun mengingatkan agar selalu menjaga kebersihan setiap saat. “Penting menjaga kebersihan jangan lupa cuci tangan sebelum makan, mau keluar cuci tangan, sedang di tempat umum, hati-hati diare sangat menular, di kolam renang, di tempat makan, kalau keluar hati-hati,” lanjutnya, “Pilih tempat makan yang bersih, sementara jangan menyentuh apa-apa dulu terutama, anak-anak dan bayi.”

Seperti dilansir dari laman Sehatq, secara umum penyebab diare pada anak adalah karena infeksi bakteri atau virus, seperti rotavirus dan bakteri salmonella. Dalam kasus yang jarang, diare pada anak bisa disebabkan oleh parasit, seperti giardia.

Diare pada anak biasanya juga diikuti dengan demam, muntah, sakit perut, sakit kepala, dan dehidrasi. Penyebab lain diare pada anak misalnya tidak dapat mencerna tertentu (intoleransi makanan), alergi makanan tertentu, reaksi obat-obatan tertentu, penyakit saluran pencernaan, keracunan makanan, masalah di cara kerja saluran pencernaan, dan operasi perut.

Selain karakteristik feses yang terlalu cair, terdapat beberapa gejala yang dapat muncul saat terjadi diare pada anak. Beberapa gejala yang dapat dialami adalah demam, menggigil, reses yang mengandung darah, rasa sakit di perut, mual atau muntah, buang air besar yang tidak dapat dikontrol, kembung di perut, serta dehidrasi.

Berita terkait

Apa Saja Imunisasi yang Wajib Diberikan kepada Bayi Berusia 1-2 Bulan?

1 jam lalu

Apa Saja Imunisasi yang Wajib Diberikan kepada Bayi Berusia 1-2 Bulan?

Bayi wajib melakukan imunisasi untuk mencegah bahaya kesehatan, terutama ketika berusia 1-2 bulan. Lantas, apa saja jenis imunisasi yang wajib dilakukan bayi?

Baca Selengkapnya

Banjir dan Longsor di Kabupaten Luwu Menewaskan 14 Warga

1 jam lalu

Banjir dan Longsor di Kabupaten Luwu Menewaskan 14 Warga

Kabupaten Luwu turut dilanda banjir dan longsor akibat hujan sejak Jumat dinihari, 3 Mei 2024. BNPB melaporkan 14 warga lokal meninggal dunia.

Baca Selengkapnya

33 Desa di Wajo Sulawesi Selatan Terendam Banjir, Listrik Padam di Tengah Evakuasi

2 jam lalu

33 Desa di Wajo Sulawesi Selatan Terendam Banjir, Listrik Padam di Tengah Evakuasi

Banjir merendam 33 desa di Kabupaten Wajo, Sulawesi Selatan pada Jumat, 3 Mei 2024, pukul 03.03 WITA.

Baca Selengkapnya

Anak Pemimpin Sudan Tewas dalam Kecelakaan di Turki

3 jam lalu

Anak Pemimpin Sudan Tewas dalam Kecelakaan di Turki

Anak panglima militer dan pemimpin de facto Sudan meninggal di rumah sakit setelah kecelakaan lalu lintas di Turki.

Baca Selengkapnya

Jurus Ampuh Mengatasi Gerah Akibat Hawa Panas

4 jam lalu

Jurus Ampuh Mengatasi Gerah Akibat Hawa Panas

Saat tubuh terpapar suhu ataupun hawa panas, respons alami tubuh adalah dengan memproduksi keringat untuk mendinginkan diri.

Baca Selengkapnya

Banjir Rendam Selatan Brasil, 39 Orang Tewas dan 68 Lainnya Hilang

6 jam lalu

Banjir Rendam Selatan Brasil, 39 Orang Tewas dan 68 Lainnya Hilang

Sebanyak 39 orang tewas dan 68 lainnya belum ditemukan akibat hujan lebat dan banjir yang melanda Rio Grande do Sul, Brasil.

Baca Selengkapnya

Mengapa Bayi Harus Diimunisasi?

6 jam lalu

Mengapa Bayi Harus Diimunisasi?

Bayi harus menjalani imunisasi karena beberapa alasan tertentu yang akan dibahas dalam artikel ini.

Baca Selengkapnya

10.000 Warga Palestina Hilang di Gaza, 210 Hari Sejak Serangan Israel Dimulai

7 jam lalu

10.000 Warga Palestina Hilang di Gaza, 210 Hari Sejak Serangan Israel Dimulai

Sejauh ini, 30 anak telah meninggal karena kelaparan dan kehausan di Gaza akibat blokade total bantuan kemanusiaan oleh Israel

Baca Selengkapnya

6 Bahaya Bayi yang Tidak Diimunisasi

13 jam lalu

6 Bahaya Bayi yang Tidak Diimunisasi

Bayi penting untuk melakukan imunisasi secara rutin agar terhindar dari bahaya kesehatan mendatang. Lantas, apa saja bahaya bagi bayi yang tidak melakukan imunisasi?

Baca Selengkapnya

Kelompok yang Rentan terhadap Cuaca Panas Berikut Dampaknya

19 jam lalu

Kelompok yang Rentan terhadap Cuaca Panas Berikut Dampaknya

Cuaca panas dapat berdampak lebih serius pada kesehatan orang-orang yang rentan, seperti lansia, ibu hamil, dan anak-anak karena dehidrasi.

Baca Selengkapnya