TEMPO.CO, Jakarta - Posisi bercinta agar cepat hamil selalu menjadi pembahasan menarik. Namun hingga kini, belum ada penelitian ilmiah yang membuktikan bahwa ada posisi bercinta agar cepat hamil yang terbukti ampuh.
Hal yang salah kaprah dan kerap dipercaya adalah semakin sering frekuensi berhubungan seksual, semakin besar pula kemungkinan hamil. Padahal, bagi pasangan yang sedang menjalani program hamil, sebaiknya beri jeda setidaknya satu hari usai bercinta agar sperma bisa kembali prima.
Ada banyak mitos yang bahkan sudah ada sejak dulu kala dan masih dipercaya hingga sekarang. Bukan hanya seputar posisi bercinta agar cepat hamil saja, tapi juga seputar hubungan seksual. Saatnya mengecek faktanya satu per satu.
1. Posisi bercinta misionaris menjamin cepat hamil
Mitos pertama adalah posisi bercinta misionaris atau man on top yang dianggap paling menjamin seorang wanita bisa cepat hamil. Tentunya hal ini tidak benar karena bagaimana penetrasi penis ke vagina tidak menjamin apakah seseorang akan hamil atau tidak.
2. Doggy style untuk mendapatkan bayi laki-laki
Miskonsepsi berikutnya terkait posisi bercinta agar cepat hamil adalah doggy style yang dipercaya akan membuat Anda hamil anak laki-laki. Sayangnya, hal ini tidak 100 persen benar. Memang dengan posisi ini, penis dapat menjangkau area di belakang serviks. Tapi, belum tentu menjamin positif hamil, apalagi sampai menentukan jenis kelamin laki-laki
3. Posisi bercinta menentukan jenis kelamin bayi
Mitos berikutnya yang seringkali dianggap benar adalah bahwa posisi bercinta tertentu menentukan jenis kelamin bayi. Sayangnya, belum ada penelitian ilmiah yang membuktikan hal ini.
Mitos yang beredar adalah posisi woman on top berarti jenis kelamin bayi perempuan, sementara man on top berarti bayi laki-laki. Apakah pasti demikian? Belum tentu.
4. Berbaring setelah bercinta
Banyak juga yang meyakini bahwa berbaring dengan sedikit menaikkan kaki akan membantu sperma mencapai sel telur karena dibantu oleh gravitasi menuju ruang rahim. Namun pemahaman ini tidak sepenuhnya benar. Bayangkan saja, dalam satu kali ejakulasi ada jutaan sperma yang dikeluarkan sehingga pasti akan tetap ada sperma yang tertinggal di liang vagina.
5. Menunggu usai bercinta
Satu lagi yang membuat para wanita memilih untuk tetap berbaring dan tidak segera berdiri usai bercinta adalah demi membangtu sperma mencapai sel telur. Namun tenang saja, jika sperma dalam keadaan yang normal, sperma bisa berenang dengan cepat. Hanya dalam waktu sekitar 15 menit, sperma sudah bisa menjalankan tugas mereka untuk menggapai sel telur.
6. Cairan lubrikan menghambat kemungkinan hamil
Tidak ada dampak negatif penggunaan lubrikan atau pelumas seks pada kesuburan Anda dan pasangan. Justru bagi banyak orang, memakai lubrikan membuat seks terasa lebih menyenangkan.
Familiarkah Anda dengan mitos-mitos di atas? Jika masih meyakininya, sebaiknya tidak menambah beban pikiran dengan mengurusi hal-hal di atas, hal-hal yang belum terbukti secara ilmiah.
Hal yang lebih penting untuk dipikirkan adalah bagaimana menikmati momen bercinta dengan pasangan tanpa dihantui pikiran apakah akan berhasil hamil atau tidak.