Bahaya Mengonsumsi Suplemen Antioksidan Dosis Tinggi

Reporter

Sehatq.com

Editor

Mila Novita

Senin, 12 Agustus 2019 11:45 WIB

Ilustrasi suplemen/vitamin. Shutterstock

TEMPO.CO, Jakarta - Antioksidan diperlukan tubuh untuk melawan radikal bebas, apalagi di tengah udara berpolusi seperti di Jakarta. Radikal bebas terlalu tinggi dapat memicu timbulnya kondisi stres oksidatif yang dapat merusak DNA. Kerusakan DNA bisa meningkatkan risiko beragam penyakit, termasuk kanker, penyakit jantung, serta diabetes.

Untuk mencegah hal itu, Anda disarankan mengonsumsi antioksidan dalam jumlah yang cukup. Antioksidan bisa didapat dari berbagai makanan sehat, terutama buah dan sayuran serta makanan bersumber daru tumbuhan lainnya.

Jika sudah dapat memperoleh antioksidan dari makanan sehari-hari, perlukah mengonsumsi suplemen antioksidan? Anda dianjurkan untuk menghindari suplemen antioksidan dengan dosis yang terlalu tinggi. Konsumsi variasi makanan dengan senyawa antioksidan lebih baik daripada suplemen.

Alasannya, molekul antioksidan yang berlebih dalam tubuh, dapat membuat Anda keracunan, bahkan bisa mempercepat kondisi stres oksidatif, yang dapat merusak sel tubuh. Keadaan ini dikenal dengan paradoks antioksidan.

Namun, jika Anda mengalami defisiensi vitamin atau nutrisi tertentu, tetap dapat mengonsumsi multivitamin. Namun, konsumsi suplemen ini sebaiknya dikonsultasikan ke dokter terlebih dahulu.

Berikut beberapa sumber antioksidan dari kelompok makanan yang bisa Anda konsumsi.

Vitamin A
Vitamin ini terkandung dalam susu, mentega, telur, dan hati.

Vitamin E
Menemukan Vitamin E di kacang-kacangan dan biji-bijian, seperti kacang almond, biji bunga matahari, hazelnut, dan kacang tanah.

Vitamin C
Vitamin C banyak terkandung dalam berbagai buah dan sayuran. Misalnya kelompok buah beri, kiwi, jeruk, pepaya, brokoli, tomat, bunga kol, dan sayur kale.

Advertising
Advertising

Beta-karoten
Sayur dan buah banyak mengandung beta-karoten. Misalnya, buah persik, aprikot, pepaya, mangga, wortel, kentang manis, bayam, dan sayur kale.

Selenium
Anda bisa mendapatkan selenium dengan mengonsumsi pasta, roti, gandum, jagung, dan nasi. Selain itu, senyawa antioksidan ini juga bisa Anda temukan pada daging sapi, ikan, kalkun, ayam, telur, dan keju.

Lutein
Anda bisa memperoleh manfaat lutein dengan mengonsumsi sayuran hijau, seperti sayur kale dan sayur bayam. Lutein juga bisa ditemukan pada brokoli, jagung, pepaya, dan jeruk.

Likopen
Likopen terkandung dalam buah dan sayuran berwarna merah atau merah muda. Dengan mengonsumsi anggur, semangka, aprikot, dan tomat, yang kayak likopen.

Mangan
Anda mendapatkan mangan dari biji-bijian, gandum, sayuran hijau, teh, dan kacang polong.

Katekin
Suka teh hijau? Anda bisa mendapatkan katekin dengan mengonsumsi minuman ini.

Zeanxantin
Anda dapat memperoleh molekul antioksidan zeanxantin di brokoli, sayur bayam, sayur kale, kuning telur, serta anggur.

Polifenol
Polifenol dapat Anda peroleh dari berbagai kelompok makanan, seperti cengkeh, cokelat hitam, buah beri-berian, apel, ceri, plum, kacang polong, kacang almond, kacang kenari, sayur bayam, bawang merah, tempe, tofu, teh hijau, dan teh hitam.

SEHATQ.COM

Berita terkait

Hidangan Lebaran Penuh Kolesterol, Inilah 10 Makanan dan Minuman yang Dapat Mengurangi Kadar Kolesterol

20 hari lalu

Hidangan Lebaran Penuh Kolesterol, Inilah 10 Makanan dan Minuman yang Dapat Mengurangi Kadar Kolesterol

Makanan dan minuman ini bisa menjadi alternatif pilihan untuk mengurangi kadar kolesterol dalam darah.

Baca Selengkapnya

Dua Tewas, Lebih 100 Orang Dirawat di Jepang akibat Suplemen Angkak

38 hari lalu

Dua Tewas, Lebih 100 Orang Dirawat di Jepang akibat Suplemen Angkak

Dua orang tewas dan lebih dari 100 lainnya dilarikan ke rumah sakit di Jepang akibat mengonsumsi suplemen makanan angkak dalam waktu lama

Baca Selengkapnya

Manfaat Vitamin E buat Kulit tapi Perhatikan Kadarnya

40 hari lalu

Manfaat Vitamin E buat Kulit tapi Perhatikan Kadarnya

Salah satu manfaat vitamin E adalah menjaga kelembapan kulit. Namun penting untuk memperhatikan kadarnya agar tidak berdampak negatif pada kulit.

Baca Selengkapnya

Bella Hadid Senang Mengonsumsi Lumut Laut, Bermanfaat atau Membahayakan Kesehatan?

43 hari lalu

Bella Hadid Senang Mengonsumsi Lumut Laut, Bermanfaat atau Membahayakan Kesehatan?

Lumut laut disebut baik untuk pencernaan, kesehatan tiroid, dan kekebalan tubuh. Bella Hadid termasuk yang mengonsumsinya. Benarkah bagus?

Baca Selengkapnya

Tips Merawat Kucing Anggora

47 hari lalu

Tips Merawat Kucing Anggora

Pengetahuan ini sangat penting karena perawatan yang tidak tepat dapat meningkatkan risiko kucing anggora terkena berbagai penyakit.

Baca Selengkapnya

Manfaat Paprika untuk Kesehatan, Bisa Jadi Sumber Serat

48 hari lalu

Manfaat Paprika untuk Kesehatan, Bisa Jadi Sumber Serat

Paprika adalah sayuran cerah dan populer yang tersedia dalam berbagai warna termasuk merah, oranye, kuning, dan hijau. Apa saja manfaat paprika?

Baca Selengkapnya

Rekomendasi Jenis Minum Teh yang Bagus Saat Buka Puasa

49 hari lalu

Rekomendasi Jenis Minum Teh yang Bagus Saat Buka Puasa

Meskipun minum teh tidak dianjurkan untuk berbuka puasa karena kandungan kafein dan gulanya masih ada rekomendasi teh yang justru berefek baik.

Baca Selengkapnya

Bolehkah Ibu Hamil Minum Teh Chamomile?

50 hari lalu

Bolehkah Ibu Hamil Minum Teh Chamomile?

Teh chamomile dikenal dengan efeknya yang menenangkan. Tapi, bolehkah diminum ibu hamil?

Baca Selengkapnya

Saran Pola Makan Sehat selama Ramadan dari Ahli Gizi

51 hari lalu

Saran Pola Makan Sehat selama Ramadan dari Ahli Gizi

Ahli gizi mengatakan selama Ramadan harus selalu mengonsumsi makanan dengan gizi seimbang dan lengkap. Apa saja yang harus dipenuhi?

Baca Selengkapnya

Manfaat Mengkonsumsi Buah Kurma Saat Berbuka Puasa, Salah Satunya untuk Kesehatan Jantung

51 hari lalu

Manfaat Mengkonsumsi Buah Kurma Saat Berbuka Puasa, Salah Satunya untuk Kesehatan Jantung

Buah kurma memiliki banyak nutrisi. Hal ini sangat bermanfaat bagi tubuh, terutama saat berbuka puasa. Berikut penjelasannya.

Baca Selengkapnya