Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Perhatikan Kecukupan Minum Anak untuk Hindari Dehidrasi

image-gnews
AP/Heng Sinith
AP/Heng Sinith
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Dehidrasi pada anak-anak bisa berakibat fatal dan mematikan. Kekurangan cairan pada anak-anak adalah penyakit yang serius dan mungkin fatal. Masalah ini terjadi ketika anak kekurangan atau kehilangan cairan yang cukup banyak dalam tubuhnya dan tidak dihidrasi dengan baik. Balita dan anak-anak cenderung lebih mudah mengalami dehidrasi dibandingkan orang dewasa.

Kenapa dehidrasi berbahaya? Tubuh manusia terdiri dari lebih dari 95 persen air agar kondisi ideal dan fungsi tubuh bisa bekerja sehat dan maksimal. Agar tubuh tidak mengalami dehidrasi, konsumsi air harus mencukup, termasuk juga konsumsi makanan yang mengandung banyak air.

Alasan yang paling khas untuk dehidrasi pada anak-anak adalah karena adanya penyakit, sering dalam bentuk mungkin infeksi virus, seperti rotavirus, atau mungkin infeksi bakteri, seperti e-coli atau salmonella.

Ketika anak-anak sakit, mereka cenderung berhenti makan dan minum, yang artinya sama sekali tidak ada cairan yang masuk. Penyakit ini umumnya disertai dengan diare dan muntah, yang mengakibatkan menghilangnya cairan tubuh. Jika kelebihan cairan yang hilang dari tubuh dan tidak diisi ulang pada tingkat yang sama, bisa berakibat dehidrasi.

Alasan lainnya dehidrasi pada anak bisa disebabkan oleh adanya parasit dan panas yang berlebihan. Anak-anak dan bayi bisa mengalami dehidrasi sangat cepat, sehingga kebiasaan makan dan minum harus selalu dimonitor.

Jika anak-anak tidak makan atau minum selama lebih dari empat atau lima jam, mereka bisa mengalami dehidrasi. Apalagi jika ditambah aktivitas mereka berada di bawah sinar matahari atau anak sangat aktif, yang membuat keluarnya keringat berlebihan.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Cara terbaik untuk menghindari dehidrasi adalah meminum air setiap hari. Jus dan makanan mengandung air juga bisa mengembalikan cairan dalam tubuh dan minum air putih juga sangat penting.

Jika seorang anak atau bayi mengalami dehidrasi, ia mungkin memerlukan pengobatan mendesak. Balita dengan dehidrasi sering diberikan penanganan berupa pemberikan bubuk elektrolit, dicampur dengan air, yang mengandung cairan, gula dan bahan kimia yang mengembalikan cairan dalam tubuh mereka. *

BISNIS

Artikel lain:

7 Mitos dan Fakta tentang Flu
Memahami Sinusitis, Penyebab, Gejala, dan Pencegahannya
Cara Sederhana dan Mudah Agar Terlihat Awet Muda 

Iklan

Berita Selanjutnya



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Ketahui Penyakit Genetik, Pentingnya Tahu Riwayat Kesehatan Keluarga

18 Oktober 2022

Ilustrasi diabetes. Freepik.com
Ketahui Penyakit Genetik, Pentingnya Tahu Riwayat Kesehatan Keluarga

Setengah dari gen anak berasal dari orang tua biologis. Kadang adanya mutasi gen mengindikasi kemungkinan risiko memiliki penyakit genetik. Apa saja?


Anak Sulit Makan Sayur dan Buah? Ikuti Tips Mudah Ini

1 Juli 2019

Sekotak sayuran dipajang di kebun seluas 900 meter persegi di atap pusat pemilahan pos,  di Paris, Prancis, 22 September 2017. Kebun ini menanam buah-buahan, sayuran, tanaman aromatik dan obat-obatan. REUTERS/Charles Platiau
Anak Sulit Makan Sayur dan Buah? Ikuti Tips Mudah Ini

Apakah Anda sulit makan buah dan sayur? Lakukan berbagai tips mudah ini agar kebutuhan gizi anak Anda terpenuhi.


Saran Ahli Gizi agar Anak Terhindar dari Stunting

2 November 2018

Ilustrasi anak mengukur tinggi badan. answcdn.com
Saran Ahli Gizi agar Anak Terhindar dari Stunting

Menurut pakar gizi, pemerintah dan seluruh elemen masyarakat, perlu bekerja sama untuk menurunkan angka stunting.


Rumah Sedang Direnovasi, Perhatikan Kesehatan Anak-anak

8 Mei 2018

Ilustrasi pasangan mengecat rumah. shutterstock.com
Rumah Sedang Direnovasi, Perhatikan Kesehatan Anak-anak

Rumah yang sedang direnovasi sudah pasti kotor serta penuh debu dan zat kimia berbahaya. Lindungi anak-anak, jangan sampai kesehatan mereka terganggu.


Tanda Anak Keracunan Zat Berbahaya di Rumah dan Kiat Mengatasi

4 Maret 2018

Ilustrasi Keracunan
Tanda Anak Keracunan Zat Berbahaya di Rumah dan Kiat Mengatasi

Jauhkan bahan-bahan pembersih di rumah yang mengandung zat berbahaya. Kenali tanda anak keracunan zat tersebut.


Alasan Anak Tak Boleh Hanya Sarapan Buah dan Sayur

4 Maret 2018

Ilustrasi anak makan buah dan sayur. Shutterstock
Alasan Anak Tak Boleh Hanya Sarapan Buah dan Sayur

Menurut dokter, anak tidak dianjurkan hanya sarapan buah dan sayur karena tidak mengandung karbohidrat.


Anak Juga Butuh Pusat Kebugaran Khusus, Ini Saran Dokter

11 Januari 2018

Ilustrasi anak obesitas berolahraga. Kevin Frayer/Getty Images
Anak Juga Butuh Pusat Kebugaran Khusus, Ini Saran Dokter

Semakin banyak saja pusat kebugaran untuk anak dan menurut dokter anak memang butuh banyak beraktivitas.


Manfaat Menyusui buat Ibu dan Bayi, Cegah Obesitas sampai Kanker

14 Desember 2017

Ilustrasi Ibu menyusui. Shutterstock
Manfaat Menyusui buat Ibu dan Bayi, Cegah Obesitas sampai Kanker

Manfaat menyusui bagi kesehatan sangat besar, bukan saja untuk bayi tapi juga ibunya.


Anak Lesu dan Pucat, Waspadai Gejala Anemia

23 November 2017

Ilustrasi anak sakit. Shutterstock
Anak Lesu dan Pucat, Waspadai Gejala Anemia

Perhatikan anak Anda, bila terlihat pucat, lemas, dan lesu, bisa jadi ia mengalami anemia.


Kecoak dan Bulu Kucing Biang Kerok Asma? Ini Kata Dokter

26 September 2017

Kucing bernama Sam ini memiliki bulu berwarna hitam yang mirip alis. Sepintas ia terlihat seperti karakter kartun yang lucu. Berikut sejumlah kucing dengan corak bulu yang lucu dan unik. Boredpanda.com
Kecoak dan Bulu Kucing Biang Kerok Asma? Ini Kata Dokter

Kecoa itu alergen, bahan yang menyebabkan serangan asma. Kalau kecoak mati kan berterbangan kulit-kulitnya. Lalu?