7 Kesalahan Membersihkan Rumah yang Bisa Membuat Anda Sakit

Reporter

Tempo.co

Editor

Mila Novita

Selasa, 13 Agustus 2019 17:29 WIB

Ilustrasi membersihkan rumah. Shutterstock.com

TEMPO.CO, Jakarta - Rumahku, istanaku. Begitulah ungkapan rumah bagi setiap orang. Rumah merupakan tempat berteduh, beristirahat, dan menjalani kehidupan pribadi kita. Oleh karena itu, kebersihan rumah menjadi hal penting yang harus diperhatikan.

Setiap orang memiliki gaya masing-masing dalam hal membersihkan rumah. Namun, kadang-kadang orang menerapkan cara yang salah sehingga meningkatkan risiko sakit. Berikut beberapa kesalahan yang mungkin bisa Anda lakukan.

1. Asal Pilih Produk Pembersih

Produk pembersih mengandung banyak bahan kimia yang ampuh membersihkan berbagai kotoran di rumah Anda. Namun, kadang-kadang Anda abai terhadap kandungan bahan kimianya karena tergiur harga dan klaim dari produk tersebut.

Melansir Healthline, sebuah laporan baru-baru ini menemukan bahwa menggunakan pemutih sebagai pembersih seminggu sekali dapat meningkatkan risiko penyakit paru-paru obstruktif kronik atau PPOK hingga sepertiga kali lipat. Laporan itu bukanlah yang pertama menghubungkan bahan kimia pembersih dengan penyakit kesehatan.

Advertising
Advertising

"Senyawa pemutih, amoniak, atau amonium kuaterner (sejenis desinfektan), phthalate, dan banyak senyawa organik mudah menguap (VOCs) dalam produk pembersih umum semuanya telah dikaitkan dengan penyakit pernapasan, termasuk asma," ujar Allen Rathey, Kepala The Healthy Facilities Institute.

Anne Steinemann, seorang profesor di The Universitas Melbourne di Australia, telah mempelajari bahan kimia produk pembersih yang biasa digunakan di rumah. Studinya yang diterbitkan dalam jurnal Air Quality, Atmosphere & Health pada 2016 silam menunjukkan bahwa lebih dari sepertiga orang Amerika melaporkan efek buruk produk pembersih dan pewangi terhadap kesehatan.

"Lebih dari sepertiga orang Amerika mengeluhkan penyakit seperti sakit kepala migrain, dan serangan asma, setelah terpapar produk pembersih, deterjen, dan penyegar udara," tulis Steinemann.

Hal senada juga diungkapkan Ahmed Arif, seorang profesor epidemiologi di Universitas North Carolina Charlotte. Dalam penelitiannya, produk pemutih, pembersih toilet, dan beberapa pembersih kaca berkaitan dengan munculnya penyakit asma. Oleh karena itu, mulai dari sekarang Anda harus lebih cermat lagi dalam memilih produk pembersih.

2. Jarang Membersihkan Alat Vakum

Sebagian dari kita hanya membersihkan alat vakum ketika sudah penuh dengan kotoran. Padahal seharusnya alat penyedot debu itu dibersihkan secara teratur. Menurut ahli kebersihan yang bekerja di perusahaan pembersih rumah Fantastic Service, Ralitsa Prodanova, sebenarnya kuas dan bagian dalam alat vakum pada dasarnya merupakan pabrik kuman bergerak.

"Bakteri dan kuman berkembang biak dengan cepat di dalam alat vakum. Dan, ada penelitian yang menunjukkan bahwa 15 persen dari semua penyedot debu sebenarnya mengandung bakteri E. coli," ungkap Prodanova.

Karena itu, ia menyarankan agar rajin membersihkan alat vakum, misalnya dengan membersihkannya dengan produk disinfeksi setelah selesai dipakai.

3. Mencoba Menghilangkan Jamur

Tidak ada yang ingin rumah mereka berjamur. Namun, bila Anda memilih membersihkannya dengan cara menggosoknya, itu juga merupakan tindakan yang keliru.

“Jamur hitam yang tumbuh di dinding yang lembap seringkali sangat beracun karena dapat mengirim spora ke udara - yang menyebar seperti virus,” kata Prodanova. "Menggosok jamur di dinding itu dapat menyebabkan masalah pernapasan dan bahkan berhalusinasi," imbuhnya.

4. Jarang Mencuci Lap

Anda mungkin menggunakan lap untuk membersihkan berbagai noda, misalnya tumpahan teh, minyak, dan sebagainya. Biasanya Anda menunggu hingga lap itu benar-benar kotor baru meletakkannya di tempat cuci. Mungkin Anda harus mengubah kebiasaan Anda yang satu ini. Lap yang digunakan untuk membersihkan sering lembap. Hal ini memungkinkan bakteri berkembang biak dengan cepat," kata Prodanova seperti dilansir Mirror.

“Saya sarankan Anda menggantinya setiap hari dengan yang kering dan bersih. Atau cuci pada akhir setiap hari, sehingga siap digunakan lagi keesokan paginya," imbuhnya. Ia menyarankan untuk melakukan rutinitas yang sama untuk sarung tangan oven.


5. Membiarkan Tutup Kloset Terbuka

Kamar mandi mungkin berkilau setelah dibersihkan dengan baik. Namun, itu semua akan sia-sia bila membiarkan tutup kloset terbuka ketika Anda menekan tombol flush.

“Setiap kali Anda menyiram toilet, partikel kotoran terlempar ke udara,” kata Prodanova. "Bio-aerosol ini bisa sangat berbahaya, dan udara mudah terkontaminasi oleh virus dan bakteri."

Prodanova menambahkan, partikel-partikel berbahaya ini dapat bertahan di udara selama sekitar 30 menit dan, yang mengkhawatirkan, penelitian telah menunjukkan bahwa E. coli dan norovirus dapat ditularkan dengan cara ini.

6. Mencuci Talenan dengan Asal

Jangan berasumsi bahwa mencuci talenan Anda dengan cairan pembersih bisa membuatnya terbebas dari kuman dan bakteri. "Pada dasarnya, talenan sebagai alas memotong akan meninggalkan bekas pada permukaannya. Bekas ini bisa berbentuk robekan berupa celah-celah kecil atau dalam yang dapat menampung semua jenis kuman jahat, tidak terlihat oleh mata telanjang," ujar Prodanova.

Cairan pencuci standar mungkin tidak bisa menembus celah-celah kecil itu. Oleh karena itu, Prodanova menyarankan untuk menggunakan pemutih untuk membersihkan talenan. "Gunakan pemutih untuk memastikan bahwa Anda menghilangkan semua hal mengerikan yang mungkin bersembunyi di bawahnya," lanjutnya.

7. Salah Posisi

Membersihkan rumah terkadang menjadi pekerjaan yang digampangkan oleh sebagian orang. Padahal bila Anda melakukannya dalam posisi yang keliru, hal ini malah bisa membuat Anda sakit atau terkilir.

Seorang chiropractor dari New Jersey Dr. Peter A. Ottone mengatakan bahwa membersihkan rumah sama halnya dengan olahraga, jadi butuh pemanasan. "Pekerjaan rumah tangga memberikan tekanan yang sama pada tubuh, jadi pemanasan yang benar adalah suatu keharusan," katanya.

Ottone mengungkapkan mengubah cara Anda menyedot debu dapat memberikan pengaruh yang signifikan pada tubuh. Alih-alih melakukannya dengan cara menekuk kaki dan memutar-mutar pinggang Anda, cobalah untuk melakukannya langkah demi langkah.

Cara lain untuk menghindari cedera adalah menggunakan kedua tangan untuk mengoperasikan vakum. "Hanya menggunakan satu sisi tubuh yang dapat menyebabkan gejala, ketegangan, dan beban berlebihan pada sendi dan diskus, yang menyebabkan cedera punggung dan sendi yang umum," ungkap Ottone.

Oleh karena itu, mulai sekarang sisihkan waktu Anda untuk melakukan pekerjaan rumah tangga dengan santai dan aman agar Anda terhindar dari cedera yang tidak semestinya.

GALUH PUTRI RIYANTO | HEALTHLINE | MIRROR

Berita terkait

PBB: Butuh Waktu 80 Tahun untuk Bangun Kembali Rumah-rumah di Gaza yang Dibom

21 jam lalu

PBB: Butuh Waktu 80 Tahun untuk Bangun Kembali Rumah-rumah di Gaza yang Dibom

Laporan terbaru UNDP menemukan bahwa waktu yang dibutuhkan untuk membangun kembali rumah-rumah Gaza yang hancur dibom adalah 80 tahun.

Baca Selengkapnya

Lagi, Pembocor Kasus Boeing Mendadak Meninggal Dunia

1 hari lalu

Lagi, Pembocor Kasus Boeing Mendadak Meninggal Dunia

Seorang pelapor yang menuduh pemasok Boeing mengabaikan cacat produksi 737 MAX telah meninggal dunia

Baca Selengkapnya

Penyakit Minamata Ditemukan di Jepang 68 Tahun Lalu, Ini Cara Merkuri Masuk dalam Tubuh

2 hari lalu

Penyakit Minamata Ditemukan di Jepang 68 Tahun Lalu, Ini Cara Merkuri Masuk dalam Tubuh

Penyakit Minamata ditemukan di Jepang pertama kali yang mengancam kesehatan tubuh akibat merkuri. Lantas, bagaimana merkuri dapat masuk ke dalam tubuh?

Baca Selengkapnya

BRIN: Rumah di Puspitek Punya Negara Tak Bisa Dimiliki

3 hari lalu

BRIN: Rumah di Puspitek Punya Negara Tak Bisa Dimiliki

Kepala Biro Manajemen Barang Milik Negara dan Pengadaan pada BRIN Arywarti Marganingsih mengatakan perumahan Puspitek, Serpong, tak bisa jadi hak milik.

Baca Selengkapnya

Terpopuler Bisnis: 40 Pabrik Baja Ilegal hingga 'Karpet Merah' Jokowi untuk Program Makan Siang Gratis

6 hari lalu

Terpopuler Bisnis: 40 Pabrik Baja Ilegal hingga 'Karpet Merah' Jokowi untuk Program Makan Siang Gratis

Zulhas mengatakan ada 40 pabrik yang memproduksi baja ilegal atau tidak memenuhi ketentuan Standar Nasional Indonesia (SNI).

Baca Selengkapnya

Terkini: Usulan BTN Program 3 Juta Rumah Prabowo-Gibran, Pro Kontra Rencana Buka Lahan 1 Juta Ha untuk Padi Cina

7 hari lalu

Terkini: Usulan BTN Program 3 Juta Rumah Prabowo-Gibran, Pro Kontra Rencana Buka Lahan 1 Juta Ha untuk Padi Cina

BTN mengusulkan skema dana abadi untuk membiayai program 3 juta rumah yang dicanangkan oleh pasangan Capres-cawapres terpilih Prabowo-Gibran.

Baca Selengkapnya

Program 3 Juta Rumah Prabowo-Gibran, BTN Usulkan Skema Dana Abadi

7 hari lalu

Program 3 Juta Rumah Prabowo-Gibran, BTN Usulkan Skema Dana Abadi

PT Bank Tabungan Negara (BTN) usulkan skema dana abadi untuk program 3 juta rumah yang digagas Prabowo-Gibran.

Baca Selengkapnya

Begini Sosok TikToker Asal Bekasi Galih Loss yang Ditangkap Kasus Penistaan Agama

8 hari lalu

Begini Sosok TikToker Asal Bekasi Galih Loss yang Ditangkap Kasus Penistaan Agama

Di mata tetangga, Galih Loss disebut jarang bercengkerama dengan warga sekitar.

Baca Selengkapnya

Penelitian Ungkap Pelet Plastik Daur Ulang dari Indonesia Mengandung 30 Bahan Kimia Beracun dengan Konsentrasi Tinggi

9 hari lalu

Penelitian Ungkap Pelet Plastik Daur Ulang dari Indonesia Mengandung 30 Bahan Kimia Beracun dengan Konsentrasi Tinggi

Proyek penelitian di 13 negara ini bertujuan meningkatkan kesadaran global tentang bahan kimia berbahaya dalam plastik daur ulang

Baca Selengkapnya

Chris Pratt dan Katherine Schwarzenegger Dikecam karena Robohkan Rumah Bersejarah

10 hari lalu

Chris Pratt dan Katherine Schwarzenegger Dikecam karena Robohkan Rumah Bersejarah

Chris Pratt dan Katherine Schwarzenegger menuai kritik setelah menghancurkan rumah dengan arsitektur bersejarah di Los Angeles.

Baca Selengkapnya