TEMPO.CO, Jakarta - Kebanyakan orang tua sadar bahwa anak balita mereka butuh makanan sehat. Tapi banyak yang tidak tahu seberapa banyak makanan yang sebaiknya diberikan pada buah hati.
Makanan apa yang baik diberikan untuk balita? Coba berikan salah satu dari lima kelompok makanan berikut, tiga kali sehari, dan dua kali waktu mengemil. Berikan hanya dua macam makanan di setiap makan besar dan sediakan camilan yang bergizi. Kelima kelompok makanan itu adalah:
1. Roti, nasi, sereal, kentang: Berikan setiap kali makan besar.
2. Buah dan sayur: Berikan detiap kali makan besar, kalau bisa lima kali sehari. 3. Susu, keju, dan yogurt: Berikan tiga kali sehari.
4. Daging, ikan, atau alternatif vegetarian: Berikan 1-2 kali sehari.
Baca juga:
5. Makanan yang mengandung banyak lemak dan gula: Berikan sedikit saja dalam sehari.
Hanya separuh orang tua yang sadar untuk memberikan anak-anak balita mereka daging, ikan, telur, dan kacang-kacangan 2-3 kali sehari. Makanan tersebut mengandung zat besi tinggi dan sayangnya banyak balita yang tak cukup mendapatkannya. Padahal kekurangan zat besi atau anemia bisa mempengaruhi pertumbuhan.
Baca juga:
8 Tanda Bayi Sudah Tumbuh Menjadi Balita
Aprikot Kaya Manfaat, tapi Waspadai untuk Balita
Kiat Aman Berenang Bersama Anak Balita
Tak ada salahnya bila anak diberikan makanan manis seperti kue, biskuit, dan puding. Tapi batasi semua makanan manis itu, termasuk permen dan jus buah, hanya sekali seminggu.
Sebuah penelitian menunjukkan bahwa 79 persen orang tua memberikan balita porsi makan lebih besar dari seharusnya. Padahal cara ini bisa menyebabkan obesitas. Untuk roti, misalnya, berikan ½-1 potong ukuran sedang. Sereal cukup 3-6 sendok makan, ½-1 butir telur, ¼-1 potong sosis ukuran sedang, 125 mililiter yogurt, 3-10 butir anggur atau beri.
“Banyak orang tua terlalu berlebihan dalam menyikapi kebutuhan makan balita dan memaksa anak-anak untuk makan lebih banyak. Kebanyakan balita tahu kebutuhan makan mereka dan bila mereka mengaku sudah kenyang, orang tua harus menghormati itu. Yang penting memberi mereka makanan yang seimbang, bukan memaksa makan lebih banyak dari yang mereka mau,” kata pakar diet Judy More kepada Hello.
“Anak-anak prasekolah membutuhkan makanan bergizi lebih banyak dari orang dewasa karena mereka sedang tumbuh. Contohnya, dua per tiga orang tua menganggap mereka harus memberi balita makanan dengan karbohidrat seperti roti, nasi, dan pasta dua kali sehari. Padahal seharusnya mereka diberi makanan sumber energi untuk bermain lima kali sehari dan untuk menjaga kadar gula darah seimbang. Jangan biarkan kebiasaan buruk kita membuat mereka kekurangan energi,” tambahnya.