Trik Tetap Modis dengan Fashion Berkelanjutan ala ESMOD

Reporter

Tempo.co

Editor

Mila Novita

Minggu, 18 Agustus 2019 07:20 WIB

Salah satu hasil upcycling fashion alumni ESMOD Jakarta yang dipamerkan di Mall Kelapa Gading, Jakarta, Jumat, 16 Agustus 2019. Jaket denim yang tak terpakai disulap menjadi gaun malam yang elegan. TEMPO/Galuh Putri Riyanto

TEMPO.CO, Jakarta - Kebutuhan manusia akan pakaian membuat industri ini berkembang pesat. Rumah mode berlomba-lomba mengeluarkan produk fashion terbatu mereka setiap musim. Inilah yang disebut dengan fast fashion. Sayangnya, fast fashion ini membawa pengaruh buruk bagi lingkungan.

Academic Program Coordinator Sekolah Mode ESMOD Jakarta Patrice mengajak industri mode mulai memikirkan dampak buruk konsep fast fashion. "Itu nggak baik, buat kita, buat orang-orang baru di dunia mode dan buat lingkungan," kata Desilles saat ditemui Tempo di acara "Be Fashionalbe, Be Sustainable by So Klin" di Mall Kelapa Gading, Jakarta, Jumat, 16 Agustus 2019.

Bagi Desilles, konsep fast fashion itu memang menggiurkan bagi para pemilik modal. Fast fashion biasanya memproduksi koleksi pakaian setiap musimnya secara masif, dengan ongkos produksi yang minim, dan profit yang selangit.

"Industri fashion itu seksi. Mereka memproduksi pakaian dengan model baru setiap musimnya dengan ongkos produksi yang minim dengan omzet yang luar biasa. Jadi ya harga barangnya murah, banyak modelnya, setiap musim ganti tren, ready to wear," kata dia.

Konsep ini membuat orang-orang di dunia ini setiap detik selalu beli baju. "Padahal sudah seharusnya kita memikirkan ulang tentang kebiasaan itu dan beralih ke fashion berkelanjutan."

Fashion berkelanjutan, bagi Desilles, adalah sebuah tindakan yang mencerminkan rasa tanggung jawab pada semua yang akan dan sudah ciptakan. Bagi seorang desainer, hal itu bisa diterapkan dengan menggunakan material fashion yang organik sehingga baik untuk lingkungan serta cara mengolah material itu secara eco-friendly. Industri fashion juga digadang-gadang menyumbang limbah industri yang banyak, misalnya limbah kain perca dan penggunaan air yang banyak dalam proses produksinya.

Advertising
Advertising

Desilles juga mengajak para konsumen fashion untuk mulai beralih ke fashion berkelanjutan. Menurutnya, salah satu cara termudah untuk memulai fashion berkelanjutan adalah dengan melakukan upcycling. "Cara upcycling itu kalian tinggal pilih baju-baju lama, dimodifikasi, dan dibuat pola baju yang baru," papar Desilles sambil menjelaskan produk hasil upcycling alumni ESMOD.

Sebenarnya, beralih ke fashion berkelanjutan itu hanya soal niat dan kemauan. Bagi Desilles tidak ada produk fashion yang gagal, begitu pula dengan kreativitas saat melalukan upcycling pakaian lama.

"Sebenarnya menjadi kreatif itu tidak sulit dan tidak ada yang salah dalam menjadi kreatif. Menjadi sustainable itu berarti kalian hanya perlu mix and match, berani, dan kreatif," ujar Desilles.

GALUH PUTRI RIYANTO

Berita terkait

7 Kesalahan saat Menggunakan Parfum

17 jam lalu

7 Kesalahan saat Menggunakan Parfum

Berikut kesalahan-kesalahan saat menggunakan parfum yang dapat mengurangi efektivitas dan bahkan menciptakan kesan negatif.

Baca Selengkapnya

Startup Asal Bandung Produksi Material Fashion Berbahan Jamur, Tembus Pasar Singapura dan Jepang

1 hari lalu

Startup Asal Bandung Produksi Material Fashion Berbahan Jamur, Tembus Pasar Singapura dan Jepang

Startup MYCL memproduksi biomaterial berbahan jamur ramah lingkungan yang sudah menembus pasar Singapura dan Jepang.

Baca Selengkapnya

Upaya Wali Kota Zul Elfian Wujudkan Solok Kota Bersih dan Hijau

2 hari lalu

Upaya Wali Kota Zul Elfian Wujudkan Solok Kota Bersih dan Hijau

Solok berhasil kurangi sampah 10 persen

Baca Selengkapnya

Jadi Duta WWF Ke-10, Berikut Cara Cinta Laura Tingkatkan Partisipasi Masyarakat dalam Konservasi Air

3 hari lalu

Jadi Duta WWF Ke-10, Berikut Cara Cinta Laura Tingkatkan Partisipasi Masyarakat dalam Konservasi Air

Cinta Laura menjelaskan strategi untuk meningkatkan partisipasi masyarakat dalam upaya konservasi dan manajemen sumber daya air yang berkelanjutan.

Baca Selengkapnya

Upaya Pengelolaan dan Pengurangan Sampah di Daerah

3 hari lalu

Upaya Pengelolaan dan Pengurangan Sampah di Daerah

Masalah sampah bisa menjadi bencana jika penanganannya tidak komprehensif dan berkelanjutan.

Baca Selengkapnya

Tampil Menarik Itu Menyakitkan, Ternyata Penyebabnya Pakaian

4 hari lalu

Tampil Menarik Itu Menyakitkan, Ternyata Penyebabnya Pakaian

Dalam beberapa kasus ingin tampil menarik dengan pakaian tertentu tapi justru berdampak pada kesehatan. Berikut penyebabnya.

Baca Selengkapnya

Ragam Barang yang Pantang Dimasukkan ke Mesin Cuci karena akan Memperpendek Masa Pakai

5 hari lalu

Ragam Barang yang Pantang Dimasukkan ke Mesin Cuci karena akan Memperpendek Masa Pakai

Pakar menjelaskan apa saja yang sebaiknya tak dimasukkan ke dalam mesin cuci karena bisa memperpendek masa pakai peralatan rumah tangga ini.

Baca Selengkapnya

Wisata Belanja di Tokyo, 7 Barang Ini Wajib Dibeli

5 hari lalu

Wisata Belanja di Tokyo, 7 Barang Ini Wajib Dibeli

Sebelum merencanakan perjalanan wisata belanja ke Tokyo, ada beberapa hal yang perlu diketahui termasuk barang-barang terbaik yang harus dibeli

Baca Selengkapnya

Kelola Limbah, Startup asal Bandung dan Bekasi Mendapat Dana di Philanthropy Asia Summit

6 hari lalu

Kelola Limbah, Startup asal Bandung dan Bekasi Mendapat Dana di Philanthropy Asia Summit

Dua startup asal Indonesia, MYCL dan Sampangan, mendapat pendanaan dari Philanthropy Asia Summit 2024 karena sukses mengelola limbah.

Baca Selengkapnya

Sambut Hari Bumi, PGE Laporkan Pengurangan Emisi CO2

6 hari lalu

Sambut Hari Bumi, PGE Laporkan Pengurangan Emisi CO2

PGE berkomitmen dalam penghematan konsumsi energi dan pengendalian jumlah limbah.

Baca Selengkapnya