Mengenal Ketofastosis, Apa Bedanya dengan Diet Ketogenik?

Reporter

Sehatq.com

Editor

Mila Novita

Senin, 2 September 2019 18:25 WIB

Ilustrasi diet keto (pixabay.com)

TEMPO.CO, Jakarta - Ketogenik atau diet keto menjadi pilihan yang banyak dilakukan orang untuk menurunkan berat badan yang berlebihan. Seiring waktu berjalan, muncul varian diet keto yaitu ketofastosis. Varian baru ini dianggap lebih efektif dalam menurunkan berat badan. Meski ketofastosis seringkali dianggap sama dengan diet ketogenik, keduanya merupakan hal yang berbeda.

Diet ketofastosis menggabungkan diet ketogenik (rendah karbohidrat) dengan fastosis (fasting on ketosis). Jadi, pada diet ini, Anda akan menjalankan puasa dalam keadaan ketosis karena hanya mengonsumsi sedikit karbohidrat, atau bahkan tidak sama sekali.

Ketosis merupakan keadaan di mana tubuh tidak memiliki cukup karbohidrat untuk membakar energi. Oleh karena itu, tubuh akan membakar lemak sebagai gantinya dan memproduksi zat yang disebut keton sebagai energi.

Ketika melakukan diet ketofastosis, tubuh Anda akan membakar lebih banyak lemak daripada diet keto biasa. Hal ini bukan tanpa alasan karena puasa dalam diet ketofastosis dapat meningkatkan metabolisme sehingga tubuh mulai menggunakan simpanan lemak yang ada untuk dibakar.

Selain itu, beberapa penelitian juga mengungkap bahwa puasa dalam diet ketofastosis aman menurunkan kelebihan berat badan, mampu mempertahankan massa otot selama penurunan berat badan, dan meningkatkan energi.

Advertising
Advertising

Berbeda dengan diet ketofastosis yang melibatkan puasa, dalam diet ketogenik Anda tidak perlu melakukan puasa. Diet ketogenik merupakan diet rendah karbohidrat dan tinggi lemak. Ketika menjalani diet ini, Anda hanya akan dibatasi untuk mengonsumsi karbohidrat dan menggantinya dengan lemak.

Diet ketogenik yang biasa dilakukan adalah diet keto standar, di mana perbandingan asupan yang dapat Anda konsumsi mengandung 75 persen lemak, 20 persen protein, dan 5 persen karbohidrat.

Meski diet ketogenik dan ketofastosis sama-sama dapat menurunkan berat badan, diet ketogenik memiliki manfaat lain, seperti untuk pengobatan penyakit neurologis (misalnya epilepsi).

Selain itu, studi menunjukkan diet ketogenik dapat meningkatkan sensitivitas insulin pada sebagian penderita diabetes tipe 2. Lalu, mampu menghentikan atau mengurangi penggunaan obat diabetes.

Sementara, penderita diabetes yang ingin melakukan diet ketofastosis dikhawatirkan berisiko mengalami kontrol gula darah yang buruk, kelelahan, energi rendah, dan hipoglikemia karena berpuasa.

SEHATQ.COM

Berita terkait

Olahraga Malam Hari Disebut Lebih Bermanfaat bagi Orang Obesitas

5 hari lalu

Olahraga Malam Hari Disebut Lebih Bermanfaat bagi Orang Obesitas

Penelitian mengklaim olahraga pada malam hari bisa memberi lebih banyak manfaat kesehatan bagi orang obesitas dan diabetes tipe 2.

Baca Selengkapnya

5 Jenis Olahraga Sederhana yang Bisa Dilakukan Tiap Hari

10 hari lalu

5 Jenis Olahraga Sederhana yang Bisa Dilakukan Tiap Hari

Olahraga atau aktivitas fisik secara teratur bermanfaat untuk tubuh dan kesehatan mental

Baca Selengkapnya

Saran Ahli Gizi agar Berat Badan Kembali Ideal setelah Lebaran

19 hari lalu

Saran Ahli Gizi agar Berat Badan Kembali Ideal setelah Lebaran

Diet sehat setelah banyak makan makanan bersantan saat Lebaran bisa diterapkan dengan pola makan bergizi seimbang agar berat badan ideal lagi.

Baca Selengkapnya

7 Tips Ajak Anak Pola Makan Sehat

19 hari lalu

7 Tips Ajak Anak Pola Makan Sehat

Kebiasaan makan yang buruk dapat berdampak negatif pada kesehatan anak. Simak 5 tips anak ajak pola makan sehat

Baca Selengkapnya

Saran Pakar agar Berat Badan Tak Melonjak saat Lebaran

27 hari lalu

Saran Pakar agar Berat Badan Tak Melonjak saat Lebaran

Berikut saran pakar kesehatan agar berat badan tidak melonjak selama perayaan Lebaran karena makan berlebihan.

Baca Selengkapnya

Fatin Shidqia Mengaku Tidak Makan Daging Sapi, Ini Manfaatnya

27 hari lalu

Fatin Shidqia Mengaku Tidak Makan Daging Sapi, Ini Manfaatnya

Juara X Factor Fatin Shidqia mengaku tidak mengonsumsi daging sapi atau daging merah. Ternyata, kebiasaan ini punya banyak manfaat kesehatan.

Baca Selengkapnya

Bahaya Minum Air Kelapa Muda Secara Berlebihan, Kenaikan Gula Darah hingga Kelebihan Berat Badan

35 hari lalu

Bahaya Minum Air Kelapa Muda Secara Berlebihan, Kenaikan Gula Darah hingga Kelebihan Berat Badan

Minum air kelapa muda secara berlebihan bisa menimbulkan risiko dan bahaya bagi kesehatan, antara lain kenaikan gula darah dan kelebihan berat badan.

Baca Selengkapnya

Warga Sehat dan Panjang Umur, Ini 10 Negara yang Diklaim Paling Fit di Dunia

38 hari lalu

Warga Sehat dan Panjang Umur, Ini 10 Negara yang Diklaim Paling Fit di Dunia

Warga di 10 negara ini diklaim paling sehat di dunia, dengan banyaknya penduduk yang fit dan panjang umur.

Baca Selengkapnya

Nabi Larang Makan Sambil Berdiri, Ini 5 Bahayanya untuk Kesehatan

46 hari lalu

Nabi Larang Makan Sambil Berdiri, Ini 5 Bahayanya untuk Kesehatan

Makan sambil berdiri dilarang Nabi, bisa beradampak buruk pada kesehatan

Baca Selengkapnya

5 Penyebab Berat Badan Naik Meski Puasa Ramadan

46 hari lalu

5 Penyebab Berat Badan Naik Meski Puasa Ramadan

Ada banyak faktor yang bisa menjadi penyebab berat badan naik saat Ramadan. Umumnya terkait pola makan dan gaya hidup

Baca Selengkapnya