Mengulik Ampuhnya Morning After Pill Alat Konstrasepsi Darurat

Reporter

Sehatq.com

Editor

Yunia Pratiwi

Kamis, 28 November 2019 21:46 WIB

Ilustrasi pasangan suami-istri. dailymail.co.uk

TEMPO.CO, Jakarta - Hubungan seksual bagi pasangan suami istri membuat rumah tangga lebih harmonis. Tapi jika belum ingin mempunyai anak, biasanya alat kontrasepsi digunakan. Namun, kalau sudah terlanjur berhubungan, tapi lupa menggunakan alat kontrasepsi, obat levonorgestrel, atau yang populer disebut morning after pill, harus menjadi pilihan.

Bedanya dengan alat konstrasepsi yang lain, morning after pill adalah pil kontrasepsi darurat dan khusus digunakan, setelah suami-istri melakukan hubungan seksual tanpa kondom maupun alat kontrasepsi lain. Karena ada kata “morning” atau pagi, di dalam sebutannya, bukan berarti Anda harus meminumnya di pagi hari, setelah melakukan hubungan seksual. Tak peduli waktu ketika dikonsumsi, morning after pill tetap bekerja efektif, jika diminum sesaat setelah melakukan hubungan seksual.

Lalu, apa bedanya dengan mifepristone atau obat aborsi, yang menghalangi progesteron menyebabkan kehamilan untuk berkembang, morning after pill hanya mencegah ovulasi dan mengganggu pembuahan sel telur, sehingga kehamilan tidak terjadi. Selain itu, morning after pill juga bisa mencegah implantasi atau menempelnya sel telur yang dibuahi di dalam rahim, dengan mengubah lapisannya.

Perlu juga diingat, bahwa morning after pill tidak menyebabkan keguguran. Jika sel telur yang telah dibuahi, sudah tertanam dalam rahim, maka morning after pill tidak bisa mencegah kehamilan. Maka dari itu, morning after pill tidak akan berguna, jika Anda mengonsumsinya saat sudah hamil.

Beberapa faktor yang bisa menjadi alasan morning after pill dikonsumsi seperti hubungan seksual suami-istri tanpa pengaman, lupa mengonsumsi pil KB, mengalami pelecehan seksual atau metode kontrasepsi gagal. Selain itu, bukan berarti setelah mengosumsi morning after pill, Anda bisa tenang dan tidak melakukan pengecekan. Sebab, masih ada beberapa hal yang harus Anda lakukan, setelah mengonsumsi morning after pill.

Advertising
Advertising

Setelah mengonsumsi morning after pill, apa selanjutnya?

Morning after pill bukan seperti pil KB yang bisa diminum secara rutin. Morning after pill hanya direkomendasikan untuk dikonsumsi, setelah Anda melakukan hubungan seksual tanpa pengaman atau lupa meminum pil KB. Oleh karena itu, ada beberapa hal yang harus tetap Anda lakukan, setelah mengonsumsi morning after pill.

1. Lanjutkan penggunaan pil KB atau metode kontrasepsi lainnya
Jika memang dari awal Anda belum siap memiliki anak, lanjutkan penggunaan pil KB atau metode kontrasepsi lainnya, seperti kondom, untuk mencegah kehamilan. Sebab, cara kerja morning after pill, berbeda dari pil KB. Itulah sebabnya, Anda tidak boleh mengonsumsi morning after pill secara rutin.

2. Lakukan tes kehamilan
Untuk 100 persen yakin, bahwa morning after pill, telah mencegah kehamilan tak diinginkan, lakukan tes kehamilan, sebulan setelah Anda mengonsumsi morning after pill, atau ketika telat datang bulan. Jika Anda telat datang bulan dan tes kehamilan menunjukkan hasil negatif, tunggu beberapa minggu lagi, dan lakukan tes kehamilan kedua. Hal ini dilakukan, untuk melihat efektivitas morning after pill.

Seberapa efektif morning after pill?

Tentunya, Anda bertanya-tanya, seberapa efektifkah morning after pill? Jawabannya tergantung pada seberapa cepat Anda mengonsumsinya, setelah melakukan hubungan seksual. Disebutkan, jika Anda mengonsumsinya sekitar 72 jam setelah melakukan hubungan seksual, maka tingkat kesuksesannya mencapai 89 persen. Namun, ada beberapa merek morning after pill, yang tingkat kesuksesannya mencapai 95%, jika dikonsumsi dalam kurun waktu 24 jam, setelah melakukan hubungan seksual.

Hal penting selalu diingat bahwa morning after pill atau levonorgestrel ini bukanlah pil kontrasepsi utama, untuk mencegah kehamilan. Namanya saja “pil kontrasepsi darurat”, yang hanya dikonsumsi jika Anda memang benar-benar lupa, untuk menggunakan pengaman atau mengonsumsi pil KB, sebelum melakukan hubungan suami-istri.

Selain itu, morning after pill juga tidak mencegah penularan penyakit menular seksual. Maka dari itu, jangan “mendewakan” pil kontrasepsi darurat ini. Gunakanlah metode kontrasepsi lain, seperti kondom, yang bisa menghindarkan Anda dari penyakit menular seksuaL.

Risiko morning after pill

Morning after pill merupakan metode kontrasepsi darurat yang efektif, tapi tingkat keberhasilannya tidak setinggi metode kontrasepsi lainnya. Tidak heran, Anda disarankan tidak menggunakan morning after pill secara rutin. Selain itu, ada risiko kegagalan morning after pill, sehingga kehamilan pun terjadi.

Morning after pill tidak cocok jika Anda memiliki dalam kondisi alergi terhadap komponen dalam morning after pill, menggunakan pengobatan lain (barbiturat atau obat bius tidur) yang bisa mengurangi efektivitas morning after pill, atau mengalami obesitas atau kelebihan berat badan

Morning after pill juga memiliki efek samping, yang biasanya berlangsung selama beberapa hari seperti mual atau muntah, pusing, lelah, sakit kepala, nyeri payudara, perdarahan mens yang berlebih. Serta nyeri atau kram pada perut bagian bawah

Jika muntah setelah 2 jam mengonsumsi morning after pill, berkonsultasilah dengan dokter, sebelum mengonsumsinya lagi. Selain itu, jangan melakukan hubungan seks dulu, jika Anda dan pasangan belum menggunakan metode kontrasepsi lainnya.

SEHATQ

Berita terkait

Bagaimana Risiko Kehamilan pada Usia Terlalu Muda dan Terlalu Tua? Ini Penjelasan Wakil Dekan Kedokteran UI

6 hari lalu

Bagaimana Risiko Kehamilan pada Usia Terlalu Muda dan Terlalu Tua? Ini Penjelasan Wakil Dekan Kedokteran UI

Wakil Dekan Fakultas Kedokteran UI memaparkan sejumlah risiko kehamilan di luar usia 20-35 tahun. Kondisi itu memerlukan antisipasi lebih dini.

Baca Selengkapnya

Pemeriksaan Kehamilan Rutin Bantu Cegah Penularan Sifilis dari Ibu ke Janin

7 hari lalu

Pemeriksaan Kehamilan Rutin Bantu Cegah Penularan Sifilis dari Ibu ke Janin

Penyakit sifilis bisa menular dari ibu yang terinfeksi ke janinnya melalui plasenta. Pemeriksaan kehamilan bantu mencegah penularan itu.

Baca Selengkapnya

Risiko Kehamilan setelah Usia 35 Tahun dan Perawatannya

15 hari lalu

Risiko Kehamilan setelah Usia 35 Tahun dan Perawatannya

Seiring bertambahnya usia, risiko komplikasi terkait kehamilan mungkin meningkat, terutama pada yang berumur di atas 35 tahun.

Baca Selengkapnya

Ragam Penyebab Mual dan Kapan Perlu Mendapat Perhatian Serius

18 hari lalu

Ragam Penyebab Mual dan Kapan Perlu Mendapat Perhatian Serius

Semua orang bisa mengalami mual dengan berbagai penyebab. Kapan perlu mendapat perhatian khusus dan periksa ke dokter?

Baca Selengkapnya

4 Pola Tidur Berkaitan Tidur yang Terbawa Sejak Masa Kehamilan

19 hari lalu

4 Pola Tidur Berkaitan Tidur yang Terbawa Sejak Masa Kehamilan

Perilaku dan pola pikir bermasalah mengenai tidur dapat muncul selama kehamilan dan menetap pada masa nifas.

Baca Selengkapnya

Penanganan Tidur yang Buruk Selama Masa Kehamilan dan Pasca Melahirkan

19 hari lalu

Penanganan Tidur yang Buruk Selama Masa Kehamilan dan Pasca Melahirkan

Tiga dari 4 wanita selama periode hamil dan atau pasca melahirkan mengalami masalah tidur seperti insomnia, kualitas tidur buruk, atau gangguan tidur

Baca Selengkapnya

Mudik Lebaran, Ibu Hamil Perlu Periksa USG Dulu dan Bawa Camilan Berprotein

20 hari lalu

Mudik Lebaran, Ibu Hamil Perlu Periksa USG Dulu dan Bawa Camilan Berprotein

Ibu hamil disarankan melakukan pemeriksaan melalui USG hingga membawa camilan berprotein tinggi untuk perjalanan mudik Lebaran.

Baca Selengkapnya

Saran BKKBN untuk Ibu Hamil Berumur di Atas 35 Tahun

24 hari lalu

Saran BKKBN untuk Ibu Hamil Berumur di Atas 35 Tahun

Ibu hamil berusia 35 tahun atau lebih diimbau rutin cek kesehatan mulai dari gula darah, tekanan darah, hingga jantung karena risiko lebih tinggi.

Baca Selengkapnya

Hasil Penelitian: Wanita yang Alami Komplikasi Kehamilan Berisiko Terkena Penyakit Jantung

33 hari lalu

Hasil Penelitian: Wanita yang Alami Komplikasi Kehamilan Berisiko Terkena Penyakit Jantung

Sebuah penelitian mengungkapkan bahwa wanita yang mengalami komplikasi saat menjalani kehamilan cenderung memiliki risiko terkena penyakit jantung.

Baca Selengkapnya

Keguguran 3 Kali, Olivia dan Denny Sumargo Akhirnya akan Sambut Anak Pertama

38 hari lalu

Keguguran 3 Kali, Olivia dan Denny Sumargo Akhirnya akan Sambut Anak Pertama

Olivia Allan menceritakan perjuangannya mendapatkan anak hingga sempat menolak ditemani Denny Sumargo di dokter.

Baca Selengkapnya