5 Cara Merawat Bekas Jahitan Operasi Caesar Agar Cegah Infeksi

Reporter

Tempo.co

Editor

Yunia Pratiwi

Selasa, 24 Desember 2019 16:06 WIB

Ilustrasi operasi caesar. Babycenter.com

TEMPO.CO, Jakarta - Setelah melahirkan ibu tidak hanya mengurus si kecil, tapi juga merawat diri sendiri. Bagi yang melahirkan dengan operasi caesar misalnya, ibu harus merawat luka bekas jahitan. Perawatan bekas jahitan caesar juga harus seksama untuk menghindari terjadinya infeksi.

Seperti halnya semua infeksi lain, bekas jahitan operasi caesar akan bermasalah apabila ada bakteri di area luka tersebut. Jika bakteri menyebar, maka infeksi juga bisa terjadi tak hanya pada bekas jahitan saja, tapi juga pada perut dan uterus.

Biasanya, gejala bekas jahitan caesar bermasalah akan terdeteksi dalam waktu beberapa hari setelah persalinan berlangsung. Beberapa gejala infeksi di antarany kemerahan pada bekas jahitan, bekas jahitan bengkak atau terasa keras, rasa nyeri hanya di titik yang spesifik saja, bukan pada seluruh luka, keluar cairan atau nanah dari bekas jahitan, bekas jahitan berdarah, demam, nyeri perut serta keputihan dengan aroma tidak sedap.

Umumnya, operasi caesar yang direncanakan memiliki risiko lebih rendah ketimbang operasi caesar darurat. Alasannya, baik pihak dokter maupun pasien sama-sama punya waktu untuk mempersiapkan operasi. Selain itu, ada juga beberapa faktor risiko yang rentan menyebabkan bekas jahitan caesar bermasalah seperti obesitas, diabetes, pernah menjalani operasi caesar sebelumnya, mengonsumsi obat imunosupresan untuk menekan sistem imun, kebiasaan merokok, atau alergi terhadap antibiotik penisilin.

Bagi ibu hamil yang sudah merencakan operasi C-section, biasanya dokter akan meminta mandi dengan sabun antibakteri khusus sebelum proses persalinan berlangsung. Tak kalah penting, pemberian antibiotik secara berkala sebelum operasi C-section dapat mengurangi risiko infeksi pada rahim. Setiap persiapan sebelum operasi C-section sangat penting untuk mengurangi risiko terjadinya masalah di kemudian hari.

Advertising
Advertising

Bentuk persiapan ini bisa berbeda antara satu ibu hamil dan lainnya, bergantung pada kondisi kesehatan dan rekam medisnya. Contohnya ibu hamil yang diabetes dan akan menjalani operasi caesar akan diminta mengendalikan kadar gula darah beberapa hari jelang dan setelah operasi dilakukan.

Meskipun termasuk dalam operasi besar, bekas jahitan caesar relatif kecil. Insisi akan dilakukan di bawah garis rambut pusar dengan bentuk horizontal. Ukurannya seukuran kepala bayi, yaitu sekitar 10-15 cm. Setelah persalinan, dari waktu ke waktu bekas jahitan caesar yang semula berwarna kemerahan atau keunguan perlahan akan memudar dan menjadi garis tipis. Untuk menjaga agar bekas jahitan caesar tidak mengalami infeksi, berikut ini cara merawat yang harus diperhatikan.

1. Jaga kebersihannya
Pastikan bekas jahitan operasi caesar tetap tertutup dan bersih hingga seminggu setelah persalinan. Saat mandi, setidaknya selama seminggu pertama jaga agar bekas jahitan tidak terkena air. Di kemudian hari, jangan pula menggosok bekas jahitan caesar dengan handuk.

2. Sirkulasi udara yang baik
Paparan udara dapat membantu mempercepat proses penyembuhan luka. Sebisa mungkin, beri udara pada bekas jahitan misalnya dengan mengenakan pakaian yang longgar.

3. Jangan beraktivitas terlalu berat
Hingga 2 minggu pertama, jangan membawa beban terlalu berat karena dapat mengganggu proses penyembuhan. Selain itu, hingga 6 minggu pertama, jangan melakukan aktivitas fisik terlalu berat karena dapat menyebabkan iritasi pada bekas jahitan.

4. Tetap aktif bergerak
Meskipun Anda disarankan untuk menghindari aktivitas fisik terlalu berat, usahakan agar tetap aktif bergerak. aliran darah yang lancar dapat membantu proses penyembuhan serta mencegah penyumbatan darah.

5. Jangan menggaruk bekas jahitan caesar
Ketika terasa gatal, hindari menggaruk area bekas jahitan operasi caesar. Apabila terasa gatal, aplikasikan krim yang aman di sekitar luka. Atau, kompres dengan es batu yang dibalut dengan handuk selama 5-10 menit.

Selain itu, mengonsumsi makanan bernutrisi dapat mempercepat proses penyembuhan. Ada banyak ibu hamil yang punya memori berkesan terhadap persalinan dengan cara operasi C-section, dan ini termasuk operasi yang paling aman dan sering dilakukan.

SEHATQ

Berita terkait

Diselamatkan dari Rahim Ibunya yang Tewas dalam Serangan Israel, Bayi Sabreen Meninggal Dunia

1 hari lalu

Diselamatkan dari Rahim Ibunya yang Tewas dalam Serangan Israel, Bayi Sabreen Meninggal Dunia

Seorang bayi yang diselamatkan dari rahim ibunya yang sekarat setelah serangan udara Israel di Gaza selatan, dilaporkan meninggal pada Kamis.

Baca Selengkapnya

Yang Perlu Disiapkan Ibu Hamil agar Persalinan Aman dan Lancar

3 hari lalu

Yang Perlu Disiapkan Ibu Hamil agar Persalinan Aman dan Lancar

Selain memahami bahaya persalinan, ibu hamil juga harus menyiapkan keperluan untuk membantu lancarnya proses kelahiran.

Baca Selengkapnya

Saran Tenaga Medis agar Kebersihan Tangan Selalu Terjaga

3 hari lalu

Saran Tenaga Medis agar Kebersihan Tangan Selalu Terjaga

Menjaga kebersihan tangan merupakan upaya mencegah berbagai penyakit infeksi dan bagian dari cara hidup sehat. Ini cara yang dianjurkan.

Baca Selengkapnya

Punya Gejala Mirip Tipus, Kenali Tanda Demam Berdarah Dengue

4 hari lalu

Punya Gejala Mirip Tipus, Kenali Tanda Demam Berdarah Dengue

Demam Berdarah Dengue (DBD) memiliki gejala yang hampir sama dengan Typhus. Namun keduanya adalah jenis penyakit yang berbeda

Baca Selengkapnya

Bayi di Gaza Lahir dari Rahim Ibu Hamil yang Tewas Diserang Israel

5 hari lalu

Bayi di Gaza Lahir dari Rahim Ibu Hamil yang Tewas Diserang Israel

Tim medis di Gaza berhasil melakukan operasi caesar untuk membantu lahirnya bayi dari rahim seorang ibu yang tewas dalam serangan Israel.

Baca Selengkapnya

Tanda Ibu Hamil Alami Gangguan Mental

5 hari lalu

Tanda Ibu Hamil Alami Gangguan Mental

Gangguan mental pada ibu hamil perlu dikenali karena membuat perasaan tidak nyaman dan ada gangguan pada aktivitas sehari-hari.

Baca Selengkapnya

Serangan Israel di Rafah Tewaskan 18 orang, Termasuk 14 Anak-anak

6 hari lalu

Serangan Israel di Rafah Tewaskan 18 orang, Termasuk 14 Anak-anak

Serangan brutal Israel pada Sabtu malam di Rafah menewaskan 18 orang, termasuk 14 anak-anak. Dokter berhasil menyelamatkan bayi dari jasad ibu hamil

Baca Selengkapnya

Ketahui Manfaat dan Risiko Terapi Ikan

6 hari lalu

Ketahui Manfaat dan Risiko Terapi Ikan

Terapi ikan bisa menghilangkan sel kulit mati, namun dapat berbahaya jika kebersihan kolam tidak terjaga.

Baca Selengkapnya

Bagaimana Risiko Kehamilan pada Usia Terlalu Muda dan Terlalu Tua? Ini Penjelasan Wakil Dekan Kedokteran UI

6 hari lalu

Bagaimana Risiko Kehamilan pada Usia Terlalu Muda dan Terlalu Tua? Ini Penjelasan Wakil Dekan Kedokteran UI

Wakil Dekan Fakultas Kedokteran UI memaparkan sejumlah risiko kehamilan di luar usia 20-35 tahun. Kondisi itu memerlukan antisipasi lebih dini.

Baca Selengkapnya

Pemeriksaan Kehamilan Rutin Bantu Cegah Penularan Sifilis dari Ibu ke Janin

7 hari lalu

Pemeriksaan Kehamilan Rutin Bantu Cegah Penularan Sifilis dari Ibu ke Janin

Penyakit sifilis bisa menular dari ibu yang terinfeksi ke janinnya melalui plasenta. Pemeriksaan kehamilan bantu mencegah penularan itu.

Baca Selengkapnya