4 Sebab Bayi Susah BAB dan Tips Mengatasinya

Reporter

Sehatq.com

Editor

Yunia Pratiwi

Rabu, 23 Oktober 2019 20:45 WIB

Ilustrasi bayi menangis (Pixabay.com)

TEMPO.CO, Jakarta - Sama seperti orang dewasa, bayi juga bisa mengalami susah buang air besar atau BAB. Bayi susah BAB dapat disebabkan oleh berbagai hal yang mungkin tak Anda sadari.

Pada umumnya, bayi usia 0-6 bulan yang mengonsumsi ASI secara eksklusif mungkin tidak akan BAB setiap hari karena seringkali hampir semua nutrisinya diserap. Sementara itu, bayi yang diberi susu formula bisa BAB sebanyak 3-4 kali dalam sehari atau setiap beberapa hari sekali. Namun, perlu Anda ketahui bahwa pola buang air besar pada bayi sangatlah bervariasi. Hal ini juga dipengaruhi oleh jenis susu yang dikonsumsi, makanan padat yang diperkenalkan ataupun kondisi bayi.

Susah BAB pada bayi bukan hanya tentang bayi yang jarang atau tidak bisa BAB, tapi juga betapa sulitnya bagi bayi untuk melakukan hal tersebut. Jika bayi memiliki tinja yang lunak, dan mudah dikeluarkan setiap 4-5 hari sekali, keadaan bayi mungkin baik-baik saja.

Namun, jika bayi susah BAB, maka dapat muncul tanda seperti, kentut yang sangat bau, perut bayi mengeras, nafsu makannya berkurang, tidak nyaman sehingga lebih rewel dan sering menangis, sulit mengeluarkan tinja, memiliki tinja yang keras, tidak BAB setidaknya sekali setiap 5-10 hari, bahkan kotorannya berdarah atau berwarna hitam pada kasus yang parah. Hal ini tentu bisa membuat orangtua merasa khawatir dan bingung menghadapi bayinya yang susah BAB.

Ada beberapa hal yang dapat menyebabkan bayi susah BAB

1. Makanan padat
Peralihan dari makanan cair ke makanan padat yang diberikan kepada bayi yang telah mendapatkan MPASI bisa membuat pencernaan bayi kaget karena belum terbiasa. Oleh sebab itu, pemberian makanan padat ini dapat menyebabkan bayi susah BAB. Apalagi jika makanan yang diberikan yaitu makanan rendah serat, seperti halnya nasi. Makanan rendah serat dapat membuat tinja menjadi padat dan keras, sehingga sulit dikeluarkan.

Advertising
Advertising

2. Dehidrasi
Jika bayi mengalami dehidrasi, sistem tubuhnya akan menyerap lebih banyak cairan dari makanan ataupun minuman yang dikonsumsinya, bahkan dari limbah di ususnya. Hal ini bisa membuat tinja bayi menjadi keras dan kering sehingga sulit dikeluarkan. Dehidrasi pada bayi dapat terjadi karena menyapih bayi dari ASI, sariawan di mulut bayi, gigi bayi tumbuh, ataupun masalah lain yang membuat bayi tidak mendapat cukup cairan.

3. Susu formula
ASI memiliki keseimbangan lemak dan protein yang sempurna, hingga menghasilkan tinja yang hampir selalu lunak. Sementara itu, susu formula tertentu mungkin saja memiliki kandungan yang dapat membuat bayi susah BAB. Oleh sebab itu, tak jarang jika komponen protein dalam susu formula yang berbeda, dapat menyebabkan sembelit pada bayi.

4. Kondisi medis
Meski tidak umum, bayi susah BAB juga dapat disebabkan oleh kondisi medis yang mendasarinya, seperti hipotiroidisme, botulisme, alergi makanan tertentu, dan gangguan metabolisme. Bahkan pada kasus yang jarang, Hirschsprung (cacat lahir yang membuat usus bayi tidak berfungsi dengan baik) pun bisa menyebabkan bayi susah BAB.

Ketika bayi Anda susah BAB, jangan dulu panik berlebihan karena hal ini hanya akan membuat Anda stres sehingga tidak dapat mengatasi masalah tersebut dengan baik. Sebaiknya, tetaplah tenang dan lakukan hal-hal berikut untuk mengatasi masalah bayi susah BAB.

- Membuat bayi bergerak aktif
Membuat bayi bergerak aktif dapat merangsangnya untuk buang air besar. Jika bayi sudah bisa merangkak, maka biarkan ia merangkak untuk mendorong tinjanya agar lebih mudah keluar. Namun, jika belum bisa merangkak maka Anda dapat menggerakan kaki bayi seperti mengayuh sepeda ketika ia berbaring. Langkah ini dapat membantu fungsi ususnya bekerja dengan baik, dan meringankan sembelitnya.

- Membuat bayi tetap terhidrasi
Tetap terhidrasi sangat penting untuk membantu buang air besar secara teratur. Berilah bayi lebih banyak ASI atau bila usianya di atas 6 bulan, maka Anda dapat memberinya air putih atau jus pir yang dapat mempercepat kontraksi ususnya, sehingga mudah BAB. Namun, sebelum memberi asupan tersebut pada bayi, akan lebih baik jika Anda mengkonsultasikannya dengan dokter.

- Memberi makanan padat tinggi serat
Meski beberapa makanan padat dapat menyebabkan sembelit, namun sejumlah makanan padat lain bisa memperbaikinya. Jika Anda telah memperkenalkan makanan padat pada bayi, coba tambahkan beberapa makanan tinggi serat seperti brokoli, pir, apel tanpa kulit, dan lainnya. Makanan tinggi serat dapat membantu memperlancar BAB bayi.

- Mandikan dengan air hangat
Memandikan bayi dengan air hangat dapat mengendurkan otot-otot perutnya, sehingga membuatnya lebih rileks dan dapat mengeluarkan tinja lebih mudah. Selain itu, mandi air hangat juga dapat meringankan rasa tidak nyaman pada bayi, akibat susah BAB.

- Mengganti susu formula
Jika susah BAB terjadi ketika bayi diberi susu formula tertentu, maka cobalah untuk mengganti susu formula tersebut. Namun, sebaiknya berkonsultasilah pada dokter untuk mendapat rekomendasi mengenai susu formula yang baik bagi bayi Anda.

- Memijat perut bayi
Memijat perut bagian bawah bayi dengan lembut dapat merangsang ususnya untuk buang air besar. Lakukanlah dengan perlahan, dan pijatlah menggunakan ujung jari dengan gerakan melingkar searah jarum jam. Jika bayi terlihat tidak nyaman atau kesakitan, segeralah berhenti.

SEHATQ

Berita terkait

6 Alasan Bayi Tidak Boleh Menggunakan Produk Mengandung Parfum

1 hari lalu

6 Alasan Bayi Tidak Boleh Menggunakan Produk Mengandung Parfum

Paparan parfum pada kulit bayi bisa menyebabkan iritasi bahkan infeksi pernapasan.

Baca Selengkapnya

Kenapa Orang Suka Aroma Bayi? Ini Penjelasan Ilmiahnya

1 hari lalu

Kenapa Orang Suka Aroma Bayi? Ini Penjelasan Ilmiahnya

Cairan amnion dan substansi seperti verniks caseosa berperan dalam menciptakan aroma bayi yang khas.

Baca Selengkapnya

Ingin Terlihat Awet Muda? Hindari 7 Makanan dan Minuman Ini

2 hari lalu

Ingin Terlihat Awet Muda? Hindari 7 Makanan dan Minuman Ini

Menjaga kulit agar tetap awet muda bisa dimulai dengan olahraga teratur dan makan makanan sehat.

Baca Selengkapnya

Ini Kompensasi yang Seharusnya Diterima Penumpang jika Terjadi Keterlambatan Kereta Api

4 hari lalu

Ini Kompensasi yang Seharusnya Diterima Penumpang jika Terjadi Keterlambatan Kereta Api

Aturan kompensasi diatur dalam Permenhub Nomor PM 63 Tahun 2019 tentang Standar Pelayanan Minimum Angkutan Orang dengan Kereta Api.

Baca Selengkapnya

15 Makanan Penghilang Mual untuk Ibu Hamil yang Wajib Dicoba

4 hari lalu

15 Makanan Penghilang Mual untuk Ibu Hamil yang Wajib Dicoba

Saat hamil muda, Anda sebaiknya mengonsumsi makanan penghilang mual untuk ibu hamil. Baiknya konsumsi makanan sehat dan bergizi.

Baca Selengkapnya

Inilah 5 Makanan yang Meningkatkan Kolagen pada Kulit Secara Alami

4 hari lalu

Inilah 5 Makanan yang Meningkatkan Kolagen pada Kulit Secara Alami

Banyak yang belum menyadari pentingnya mengonsumsi makanan tinggi kolagen yang secara langsung dapat meningkatkan pembentukan kolagen pada kulit.

Baca Selengkapnya

World Central Kitchen Akan Kembali Beroperasi di Gaza

4 hari lalu

World Central Kitchen Akan Kembali Beroperasi di Gaza

Setelah sebulan kejadian penyerangan pada relawan World Central Kitchen, LSM itu sekarang siap beroperasi kembali

Baca Selengkapnya

Tentara Somalia Diduga Menyelewengkan Bantuan Makanan

5 hari lalu

Tentara Somalia Diduga Menyelewengkan Bantuan Makanan

Sejumlah tentara Somali ditahan karena diduga melakukan korupsi dengan menyelewengkan donasi makanan

Baca Selengkapnya

Siprus Lanjutkan Bantuan Pangan ke Gaza Via Laut Pasca-Pembunuhan Relawan WCK

6 hari lalu

Siprus Lanjutkan Bantuan Pangan ke Gaza Via Laut Pasca-Pembunuhan Relawan WCK

Pengiriman bantuan pangan ke Gaza dari Siprus melalui jalur laut dilanjutkan pada Jumat malam

Baca Selengkapnya

Umur Berapa Bayi Mulai Boleh Dipijat?

6 hari lalu

Umur Berapa Bayi Mulai Boleh Dipijat?

Tak ada pedoman pasti kapan bayi mulai dapat dipijat untuk pertama kalinya.

Baca Selengkapnya