Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Jenis Kontrasepsi Darurat untuk Mencegah Kehamilan

Reporter

Editor

Yunia Pratiwi

image-gnews
Ilustrasi wanita memegang pil KB. shutterstock.com
Ilustrasi wanita memegang pil KB. shutterstock.com
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Pasangan  yang ingin menunda memiliki keturunan, biasanya akan menggunakan kondom ataupun alat kontrasepsi lainnya untuk mencegah kehamilan. Namun, jika kondom yang digunakan mengalami kebocoran, bagaimana mencegah kehamilan? 

Anda dapat menggunakan kontrasepsi darurat untuk mencegah kehamilan setelah melakukan hubungan intim yang tidak terproteksi maupun saat alat kontrasepsi tidak berfungsi dengan baik. Sebenarnya kontrasepsi darurat juga merupakan salah satu alat kontrasepsi, tetapi alat kontrasepsi ini dapat digunakan segera setelah melakukan hubungan seksual untuk mencegah kehamilan.

Tapi efektivitas kontrasepsi darurat tentunya lebih rendah dari alat kontrasepsi lainnya, seperti kondom dan pil KB. Kontrasepsi darurat terbagi menjadi dua jenis, yaitu dalam bentuk pil dan IUD atau spiral. Penggunaan kontrasepsi darurat tergantung dari jenis yang dipilih. Namun, kontrasepsi darurat akan jauh lebih efektif bila digunakan secepatnya setelah berhubungan intim.

Kontrasepsi darurat IUD dinilai lebih efektif dalam mencegah kehamilan dengan risiko kehamilan kurang dari 1 persen, tetapi kontrasepsi darurat berupa pil lebih praktis dan mudah untuk digunakan. Kedua jenis kontrasepsi darurat tersebut memiliki kegunaan yang sama, yaitu untuk mencegah kehamilan. Namun, kedua jenis kontrasepsi darurat memiliki kelebihan dan kekurangan masing-masing.

1. Kontrasepsi darurat berupa pil
Penggunaan kontrasepsi darurat berupa pil mampu mengurangi resiko kehamilan sebesar 95 persen. Tergantung dari pil yang digunakan, kontrasepsi darurat berupa pil harus digunakan dalam waktu 3-5 hari setelah berhubungan seksual.

Pil kontrasepsi darurat bekerja dengan memperlambat pelepasan sel telur dari indung telur dan karenanya kontrasepsi darurat tidak menimbulkan aborsi karena pil ini mencegah agar kehamilan tidak terjadi.

Meskipun pil kontrasepsi darurat mudah dikonsumsi, tetapi ada beberapa efek samping seperti sakit kepala, perdarahan, muntah, melunaknya payudara, mual, kelelahan, sakit perut, dan pusing. Pada kasus tertentu, pil kontrasepsi darurat dapat memicu menstruasi yang melambat atau lebih menyakitkan dari biasanya. Apabila setelah mengonsumsi pil kontrasepsi darurat Anda mengalami muntah, maka Anda perlu berkonsultasi dengan dokter untuk mengetahui apakah konsumsi pil kontrasepsi darurat perlu dilakukan lagi.

Terdapat berbagai jenis pil kontrasepsi darurat, seperti pin dengan zat aktif Levonorgestrel dan Ulipristal acetate. Levonorgestrel umumnya bisa didapatkan tanpa resep dokter, tetapi untuk Ulipristal acetate, Anda memerlukan resep dokter untuk bisa mendapatkannya. Biasanya Levonorgestrel harus dikonsumsi setidaknya tiga hari seusai melakukan hubungan seksual dan Ulipristal acetate perlu dikonsumsi setidaknya lima hari setelah hubungan intim dilakukan.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

2. Kontrasepsi darurat IUD

Kontrasepsi darurat IUD memiliki efektivitas penurunan risiko kehamilan yang lebih besar daripada pil kontrasepsi darurat, yaitu sebesar 99 persen. IUD berbentuk seperti huruf T dan terbuat dari tembaga serta plastik, serta hanya bisa dipasang oleh dokter. Selain harus dipasang oleh dokter dan memerlukan resep dokter, kontrasepsi IUD memiliki biaya yang lebih besar daripada pil kontrasepsi darurat.

Kontrasepsi darurat IUD juga bisa digunakan sebagai alat kontrasepsi yang digunakan sebelum berhubungan seksual, seperti IUD Paragard yang dapat dibiarkan begitu saja hingga 10 tahun. Akan tetapi, tidak semua IUD bisa digunakan sebagai kontrasepsi darurat, misalnya saja IUD Mirena dan Skyla.

Kontrasepsi darurat IUD bekerja dengan melepaskan tembaga ke dalam saluran rahim atau uterus dan tuba falopi untuk mencegah pembuahan. Tembaga tersebut memiliki guna yang serupa dengan spermisida yang berfungsi untuk membunuh sperma.

Beberapa efek samping dari kontrasepsi darurat IUD adalah kram, ketidaknyamanan saat dimasukkan, perdarahan yang lebih banyak, lebih sakit, dan lebih lama saat menstruasi, pusing, serta adanya penngkatan risiko penyakit radang panggul.  Kontrasepsi darurat IUD yang terbuat dari tembaga umumnya tidak direkomendasikan untuk wanita yang baru saja mengalami infeksi radang panggul ataupun mudah mengalami infeksi.

Namun, sebelum memilih jenis kontrasepsi darurat yang diinginkan, Anda tetap harus berdiskusi dengan dokter untuk mengetahui secara pasti jenis kontrasepsi darurat yang sesuai.

SEHATQ

Iklan

Berita Selanjutnya



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Risiko Kehamilan setelah Usia 35 Tahun dan Perawatannya

8 hari lalu

Ilustrasi perawatan ibu hamil. Shutterstock.com
Risiko Kehamilan setelah Usia 35 Tahun dan Perawatannya

Seiring bertambahnya usia, risiko komplikasi terkait kehamilan mungkin meningkat, terutama pada yang berumur di atas 35 tahun.


Ragam Penyebab Mual dan Kapan Perlu Mendapat Perhatian Serius

11 hari lalu

Ilustrasi wanita mual. Freepik.com
Ragam Penyebab Mual dan Kapan Perlu Mendapat Perhatian Serius

Semua orang bisa mengalami mual dengan berbagai penyebab. Kapan perlu mendapat perhatian khusus dan periksa ke dokter?


4 Pola Tidur Berkaitan Tidur yang Terbawa Sejak Masa Kehamilan

11 hari lalu

Ilustrasi ibu dan bayi. Foto: Unsplash/Kevin Liang
4 Pola Tidur Berkaitan Tidur yang Terbawa Sejak Masa Kehamilan

Perilaku dan pola pikir bermasalah mengenai tidur dapat muncul selama kehamilan dan menetap pada masa nifas.


Penanganan Tidur yang Buruk Selama Masa Kehamilan dan Pasca Melahirkan

12 hari lalu

Ilustrasi bayi tidur. Foto: Freepik.com/user18526052
Penanganan Tidur yang Buruk Selama Masa Kehamilan dan Pasca Melahirkan

Tiga dari 4 wanita selama periode hamil dan atau pasca melahirkan mengalami masalah tidur seperti insomnia, kualitas tidur buruk, atau gangguan tidur


Mudik Lebaran, Ibu Hamil Perlu Periksa USG Dulu dan Bawa Camilan Berprotein

13 hari lalu

Ilustrasi ibu hamil mudik. Shutterstock
Mudik Lebaran, Ibu Hamil Perlu Periksa USG Dulu dan Bawa Camilan Berprotein

Ibu hamil disarankan melakukan pemeriksaan melalui USG hingga membawa camilan berprotein tinggi untuk perjalanan mudik Lebaran.


Saran BKKBN untuk Ibu Hamil Berumur di Atas 35 Tahun

16 hari lalu

Ilustrasi ibu hamil. shutterstock.com
Saran BKKBN untuk Ibu Hamil Berumur di Atas 35 Tahun

Ibu hamil berusia 35 tahun atau lebih diimbau rutin cek kesehatan mulai dari gula darah, tekanan darah, hingga jantung karena risiko lebih tinggi.


Hasil Penelitian: Wanita yang Alami Komplikasi Kehamilan Berisiko Terkena Penyakit Jantung

26 hari lalu

Ilustrasi kehamilan. Freepik.com
Hasil Penelitian: Wanita yang Alami Komplikasi Kehamilan Berisiko Terkena Penyakit Jantung

Sebuah penelitian mengungkapkan bahwa wanita yang mengalami komplikasi saat menjalani kehamilan cenderung memiliki risiko terkena penyakit jantung.


Keguguran 3 Kali, Olivia dan Denny Sumargo Akhirnya akan Sambut Anak Pertama

30 hari lalu

Denny Sumargo dan Olivia Allan di Times Square, New York. Foto: Instagram/@sumargodenny.
Keguguran 3 Kali, Olivia dan Denny Sumargo Akhirnya akan Sambut Anak Pertama

Olivia Allan menceritakan perjuangannya mendapatkan anak hingga sempat menolak ditemani Denny Sumargo di dokter.


Nutrisi yang Perlu Diperhatikan Ibu Hamil yang Berpuasa

36 hari lalu

Ibu hamil memerlukan asupan makanan bergizi agar janin yang dikandung tumbuh sehat. (Canva)
Nutrisi yang Perlu Diperhatikan Ibu Hamil yang Berpuasa

Ginekolog mengingatkan ibu hamil untuk memperhatikan kandungan gizi ketika memutuskan berpuasa demi kesehatan diri dan janin.


Tambahan Asam Folat pada Garam Dapat Cegah Cacat Bawaan

37 hari lalu

Ilustrasi menaburkan garam. shutterstock.com
Tambahan Asam Folat pada Garam Dapat Cegah Cacat Bawaan

Melengkapi garam meja dengan asam folat menjadi strategi diet baru untuk lebih melindungi terhadap cacat bawaan.