Selain Hamil, Ini 7 Penyebab Kaki Bengkak danTips Mengobatinya

Reporter

Sehatq.com

Editor

Yunia Pratiwi

Rabu, 9 Oktober 2019 07:00 WIB

Ilustrasi kaki bengkak. mumsnet.com

TEMPO.CO, Jakarta - Kaki bengkak menandakan kondisi medis tertentu pada tubuh Anda. Penyebab kaki bengkak sangat beragam dari yang ringan seperti cedera atau sepatu yang kesempitan sampai adanya gangguan hati hingga jantung.

Penyebab kaki bengkak yang paling umum adalah cedera. Pembengkakan biasanya terjadi saat ada tulang yang patah atau jaringan yang sobek. Saat cedera terjadi, darah di tubuh akan mengalir ke area tersebut untuk membantu perbaikan jaringan. Akibatnya, darah berkumpul di area tersebut dan menyebabkan pembengkakan.

Selain cedera, adanya penumpukan cairan pada tubuh atau edema, gaya hidup tak sehat, berat badan berlebih, dan efek samping penggunaan obat tertentu juga menyebabkan kaki bengkak. Kondisi ini juga dianggap wajah pada ibu hamil. Sebab, saat hamil, tubuh memang menyimpan lebih banyak cairan. Kondisi ini tidak berbahaya, bagi ibu maupun bayi, tapi tentu tetap menyebabkan rasa tidak nyaman.

Jika kaki bengkak pada ibu hamil, juga disertai dengan pusing, mual, sesak napas, dan sakit perut, maka waspada terhadap kondisi preeklampsia. Kondisi ini baru akan muncul saat usia kandungan mencapai 20 minggu, akibat tekanan darah ibu hamil yang tinggi. Preeklampsia adalah komplikasi kehamilan yang serius dan harus segera mendapat penanganan dokter.

Berikut ini penyebab kaki bengkak yang lain

1. Infeksi
Infeksi bisa menjadi salah satu penyebab kaki bengkak. Penderita diabetes berisiko lebih besar mengalami infeksi di area kaki, sehingga perlu lebih waspada apabila ada tanda-tanda infeksi, seperti luka dan bisul yang timbul di kaki.

Advertising
Advertising

2. Gumpalan darah
Darah yang menggumpal bisa menyumbat pembuluh darah, sehingga aliran darah dari dan menuju jantung menjadi terganggu. Salah satu dampak dari kondisi ini, berupa pembengkakan di kaki.

3. Penyakit jantung
Penyakit jantung seperti gagal jantung bisa menyebabkan kaki bengkak. Penyakit ini membuat jantung menjadi tidak dapat memompa darah dengan baik. Akibatnya, darah di kaki tidak dapat dipompa dengan baik ke jantung. Jika kaki Anda bengkak di malam hari, hal ini bisa menjadi pertanda adanya gagal jantung sebelah kanan. Kondisi ini dapat menyebabkan penumpukan garam dan cairan di tubuh, termasuk kaki.

4. Penyakit hati
Saat hati tidak dapat bekerja dengan baik, maka kelebihan cairan bisa menumpuk di kaki, dan menyebabkan pembengkakan. Gangguan di hati bisa terjadi karena faktor gentik, kebiasaan mengonsumsi alkohol, infeksi virus, dan obesitas.

5. Penyakit ginjal
Gangguan pada ginjal membuat garam di darah menjadi menumpuk. Hal ini bisa menyebabkan tubuh menahan air dan kemudian menyebabkan pembengkakan di kaki.

6. Kebiasaan minum alkohol
Alkohol bisa mengganggu penyerapan air di tubuh, sehingga cairan akan menumpuk di jaringan, dan menyebabkan kaki bengkak. Jika kaki Anda sering bengkak setelah minum alkohol, maka mungkin ada penyakit yang melatarbelakanginya, seperti gangguan, ginjal, atau jantung.

7. Cuaca panas
Di cuaca yang panas, kaki bengkak bisa terjadi, karena pembuluh darah di tubuh akan melebar untuk menurunkan suhu tubuh. Proses ini dapat memicu terjadinya kebocoran cairan ke jaringan di sekitarnya, termasuk di kaki, sehingga menyebabkan pembengkakan.

Cara menyembuhkan kaki bengkak

Cara menyembuhkan kaki bengkak dapat berbeda satu sama lain, tergantung dari penyebabnya. Meski begitu, ada beberapa cara yang bisa digunakan untuk membantu mengurangi pembengkakan secara umum, yaitu:

- Meninggikan posisi kaki ketika berbaring. Posisikan kaki hingga berada di atas jantung. Agar semakin nyaman, Anda bisa menaruh bantal sebagai tumpuan lutut.

- Lebih aktif bergerak. Jika kaki bengkak tidak disebabkan oleh cedera, maka Anda disarankan untuk mulai lebih aktif bergerak, dengan melakukan pemanasan ringan, dan menggerakkan kaki.

- Perhatikan makanan. Kurangi konsumsi garam agar cairan yang menumpuk di kaki bisa berangsur-angsur berkurang.

- Gunakan celana yang lebih longgar. Hindari menggunakan celana yang terlalu ketat, untuk mecegah terganggunya aliran darah maupun cairan lainnya, dari dan ke area kaki.

- Jaga berat badan ideal. Konsumsi makanan yang lebih sehat dan olahraga secara teratur.

- Berikan tekanan ke kaki. Gunakan stoking atau kaus kaki kompresi khusus untuk meredam pembengkakan.

- Jangan duduk atau berdiri terlalu lama. Berdiri atau bergeraklah setidaknya satu kali, setiap satu jam.

- Kompres dengan es. Suhu dingin dari es akan mempersempit pembuluh darah di kaki, sehingga cairan tidak lagi menumpuk di area tersebut. Kompres es juga akan membantu meredakan nyeri.

- Minum obat. Obat golongan diuretik dapat membantu meredakan kaki bengkak dengan memicu pegeluaran cairan berlebih melalui urine. Konsultasikan dengan dokter sebelum menggunakan obat ini.

Jika cara di atas tidak juga membantu meredakan kaki bengkak, segera periksakan kondisi Anda ke dokter. Terutama jika Anda memiliki riwayat penyakit jantung atau ginjal, menderita penyakit hati, area kaki yang bengkak berwarna merah dan terasa panas jika disentuh, suhu tubuh lebih tinggi dari biasanya, Anda sedang hamil dan pembengkakan terjadi secara tiba-tiba serta parah, kaaki bengkak disertai dengan nyeri dada dan sesak napas, pusing dan linglung, kepala terasa ringan seperti mau pingsan dan sulit bernapas.

Demi mencegah kaki bengkak, rutin berolahraga, untuk melancarkan sirkulasi cairan di tubuh. Konsumsi makanan bergizi, kurangi konsumsi garam. Jika harus berdiri atau duduk dalam jangka waktu lama, selingi dengan bergerak sesekali. Kalau berat badan Anda berlebih, lakukan cara untuk mendapatkan berat badan ideal. Konsultasikan ke dokter mengenai obat-obatan yang diresepkan untuk Anda, tanyakan apabila ada obat yang bisa menyebabkan penumpukan cairan. Hindari merokok, minum alkohol berlebihan, serta kebiasaan lain yang bisa memicu pembengkakan di kaki.

SEHATQ

Berita terkait

Ibu Hamil Konsumsi Paracetamol, Apa yang Perlu Jadi Perhatian?

1 hari lalu

Ibu Hamil Konsumsi Paracetamol, Apa yang Perlu Jadi Perhatian?

Ibu hamil mengonsumsi paracetamol perlu baca artikel ini. Apa saja yang harus diperhatikan?

Baca Selengkapnya

Pentingnya Suplemen Vitamin D Selama Masa Kehamilan

2 hari lalu

Pentingnya Suplemen Vitamin D Selama Masa Kehamilan

Vitamin D3 berperan penting dalam pembentukan tulang, gigi dan otot janin. Kekurangan vitamin D3 selama masa kehamilan akan menyulut beragam risiko.

Baca Selengkapnya

Cegah Stunting dengan Jaga Nutrisi dan Rutin Periksa Kandungan

5 hari lalu

Cegah Stunting dengan Jaga Nutrisi dan Rutin Periksa Kandungan

Ibu hamil untuk menjaga nutrisi dan rutin memeriksakan kandungan untuk cegah stunting. Berikut saran yang perlu dilakukan.

Baca Selengkapnya

Bagaimana Risiko Kehamilan pada Usia Terlalu Muda dan Terlalu Tua? Ini Penjelasan Wakil Dekan Kedokteran UI

12 hari lalu

Bagaimana Risiko Kehamilan pada Usia Terlalu Muda dan Terlalu Tua? Ini Penjelasan Wakil Dekan Kedokteran UI

Wakil Dekan Fakultas Kedokteran UI memaparkan sejumlah risiko kehamilan di luar usia 20-35 tahun. Kondisi itu memerlukan antisipasi lebih dini.

Baca Selengkapnya

Pemeriksaan Kehamilan Rutin Bantu Cegah Penularan Sifilis dari Ibu ke Janin

13 hari lalu

Pemeriksaan Kehamilan Rutin Bantu Cegah Penularan Sifilis dari Ibu ke Janin

Penyakit sifilis bisa menular dari ibu yang terinfeksi ke janinnya melalui plasenta. Pemeriksaan kehamilan bantu mencegah penularan itu.

Baca Selengkapnya

Risiko Kehamilan setelah Usia 35 Tahun dan Perawatannya

22 hari lalu

Risiko Kehamilan setelah Usia 35 Tahun dan Perawatannya

Seiring bertambahnya usia, risiko komplikasi terkait kehamilan mungkin meningkat, terutama pada yang berumur di atas 35 tahun.

Baca Selengkapnya

Ragam Penyebab Mual dan Kapan Perlu Mendapat Perhatian Serius

25 hari lalu

Ragam Penyebab Mual dan Kapan Perlu Mendapat Perhatian Serius

Semua orang bisa mengalami mual dengan berbagai penyebab. Kapan perlu mendapat perhatian khusus dan periksa ke dokter?

Baca Selengkapnya

4 Pola Tidur Berkaitan Tidur yang Terbawa Sejak Masa Kehamilan

25 hari lalu

4 Pola Tidur Berkaitan Tidur yang Terbawa Sejak Masa Kehamilan

Perilaku dan pola pikir bermasalah mengenai tidur dapat muncul selama kehamilan dan menetap pada masa nifas.

Baca Selengkapnya

Penanganan Tidur yang Buruk Selama Masa Kehamilan dan Pasca Melahirkan

26 hari lalu

Penanganan Tidur yang Buruk Selama Masa Kehamilan dan Pasca Melahirkan

Tiga dari 4 wanita selama periode hamil dan atau pasca melahirkan mengalami masalah tidur seperti insomnia, kualitas tidur buruk, atau gangguan tidur

Baca Selengkapnya

Mudik Lebaran, Pasien Penyakit Ginjal Hati-hati bila Mau Minum Obat Antimabuk Perjalanan

26 hari lalu

Mudik Lebaran, Pasien Penyakit Ginjal Hati-hati bila Mau Minum Obat Antimabuk Perjalanan

Penderita penyakit ginjal diminta berkonsultasi terlebih dulu dengan dokter terkait sebelum meminum obat untuk mabuk perjalanan saat mudik Lebaran.

Baca Selengkapnya