Mom Shaming Jika Dibiarkan Berisiko pada Kesehatan Mental Ibu

Selasa, 15 Oktober 2019 15:23 WIB

Talkshow kampanye anti-mom shaming (ki-ka): Psikolog Dessy Ilsanty, M.Psi, dr. Donny A.M, Sp.OG, dan penyanyi Vicky Shu, di Jakarta, Selasa 15 Oktober 2019. TEMPO/Ecka Pramita

TEMPO.CO, JAKARTA - Mom shaming semakin marak terjadi, terutama sejak tren media sosial. Anda tentu kerap mendengar pertanyaan seperti "Habis lahiran kok tambah gemuk sih" ; "Kok baby-nya minum sufor bukan ASI"; "Udah berapa bulan perutnya kok gendutan sih", "Anaknya lebih dekat dengan pengasuh ya?" Dan pertanyaan-pertanyaan lainnya.

Pelaku mom shaming lebih berani melemparkan kritik karena tidak berhadapan langsung dengan korbannya. Menurut Psikolog Dessy Ilsanty, mom shaming suatu perbuatan mencela dan mengecilkan orang lain dengan mengomentari aspek tertentu. "Mom shaming biasanya berbentuk nasihat dari orang yang merasa lebih berpengalaman. Namun cara penyampaian yang tidak tepat, menimbulkan kesan negatif dan parahnya membuat korban merasa buruk atau bersalah atas apa yang dipilihnya," ucap Dessy yang ditemui di acara Kampanye Anti Mom Shaming di Jakarta, Selasa 15 Oktober 2019.

Merujuk data Jakpat, Hallo Bumil mempelajari lebih lanjut perspektif pelaku dan korban mom shaming melalui survey online yang diadakan pada September 2018 pada 574 ibu. Hasil penelitian menunjukkan bahwa responden pernah mengalami shaming

Lalu apa yang menjadi topik shaming yang biasa dialami ibu? Pola makan dan berat badan menjadi topik yang paling banyak dikritik. Disusul oleh topik mengenai pemberian ASI atau susu formula dan menerapkan kedisiplinan.

Kebanyakan responden mengalami mom shaming secara langsung dan dalam kondisi privat. Selebihnya terjadi di media sosial dan 7 dari 10 responden mengaku bahwa mom shaming ini semakin meningkat sejak adanya media sosial.

Advertising
Advertising

Dessy Ilsanty menambahkan mom shaming harus diwaspadai sebab efeknya dapat menganggu kesehatan mental seorang ibu. "Dari yang awalnya si ibu mungkin bisa cuek dan mengabaikan kata-kata orang lain menjadi kepikiran dan meyakini kebenaran dari apa yang orang lain ucapkan lalu akan menganggu kesehatan mental," ucap Dessy.

Meski sulit dan lebih terbawa perasaan namun ibu sebaiknya penting untuk membekali diri dengan informasi terkait kehamilan atau tumbuh kembang anak. "Ubah mindset, orang ngomong kita tidak bisa kontrol, apa yang dia ucapkan, jangan langsung bereaksi. Jika ada point benar nah yang itu diambil aja. Sebab, shaming memang dari lingkungan terdekat. Sebenarnya mereka ingin yang terbaik buat kita cuma caranya tidak cocok buat kita," saran Dessy.

Berita terkait

Psikiater: Jangan Ukur Kebahagiaan Berdasar Standar Orang Lain

16 jam lalu

Psikiater: Jangan Ukur Kebahagiaan Berdasar Standar Orang Lain

Faktor penghambat kebahagiaan kerap berasal dari tekanan dalam diri untuk mencapai sesuatu dari standar mengukur kebahagiaan orang lain.

Baca Selengkapnya

OJK Imbau Para Ibu agar Tak Ciptakan Generasi Sandwich

6 hari lalu

OJK Imbau Para Ibu agar Tak Ciptakan Generasi Sandwich

toritas Jasa Keuangan (OJK) mengingatkan para ibu agar tidak menciptakan generasi sandwich. Apa itu?

Baca Selengkapnya

Jeda 3-7 Hari dari Media Sosial Bisa Meningkatkan Kesehatan Mental? Begini Penjelasannya

7 hari lalu

Jeda 3-7 Hari dari Media Sosial Bisa Meningkatkan Kesehatan Mental? Begini Penjelasannya

Sebuah studi penelitian 2022 terhadap anak perempuan 10-19 tahun menunjukkan bahwa istirahat di media sosial selama 3 hari secara signifikan berfaedah

Baca Selengkapnya

Pemalu Hingga Takut Bentuk Kecemasan Sosial pada Anak, Ini Cara Atasinya

7 hari lalu

Pemalu Hingga Takut Bentuk Kecemasan Sosial pada Anak, Ini Cara Atasinya

Kecemasan sosial pada anak bukan hanya sekadar berdampak menjadi pemalu, namun dapat menyebabkan anak merasa takut dan menghindari situasi sosial

Baca Selengkapnya

Tanda Ibu Hamil Alami Gangguan Mental

8 hari lalu

Tanda Ibu Hamil Alami Gangguan Mental

Gangguan mental pada ibu hamil perlu dikenali karena membuat perasaan tidak nyaman dan ada gangguan pada aktivitas sehari-hari.

Baca Selengkapnya

Faktor yang Tentukan Kondisi Kesehatan Mental Seseorang

12 hari lalu

Faktor yang Tentukan Kondisi Kesehatan Mental Seseorang

Psikolog mengatakan kondisi kesehatan mental seseorang ditentukan oleh berbagai faktor. Apa saja?

Baca Selengkapnya

Definisi Kesehatan Mental Menurut Psikolog, Perlu Dimiliki Setiap Orang

12 hari lalu

Definisi Kesehatan Mental Menurut Psikolog, Perlu Dimiliki Setiap Orang

Kesehatan mental lebih dari sekadar gangguan atau kecacatan mental yang diderita seseorang. Psikolog beri penjelasan.

Baca Selengkapnya

Profil Korban Jiwa Penusukan di Australia: Ibu Baru, Mahasiswi Cina hingga Pengungsi Ahmadiyah

14 hari lalu

Profil Korban Jiwa Penusukan di Australia: Ibu Baru, Mahasiswi Cina hingga Pengungsi Ahmadiyah

Warga Australia berduka atas kematian lima perempuan dan seorang pria penjaga keamanan pengungsi asal Pakistan.

Baca Selengkapnya

Karyawan Alami Burnout, Ini yang Perlu Dilakukan Atasan

15 hari lalu

Karyawan Alami Burnout, Ini yang Perlu Dilakukan Atasan

Jika karyawan mengalami burnout, bukan hanya ia sendiri yang harus mencari solusi mengatasinya. Atasan juga perlu memperhatikan hal ini.

Baca Selengkapnya

Kak Seto Minta Game Mengandung Kekerasan dan Konten Negatif Diberantas

17 hari lalu

Kak Seto Minta Game Mengandung Kekerasan dan Konten Negatif Diberantas

Kak Seto mengatakan game atau permainan dengan kekerasan dan konten negatif mesti dibersihkan karena berdampak buruk pada anak.

Baca Selengkapnya