Mau Cepat Hamil, Ini Cara Mengitung dan Mengenali Masa Subur

Reporter

Sehatq.com

Editor

Yunia Pratiwi

Senin, 2 Desember 2019 16:09 WIB

Ilustrasi ibu hamil. (Unsplash/Suhyeon Choi)

TEMPO.CO, Jakarta - Langkah penting bagi Anda yang tengah menjalani program hamil adalah dengan mengetahui kalender masa subur. Hal ini karena di saat itulah Anda memiliki peluang terbesar untuk memiliki keturunan jika melakukan hubungan seksual dengan pasangan.

Masa subur sangat dipengaruhi oleh waktu siklus mentruasi Anda. Satu siklus menstruasi dihitung dari hari pertama menstruasi terakhir hingga hari pertama menstruasi yang baru saja Anda alami. Setiap wanita mungkin memiliki siklus menstruasi yang berbeda, namun rentang normalnya berlangsung 24-38 hari. Di antara siklus haid ini, wanita akan mengalami masa subur (ovulasi), yakni saat sel telur dilepaskan ke rahim dan siap dibuahi oleh sel sperma.

Peluang tertinggi seorang wanita untuk hamil yaitu saat ia mengalami ovulasi. Masalahnya, sel telur yang dilepas saat masa subur ini hanya dapat bertahan 12-24 jam sehingga sangat penting bagi pasangan untuk mengintensifkan hubungan seksual untuk memperbesar peluang wanita agar hamil.

Para ahli berpendapat wanita dan pria harus melakukan hubungan seksual tanpa pengaman atau alat KB apa pun setidaknya 5 hari sebelum ovulasi. Pasalnya, sel sperma pria biasanya bisa hidup di organ reproduksi wanita selama 3-5 hari sehingga sel sperma tersebut dapat langsung membuahi sel telur saat dilepaskan pada masa subur.

Cara menghitung kalender masa subur sendiri

Advertising
Advertising

Anda mungkin sudah pernah mendengar bahwa masa subur wanita biasanya terjadi di hari ke-14 dalam siklus menstruasi Anda. Hitungan ini tidak sepenuhnya salah, namun hanya bisa diterapkan pada wanita yang memiliki siklus menstruasi 28 hari setiap bulannya.

Padahal kebanyakan wanita mengalami siklus yang tidak sama setiap bulan. Ada wanita yang mengalami siklus 27 hari, kemudian berubah menjadi 30 hari, 28 hari, 29 hari, dan seterusnya. Sebab itu, Anda sebaiknya menghitung kalender masa subur sendiri agar hasilnya lebih akurat. Untuk melakukan hitungan ini, Anda harus mengetahui jumlah hari pada siklus menstruasi Anda dalam beberapa bulan terakhir.

- Hari pertama masa subur Anda dapat dihitung dengan cara mengurangi siklus terpendek dengan 18. Misalnya, siklus haid terpendek Anda adalah 28 hari, maka 28-18 = 10. Artinya, hari pertama dalam kalender masa subur Anda adalah hari ke-10 setelah hari pertama menstruasi.

- Hari terakhir masa subur Anda dapat dihitung dengan cara mengurangi siklus terpanjang dengan 11. Misalnya, siklus haid terpanjang Anda adalah 32 hari, maka 32-11 = 21. Artinya, hari terakhir dalam kalender masa subur Anda adalah hari ke-21 setelah hari pertama menstruasi.

Berdasarkan hitungan tersebut, dapat disimpulkan bahwa kalender masa subur Anda berkisar antara 10-21 hari setelah hari pertama menstruasi. Di situlah Anda sangat dianjurkan untuk berhubungan seksual dengan pasangan demi meningkatkan peluang Anda untuk hamil.

Jika Anda bingung dengan perhitungan kalender masa subur ini, terdapat banyak aplikasi daring yang bertindak sebagai kalkulator online untuk menghitung masa subur. Namun, sekalipun Anda telah memenuhi kriteria untuk hamil, tidak memiliki masalah kesehatan, dan melakukan hubungan seksual saat masa subur, tetap ada kemungkinan Anda tidak hamil pada bulan tersebut.

Tanda saat Anda mengalami masa subur

Selain menghitung kalender masa subur, Anda juga dapat memperhatikan tanda-tanda fisik yang terjadi selama masa subur.

- Keluar cairan bening yang tekstur dan warnanya mirip putih telur. Puncak masa subur biasanya ditandai dengan keluarnya cairan bening ini dalam jumlah yang lebih banyak dibanding hari-hari sebelumnya.

- Perubahan suhu basal tubuh, biasanya sekitar 0,5 hingga 1 derajat celcius lewat pengukuran dengan termometer.

- Meningkatnya level luteinizing hormone (LH) yang hanya bisa diketahui dengan menggunakan alat khusus deteksi masa subur.

- Payudara terasa kencang dan nyeri ketika disentuh.

- Perut seperti kembung.

- Keluar bercak darah melalui vagina.

- Pinggul terasa pegal.

Meskipun demikian, tidak semua wanita akan mengalami gejala masa subur yang sama, bahkan ada pula wanita yang tidak merasakan pertanda di atas. Oleh karena itu, kembali lagi, penting bagi Anda untuk dapat mengetahui saat ovulasi dengan menghitung sendiri berdasarkan kalender masa subur.

Menghitung sendiri kalender masa subur Anda sekaligus mengenali tanda-tandanya, mungkin akan terasa merepotkan di masa-masa awal. Namun, Anda akan terbiasa dan lebih peka terhadap sinyal yang dikeluarkan oleh tubuh Anda sendiri saat ovulasi seiring dengan berjalannya waktu.

SEHATQ

Berita terkait

Ibu Hamil Konsumsi Paracetamol, Apa yang Perlu Jadi Perhatian?

4 hari lalu

Ibu Hamil Konsumsi Paracetamol, Apa yang Perlu Jadi Perhatian?

Ibu hamil mengonsumsi paracetamol perlu baca artikel ini. Apa saja yang harus diperhatikan?

Baca Selengkapnya

Pentingnya Suplemen Vitamin D Selama Masa Kehamilan

4 hari lalu

Pentingnya Suplemen Vitamin D Selama Masa Kehamilan

Vitamin D3 berperan penting dalam pembentukan tulang, gigi dan otot janin. Kekurangan vitamin D3 selama masa kehamilan akan menyulut beragam risiko.

Baca Selengkapnya

Cegah Stunting dengan Jaga Nutrisi dan Rutin Periksa Kandungan

7 hari lalu

Cegah Stunting dengan Jaga Nutrisi dan Rutin Periksa Kandungan

Ibu hamil untuk menjaga nutrisi dan rutin memeriksakan kandungan untuk cegah stunting. Berikut saran yang perlu dilakukan.

Baca Selengkapnya

Mengenal Miom Uteri, Tumor Jinak yang Perlu Diwaspadai

11 hari lalu

Mengenal Miom Uteri, Tumor Jinak yang Perlu Diwaspadai

Gejala miom uteri dapat berupa perdarahan hebat saat menstruasi serta kesulitan untuk hamil bergantung pada lokasi dan ukurannya.

Baca Selengkapnya

Pengaruh Sering Makan Makanan Olahan pada Menstruasi

14 hari lalu

Pengaruh Sering Makan Makanan Olahan pada Menstruasi

Sering makan makanan olahan dibanding makanan rumahan menjadi salah satu penyebab anak perempuan lebih cepat mengalami menstruasi.

Baca Selengkapnya

Bagaimana Risiko Kehamilan pada Usia Terlalu Muda dan Terlalu Tua? Ini Penjelasan Wakil Dekan Kedokteran UI

14 hari lalu

Bagaimana Risiko Kehamilan pada Usia Terlalu Muda dan Terlalu Tua? Ini Penjelasan Wakil Dekan Kedokteran UI

Wakil Dekan Fakultas Kedokteran UI memaparkan sejumlah risiko kehamilan di luar usia 20-35 tahun. Kondisi itu memerlukan antisipasi lebih dini.

Baca Selengkapnya

Pemeriksaan Kehamilan Rutin Bantu Cegah Penularan Sifilis dari Ibu ke Janin

16 hari lalu

Pemeriksaan Kehamilan Rutin Bantu Cegah Penularan Sifilis dari Ibu ke Janin

Penyakit sifilis bisa menular dari ibu yang terinfeksi ke janinnya melalui plasenta. Pemeriksaan kehamilan bantu mencegah penularan itu.

Baca Selengkapnya

Risiko Kehamilan setelah Usia 35 Tahun dan Perawatannya

24 hari lalu

Risiko Kehamilan setelah Usia 35 Tahun dan Perawatannya

Seiring bertambahnya usia, risiko komplikasi terkait kehamilan mungkin meningkat, terutama pada yang berumur di atas 35 tahun.

Baca Selengkapnya

4 Tanda Nyeri Menstruasi Sudah Tak Wajar dan Gejala Kondisi Serius

27 hari lalu

4 Tanda Nyeri Menstruasi Sudah Tak Wajar dan Gejala Kondisi Serius

Orang sering tak paham apa yang sebenarnya terjadi saat menstruasi dan kapan perlu mendapat penanganan medis. Berikut empat tanda Anda perlu waspada.

Baca Selengkapnya

Ragam Penyebab Mual dan Kapan Perlu Mendapat Perhatian Serius

27 hari lalu

Ragam Penyebab Mual dan Kapan Perlu Mendapat Perhatian Serius

Semua orang bisa mengalami mual dengan berbagai penyebab. Kapan perlu mendapat perhatian khusus dan periksa ke dokter?

Baca Selengkapnya