Calon Ibu Harus Memenuhi Kebutuhan Gizi Sebelum Hamil

Reporter

Antara

Editor

Mila Novita

Rabu, 4 September 2019 18:00 WIB

Iilustrasi wanita/ibu hamil makan sayura. TEMPO/Aditia Noviansyah

TEMPO.CO, Jakarta - Ibu hamil perlu memenuhi kebutuhan gizi sejak sebelum hamil. Zat gizi penting untuk mencegah gangguan kesehatan pada kehamilan maupun bayi baru lahir.

Hal itu diungkapkan Ketua Umum Perhimpunan Pakar Gizi dan Pangan Indonesia Prof Dr Hardinsyah. "Sebagai upaya jangka pendek, berbagai asupan bergizi bisa dikonsumsi ibu-ibu muda calon ibu hamil. Karena zat gizi bisa dibekali sebelum hamil," kata Hardinsyah, di Jakarta, Selasa, 3 September 2019.

Hardinsyah memaparkan sebagian zat gizi tertentu dapat dicadangkan di dalam tubuh ibu untuk nantinya digunakan saat janin memerlukan dalam proses pertumbuhan organ tubuh.

Beberapa zat gizi bisa dicadangkan di dalam tubuh, seperti kalsium, zat besi, vitamin A, D, E, dan K. Sementara beberapa zat lainnya tidak bisa dicadangkan seperti vitamin B dan C.

Hardinsyah yang juga Ketua Umum Persatuan Ahli Gizi Asia menyebutkan pentingnya asupan gizi ibu sebelum hamil dikarenakan sekitar 70 persen ibu hamil mengalami mual dan muntah pada trimester pertama dan bahkan trimester kedua kehamilan.

Dalam kondisi mual dan muntah, ibu hamil lebih sulit makan sehingga asupan gizi yang masuk ke dalam tubuh menjadi terbatas. "Kondisi demikian sulit memperbaiki melalui makanan, mereka yang stres dan kurang gizi sebelum kehamilan akan tambah parah mual muntah dan muntahnya," ujar Hardinsyah.

Advertising
Advertising

Berdasarkan data Riset Kesehatan Dasar 2018 hampir separuh atau 48,9 persen ibu hamil di Indonesia mengalami anemia. Kondisi ini yang berisiko menyebabkan pertumbuhan organ janin yang tidak maksimal, atau bahkan menyebabkan stunting atau kekerdilan pada anak.

Dalam upaya pencegahan anemia pada ibu hamil, pemerintah memberikan obat tambah darah bagi ibu hamil. Namun Hardinsyah mengatakan kebanyakan ibu hamil terlambat mengetahui bahwa dirinya hamil, sehingga pemenuhan zat gizi khusus juga terlambat diberikan.

Karena itu, Hardinsyah menekankan pentingnya pemenuhan gizi, khususnya zat besi untuk mencegah anemia, pada ibu muda sebelum mengandung.

Hardinsyah menyarankan untuk mengonsumsi protein hewani yang mengandung banyak zat besi seperti hati ayam dan hati sapi untuk mencegah anemia.

Dia menyebut ibu bisa mengonsumsi asupan gizi tambahan seperti dalam produk susu yang diperkaya berbagai gizi untuk memenuhi gizi yang diperlukan.

"Masalah anemia biasanya banyak ditemukan pada anak usia sekolah, remaja, ibu hamil dan lansia. Penambahan zat besi, zink, vitamin A, C, B12 dan asam folat pada susu yang mengandung protein dan zat gizi lainnya dimaksudkan untuk turut mencegah masalah gizi tersebut," kata Hardinsyah.

Selanjutnya penambahan kalsium, zink, magnesium, zat besi, vitamin A, C dan D pada susu yang mengandung protein kolagen dan zat gizi lainnya, dimaksudkan untuk turut mencegah defisiensi masalah gizi tersebut guna mendukung tumbuh kembang tulang optimal.

Diharapkan dengan gizi yang terpenuhi dengan baik saat remaja, mempersiapkan kehamilan dan selama kehamilan turut mencegah permasalahan gizi pada generasi selanjutnya.

ANTARA

Berita terkait

Cegah Krisis Pangan ala Gang 8 Malaka Jaya, Duren Sawit, Jakarta Timur

10 hari lalu

Cegah Krisis Pangan ala Gang 8 Malaka Jaya, Duren Sawit, Jakarta Timur

Inisiatif lokal untuk mitigasi krisis pangan lahir di jalan gang di Kelurahan Malaka Jaya, Duren Sawit, Jakarta Timur. Berbekal dana operasional RT.

Baca Selengkapnya

OJK Imbau Para Ibu agar Tak Ciptakan Generasi Sandwich

10 hari lalu

OJK Imbau Para Ibu agar Tak Ciptakan Generasi Sandwich

toritas Jasa Keuangan (OJK) mengingatkan para ibu agar tidak menciptakan generasi sandwich. Apa itu?

Baca Selengkapnya

Profil Korban Jiwa Penusukan di Australia: Ibu Baru, Mahasiswi Cina hingga Pengungsi Ahmadiyah

19 hari lalu

Profil Korban Jiwa Penusukan di Australia: Ibu Baru, Mahasiswi Cina hingga Pengungsi Ahmadiyah

Warga Australia berduka atas kematian lima perempuan dan seorang pria penjaga keamanan pengungsi asal Pakistan.

Baca Selengkapnya

Risiko Kehamilan setelah Usia 35 Tahun dan Perawatannya

22 hari lalu

Risiko Kehamilan setelah Usia 35 Tahun dan Perawatannya

Seiring bertambahnya usia, risiko komplikasi terkait kehamilan mungkin meningkat, terutama pada yang berumur di atas 35 tahun.

Baca Selengkapnya

Hamil Anak Pertama Setelah Sempat Keguguran, Patricia Gouw: Mohon Doakan Kami

29 hari lalu

Hamil Anak Pertama Setelah Sempat Keguguran, Patricia Gouw: Mohon Doakan Kami

Patricia Gouw membagikan video perjalanannya dan suami menyambut anak pertama yang sempat keguguran tahun lalu.

Baca Selengkapnya

Pria di Medan Bunuh Ibu Kandung Gara-gara Kesal Diomeli karena Minta Uang Rokok

30 hari lalu

Pria di Medan Bunuh Ibu Kandung Gara-gara Kesal Diomeli karena Minta Uang Rokok

Wem Pratama, 33 tahun, warga Jalan Tuba 3, Kota Medan, membunuh ibu kandungnya, Megawati, 55 tahun dengan memukul dan menggorok leher.

Baca Selengkapnya

Saran BKKBN untuk Ibu Hamil Berumur di Atas 35 Tahun

30 hari lalu

Saran BKKBN untuk Ibu Hamil Berumur di Atas 35 Tahun

Ibu hamil berusia 35 tahun atau lebih diimbau rutin cek kesehatan mulai dari gula darah, tekanan darah, hingga jantung karena risiko lebih tinggi.

Baca Selengkapnya

Hasil Penelitian: Wanita yang Alami Komplikasi Kehamilan Berisiko Terkena Penyakit Jantung

40 hari lalu

Hasil Penelitian: Wanita yang Alami Komplikasi Kehamilan Berisiko Terkena Penyakit Jantung

Sebuah penelitian mengungkapkan bahwa wanita yang mengalami komplikasi saat menjalani kehamilan cenderung memiliki risiko terkena penyakit jantung.

Baca Selengkapnya

Mengenal Neuroferritinopathy, Penyakit Genetik yang Hanya Dimiliki Sekitar 100 Orang di Dunia

40 hari lalu

Mengenal Neuroferritinopathy, Penyakit Genetik yang Hanya Dimiliki Sekitar 100 Orang di Dunia

Neuroferritinopathy penyakit genetik yang hanya dimiliki sekitar 100 orang di dunia. Bagaimana gejala dan pengobatannya?

Baca Selengkapnya

Ibu Bunuh Anak di Bekasi Punya Perilaku Melukai Diri Sendiri

50 hari lalu

Ibu Bunuh Anak di Bekasi Punya Perilaku Melukai Diri Sendiri

Siti Nurul Fazila, 26 tahun, ibu yang membunuh anaknya, AAMS, 5 tahun, sempat membenturkan kepalanya saat berada di dalam sel tahanan.

Baca Selengkapnya