Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

9 Benda di Rumah jadi Sarang Bakteri, Cek Panduan Membersihkannya

Reporter

Editor

Mila Novita

image-gnews
Ilustrasi sofa minimalis. Combiboilersleeds.com
Ilustrasi sofa minimalis. Combiboilersleeds.com
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Penyakit bisa muncul dari rumah sendiri. Sebabnya adalah benda-benda di rumah yang jarang dibersihkan sehingga menjadi sarang bakteri dan virus. Siapa sangka pengisap debu atau pendingin udara justru jadi sumber penyakit?

Berikut ini adalah panduan seberapa sering Anda harus membersihkan barang di rumah dan cara membersihkan yang efektif, seperti dikutip dari CNA.

  1. Penanak nasi: setiap memakainya
    Pastikan Anda mencuci semua komponen dari tempat beras. Cuci bersih tempat berasnya setiap kali memasak nasi.

  2. Talenan: setiap memakainya
    Bersihkan talenan dari plastik untuk menghilangkan bakteri, gosok dengan sabun di bawah air mengalir. Jika talenan terbuat dari kayu, semprotkan cairan berisi campuran 25 persen cuka dan 75 persen air. Anda juga bisa membuat pasta kental dari air dan garam, gosok ke talenan, diamkan semalaman lalu bersihkan pada pagi hari.

  3. Microwave: sepekan sekali
    Partikel-partikel makanan bisa membuat mesin terlalu panas dan berujung pada kerusakan. Panaskan semangkuk air selama lima menit dalam panas tinggi, uapnya akan membuat sisa makanan yang menempel jadi mudah dibersihkan dengan tisu dapur kering.

  4. Sofa: setiap dua pekan
    Sedot debu di sofa setiap dua pekan dan balik juga alas duduknya pada saat yang sama. Bersihkan kotoran yang terlihat. Panggil jasa pembersih sofa untuk pembersihan secara menyeluruh setiap setahun sekali.

  5. Sikat WC: setiap beberapa kali membersihkan
    Jika memungkinkan, semprot dengan cairan disinfektan, lalu diamkan selama lima menit dan bersihkan dengan air panas, lalu keringkan.

    Iklan
    Scroll Untuk Melanjutkan

  6. Mesin pembuat kopi: sebulan sekali
    Jika tidak dibersihkan rutin, mungkin Anda selama ini meminum kopi dengan bonus banyak bakteri. Bersihkan tadah dan tempat filter kopi atau tempat kapsul kopi dengan campuran cuka-air 1:1 demi mencegah pertumbuhan bakteri.

  7. Penyedot debu: setiap bulan
    Jika penyedot debu Anda punya filter yang bisa dicuci, cuci dengan air hangat dan keringkat setidaknya 24 jam sebelum memasukkannya lagi ke dalam penyedot debu.

  8. Pendingin udara: setiap bulan
    Copot filter dari bagian depan dan bersihkan dengan air sabun, gosok pelan-pelan, agar udara bisa mengalir lancar.

  9. Bantal: setahun sekali
    Cuci bantal dengan mesin dan keringkan sebelum memakainya lagi. Pakai sarung bantal untuk melindunginya dari tungau debu dan air liur.

    ANTARA

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Sederet Hoax soal Nyamuk Wolbachia yang Perlu Diketahui

1 hari lalu

Pengamatan sampel nyamuk Aedes aegipty ber-Wolbachia di Laboratorium WMP Yogyakarta. Riset ini dipimpin Profesor Adi Utarini dari UGM yang terpilih menjadi satu di antara 100 orang paling berpengaruh 2021 versi Majalah Time. Dok Tim WMP
Sederet Hoax soal Nyamuk Wolbachia yang Perlu Diketahui

Beberapa informasi yang berkembang di masyarakat tidak selalu akurat dan seringkali terjadi penyebaran hoax tentang Wolbachia. Apa saja?


Ingin Gigi Putih Secara Alami, Gunakan 3 Bahan Ini

3 hari lalu

Ilustrasi veneer gigi. Foto: Freepik.com/jannoon028
Ingin Gigi Putih Secara Alami, Gunakan 3 Bahan Ini

Memutihkan gigi bisa dilakukan dengan bahan-bahan alami sekitar kita. Salah satunya soda kue bisa buat gigi putih.


Apa yang Terjadi jika Digigit Nyamuk Wolbachia?

5 hari lalu

Pengamatan sampel nyamuk Aedes aegipty ber-Wolbachia di Laboratorium WMP Yogyakarta. Riset ini dipimpin Profesor Adi Utarini dari UGM yang terpilih menjadi satu di antara 100 orang paling berpengaruh 2021 versi Majalah Time. Dok Tim WMP
Apa yang Terjadi jika Digigit Nyamuk Wolbachia?

Nyamuk yang terinfeksi Wolbachia biasanya tak menyebabkan efek langsung yang berbeda bagi manusia saat digigit.


Nyamuk Wolbachia Disebut Juga Nyamuk Bill Gates, Apa Hubungannya dengan Bos Microsoft Itu?

6 hari lalu

Pengamatan sampel nyamuk Aedes aegipty ber-Wolbachia di Laboratorium WMP Yogyakarta. Riset ini dipimpin Profesor Adi Utarini dari UGM yang terpilih menjadi satu di antara 100 orang paling berpengaruh 2021 versi Majalah Time. Dok Tim WMP
Nyamuk Wolbachia Disebut Juga Nyamuk Bill Gates, Apa Hubungannya dengan Bos Microsoft Itu?

Nyamuk Wolbachia ramai dibicarakan karena terbukti mengatasi Demam Berdarah Dengue. Nyamuk ini juga disebut nyamuk Bill Gates. Apa keterkaitan Bill Gates dengan nyamuk ini?


Ini Sederet Bakteri Berbahaya yang Biasa Ditemukan di Toilet

10 hari lalu

Ilustrasi wanita di toilet. Shutterstock
Ini Sederet Bakteri Berbahaya yang Biasa Ditemukan di Toilet

E.Coli , Salmonella dan Staphylococcus Aureu adalah kuman dan bakteri yang sering ditemukan di permukaan toilet dan lantai kamar mandi.


Gejala Leptospirosis yang Rawan di Musim Hujan

13 hari lalu

Ilustrasi hujan gerimis. REUTERS
Gejala Leptospirosis yang Rawan di Musim Hujan

Leptospirosis akibat terkena bakteri Leptospira interrogans rawan terjadi di musim hujan. Berikut dua gejala yang perlu dikenali.


Mengapa Bayi di Bawah 1 Tahun Tidak Boleh Diberi Madu?

14 hari lalu

Ilustrasi kurma dan madu. shutterstock.com
Mengapa Bayi di Bawah 1 Tahun Tidak Boleh Diberi Madu?

Risiko utama memberikan madu terlalu cepat pada bayi berusia di bawah 12 bulan adalah mengalami botulisme.


Awas Overdosis dan Efeknya, Jangan Minum Antibiotik bila Tak Perlu

18 hari lalu

Ilustrasi antibiotik (pixabay.com)
Awas Overdosis dan Efeknya, Jangan Minum Antibiotik bila Tak Perlu

Pakar meminta masyarakat minum antibiotik sesuai dosis dan indikasi agar dapat mengurangi resistensi bakteri terhadap antibiotik.


Seberapa Bahaya Makan Nasi yang Dipanaskan Lagi?

31 hari lalu

Ilustrasi nasi putih. Freepik.com/xb100
Seberapa Bahaya Makan Nasi yang Dipanaskan Lagi?

Seberapa berbahayakah menyantap nasi atau makanan sisa yang bertepung lain jika sudah dipanaskan lagi? Simak penjelasan pakar berikut.


BRIN Temukan Bakteri Bernilai Ekonomi Tinggi di Palung Jawa, Mengandung Lycopene dan Vitamin B12

31 hari lalu

Pakar mikrobiologi laut dalam BRIN Ocky Karna Radjasa menunjukkan hasil riset di Jakarta, Senin, 30 Oktober 2023. ANTARA/Erlangga Bregas Prakoso
BRIN Temukan Bakteri Bernilai Ekonomi Tinggi di Palung Jawa, Mengandung Lycopene dan Vitamin B12

Bakteri ini mengandung lycopene dan vitamin B12, yang di industri biasanya digunakan sebagai bahan baku kosmetik, kecantikan, nutrisi, suplemen.