Bukan Membohongi, Begini Cara Biasakan Anak Makan Sayur dan Buah

Reporter

Tempo.co

Editor

Mila Novita

Rabu, 4 September 2019 12:50 WIB

Ilustrasi anak makan buah. Shutterstock

TEMPO.CO, Jakarta - Sebagian besar anak usia sekolah dasar enggan makan sayur dan buah. Kedua makanan sumber serat itu dianggap sebagai makanan yang kurang lezat dibandingkan dengan makanan lain, terutama sumber protein dan lemak. Tapi, orang tua biasanya tidak kehabisan akal menyuguhkan sayur pada anak, misalnya membuat nugget yang dicampurkan sayuran atau burger dengan sisipan selada.

Tapi rupanya taktik itu bukan cara yang baik untuk membiasakan anak memakan sayur. Chef Yuda Bustara mengatakan, biasakan anak memakan sayur apa adanya atau seperti bentuk aslinya. Jika itu wortel, suguhkan wortel potong yang telah dikukus. Begitu juga dengan brokoli atau selada. Ini juga untuk memperkenalkan mereka pada sayuran yang sesungguhnya.

“Jangan suka membohongi anak. Di luar negeri, orang membiasakan anaknya makan sayur apa adanya sayur dan buah apa adanya buah,” kata dia dalam acara “Pentingnya Pemenuhan Asupan Serat sejak Dini” di Jakarta, Selasa, 3 September 2019.

Biasanya orang tua menyisipkannya pada makanan lain agar anak makan sayur tanpa dia sadari. “Ketika di rumah dia mungkin makan sayur dari nugget dan burger yang sudah disisipi buah, tapi ketika di luar rumah, dia akan terbiasa makan nugget dan burger yang tanpa sayur. Sebab yang dia ingat, di rumah pun dia makan keduanya,” ujar Yuda.

Kalaupun anak tidak suka sayur dan buah, orang tua bisa memberikan minuman smoothies buah dengan campuran sayur. Itu cara paling mudah. Berbeda denggan jus yang umumnya diekstraksi, dengan mengambil sarinya dan membuang serat kasar, smoothies tetap menyertakan serat.

“Lebih bagus smoothies, kulitnya juga dimasukkan. Jeruk pun kalau mau seratnya lebih banyak, masukkan saja ke blender setelahd ibuang bijinya. Apel atau nanas juga bisa dibuat smoothies dan dicampur sayuran lain,” kata dia.

Kebutuhan serat pada anak sering kali diabaikan. Akibatnya, anak Indonesia umumnya kekurangan nutrisi itu. Sebuah studi terbatas di Jakarta menyimpulkan bahwa 9 dari 10 anak di Indonesia kekurangan serat.

Bukan hanya anak, orang tua pun mengalami hal yang sama. Menurut Riset Kesehatan dasar Kementerian Kesehatan 2018, sebanyak 95,5 persen penduduk Indonesia di atas 5 tahun kurang mengonsumsi sayur dan buah. Kekurangan serat dapat menyebabkan gangguan pencernaan, mood, hingga dalam jangka panjang bisa memicu kanker usus.

“Makanan Indonesia umumnya memang kurangs erat . Coba saja kalau makan ayam bakar, nasi segenggam, ayam segenggam, dan timun dan sayur lain masing-masing hanya satu iris,” kata dia.

Jadi, sebelum mengalami kekurangan serat di masa dewasa, biasakan anak mengonsumsi buah dan sayur sejak kecil.

Advertising
Advertising

Berita terkait

Bocah 15 Tahun jadi Korban Persetubuhan Sang Kekasih, Ibunya Lapor Polisi

3 hari lalu

Bocah 15 Tahun jadi Korban Persetubuhan Sang Kekasih, Ibunya Lapor Polisi

DP seorang anak wanita berusia 15 tahun menjadi korban dugaan persetubuhan anak di bawah umur. Pelaku diduga pemilik sebuah BAR.

Baca Selengkapnya

Saksi Ungkap Sering Bayari Biaya Ulang Tahun Cucu Syahrul Yasin Limpo Pakai Uang Kementan

3 hari lalu

Saksi Ungkap Sering Bayari Biaya Ulang Tahun Cucu Syahrul Yasin Limpo Pakai Uang Kementan

Menjawab itu, Isnar mengatakan putra Syahrul Yasin Limpo, Redindo juga pernah meminta uang kepadanya.

Baca Selengkapnya

Pentingnya Ibu Pahami Jenis Bahasa Kasih Sayang pada Anak dan Keluarga

3 hari lalu

Pentingnya Ibu Pahami Jenis Bahasa Kasih Sayang pada Anak dan Keluarga

Ibu cerdas perlu mengetahui bahasa kasih sayang agar bisa disampaikan kepada keluarga dan anak.

Baca Selengkapnya

OJK Imbau Para Ibu agar Tak Ciptakan Generasi Sandwich

4 hari lalu

OJK Imbau Para Ibu agar Tak Ciptakan Generasi Sandwich

toritas Jasa Keuangan (OJK) mengingatkan para ibu agar tidak menciptakan generasi sandwich. Apa itu?

Baca Selengkapnya

Kenali Penyebab dan Kiat Menangani Anak yang Gemar Berbohong

8 hari lalu

Kenali Penyebab dan Kiat Menangani Anak yang Gemar Berbohong

Berikut langkah-langkah yang bisa dilakukan ketika mendapati anak berbohong.

Baca Selengkapnya

Penelitian Sebut Diet Ini Bisa Turunkan Risiko Gagal Jantung

10 hari lalu

Penelitian Sebut Diet Ini Bisa Turunkan Risiko Gagal Jantung

Diet sayur dan rendah gula, yang dikenal sebagai diet EAT-Lancet, membantu mengurangi risiko gagal jantung. Bagaimana hubungannya?

Baca Selengkapnya

Asosiasi Produsen Serat dan Benang Filamen Indonesia Kritik Protes BP2MI yang Tidak Setuju dengan Permendag 36

12 hari lalu

Asosiasi Produsen Serat dan Benang Filamen Indonesia Kritik Protes BP2MI yang Tidak Setuju dengan Permendag 36

Produsen Serat dan Benang Filamen Indonesia mengkritik protes BP2MI yang tidak setuju dengan Permendag Nomor 36 tahun 2023.

Baca Selengkapnya

Macam Camilan yang Dianjurkan untuk Mencegah Sembelit

13 hari lalu

Macam Camilan yang Dianjurkan untuk Mencegah Sembelit

Sebagian orang memiliki solusi unik untuk mencegah sembelit namun mengonsumsi makanan kaya serat bisa menjadi solusi yang baik.

Baca Selengkapnya

7 Tips Ajak Anak Pola Makan Sehat

13 hari lalu

7 Tips Ajak Anak Pola Makan Sehat

Kebiasaan makan yang buruk dapat berdampak negatif pada kesehatan anak. Simak 5 tips anak ajak pola makan sehat

Baca Selengkapnya

Israel Klaim Bunuh Anak dan Cucu Ismail Haniyeh Tanpa Konsultasi dengan Netanyahu

15 hari lalu

Israel Klaim Bunuh Anak dan Cucu Ismail Haniyeh Tanpa Konsultasi dengan Netanyahu

Pasukan Israel membunuh tiga putra pemimpin Hamas Ismail Haniyeh dalam serangan udara di Gaza tanpa berkonsultasi dengan PM Benyamin Netanyahu

Baca Selengkapnya