TEMPO.CO, Jakarta - Mungkin maksudnya baik jika ada orang yang mengingatkan seorang ibu tentang pola asuh dia kepada anak. Namun jika cara mengingatkannya cenderung menyalahkan atau mengkritik habis-habisan sehingga membuat ibu tersebut malu, itu masuk kategori mom shaming.
Baca: Kiat Ibu Baru yang Bekerja Mengatasi Kecemasan Berlebihan
Baca Juga:
Sebuah penelitan di Amerika Serikat menunjukkan apa saja rentetan dampak mom shaming terhadap kondisi psikologis ibu sampai imbasnya kepada anak. Riset ini dilakukan di Rumah Sakit Anak C.S. Mott di bawah naungan Universitas Michigan Amerika Serikat pada 2017.
Para peneliti mengambil sampel 475 ibu yang memiliki anak usia 0 sampai 5 tahun. Hasil penelitian menunjukkan sebanyak 61 persen ibu pernah mengalami mom shaming. Pelakunya mulai dari orang terdekat, seperti suami, orang tua kandung, mertua, teman, sampai orang yang tidak dikenal di media sosial.
Sebesar 70 persen mom shaming terjadi karena ibu dianggap tak mampu mendisiplinkan anak. Contoh, tentang pola makan, pola tidur, keputusan menyusui, cara melindungi anak, dan lainnya. Dan yang menyedihkan, sebagin ibu yang merasakan mom shaming mengaku tidak mendapat saran atau masukan yang membangun dari orang yang telah menyalahkannya.
Ilustrasi ibu dan anak berbelanja. shutterstock.com
"Jadi mereka merasa selalu salah dan dalam posisi empuk untuk terus-menerus disalahkan," kata dokter Richard A. Honaker dari American Board of Family Medicine. Menurut dia, jika mom shaming terjadi berulang kali sehingga ibu tersebut merasa depresi, maka ini sudah masuk tanda bahaya.
Para ibu yang kerap mengalami mom shaming rentan merasa cemas. Terlebih jika dia ibu baru yang masih berupaya menumbuhkan rasa percaya diri dalam mengasuh anak. "Kritikan ini akan terbawa selama bertahun-tahun dan bisa memicu perilaku kimiawi otak yang abnormal," kata Honaker.
Baca juga: Hari Ibu: Selain Mom Shaming, 3 Faktor Ini pun Bisa Bikin Panik
Ekspektasi budaya yang tinggi terhadap pola asuh ibu akan membuat rasa malu kian tertanam dan sulit dipulihkan. Pada akhirnya, Honaker melanjutkan, anaklah yang menjadi korban karena ibu mereka tidak percaya diri dalam mengasuhnya.