6 Penyebab Tas Sering Rusak dan Cara Merawatnya

Kamis, 8 Agustus 2019 17:15 WIB

Ilustrasi tas selempang atau sling bag. Unsplash/Tamara Bellis

TEMPO.CO, Jakarta - Tas salah satu item fashion yang penting bagi banyak orang. Kadang masalah yang sering dialami saat menggunakan, seperti tali tas putus, berbau, berjamur, jahitan terbuka atau mudah terkelupas. Masalah-masalah ini ternyata disebabkan oleh kelalaian pemilik tas dilihat dari cara penyimpanan, membersihkan hingga memakai tas.

Pendiri dan direktur marketing Your Bag Spa, Sandra Selviana, membagikan pengalaman bisnisnya selama tiga tahun ini berkutat dengan perawatan dan memperbaiki aneka tas. Menurut dia ada 6 faktor yang menyebabkan tas mudah rusak beserta tips merawat tas.

1. Menyimpan tas dengan cara menumpuk dan menggantung
Cara menyimpan tas dengan ditumpuk tidak disarankan karena bisa merusak tekstur ataupun mengurangi usia ketahanan tas. Selain itu, menggantung tas dalam waktu lama juga tidak disarankan. Cara menyimpan tas yang dianjurkan disusun rapi di dalam rak atau lemari tertutup. Tas dikelompokkan sesuai jenis ataupun ukuran lebih baik agar mudah saat mencarinya saat sedang terburu-buru.

“Bila ada kotak atau dust bag, lebih baik digunakan untuk mengurangi debu-debu halus yang menempel di tas. Jangan lupa diangin-anginkan sebulan sekali untuk mengecek apakah ada perubahan di bagian dalam atau luar tas,” ucap Sandra di Jakarta beberapa waktu lalu.

Selain itu, Sandra mengingatkan untuk menghi=indari menyumpal bagian dalam tas dengan kertas koran. Tinta dan kondisi kertas yang daur ulang berisiko menempel ke bagian dalam tas, memicu bau dan bakteri, jadi rentan rusak.

Advertising
Advertising

3. Silica gel suka dianggap hanya bonus saat membeli tas
Benda satu ini kerap diabaikan karena bentuknya yang mungil dan suka dianggap hanya bonus ketika membeli tas. Ternyata silica gel wajib di bagian dalam tas saat menyimpan tas. “Silica gel berguna untuk menjaga kelembapan dan mencegah risiko jamuran. Ganti silica gel sebulan sekali. Benda ini mudah dibeli di sejumlah tempat perawatan tas, termasuk Your Bag Spa,” tukas pebisnis berusia 26 tahun ini.

Sandra Selviana pendiri sekaligus direktur marketing Your Bag Spa di Central Department Store Grand Indonesia, Jakarta Pusat, Kamis 26 Juli 2019. Tempo/Silvy Riana Putri

4. Menggunakan tas dalam waktu lama
Kebiasaan memakai satu jenis tas dalam waktu lama turut memicu kerusakan tas lebih cepat. “Saya menyarankan rotasi tas, jangan pakai satu tas yang itu saja dalam waktu lama. Dari penuturan klien yang senang pakai tas itu-itu saja, tanpa disadari kebiasaan ini bisa memicu tas jadi mudah rusak karena tidak ada waktu istirahat,” kata Sandra.

Dia menambahkan kebiasan pakai tas yang itu-itu saja juga bikin kita enggan mengecek tas-tas yang disimpan. Dengan rotasi tas, kita bisa mengetahui kondisi setiap sehingga mencegah timbulnya jamur, berbau atau terkelupas. Sebaiknya terapkan rotasi tas setiap seminggu sekali.

5. Memperlakukan tas seperti kantong doraemon
Biasanya perempuan kerap memasukkan segala sesuatu barang ke dalam satu tas. “Saya perhatikan masalah tali tas putus atau robek karena tas diperlakukan seperti kantong doraemon, harus bisa memuat apapun. Kebiasaan ini membuat tas over capacity, mengurangi usia ketahanan tas, juga bisa menimbulkan kesehatan di bahu karena berat yang berlebihan,” ujar Sandra.

“Kalau membawa banyak barang, sebaiknya gunakan dua tas. Jangan satukan tas makanan dan minuman dengan barang lain seperti makeup atau minyak wangi,” tukasnya.

6. Membersihkan bagian luar tas dengan produk kosmetik atau perawatan
Siapa yang suka membersihkan noda di tas kulit dengan minyak kayu putih, aseton, losion, cuka apel, baking soda, atau baby oil? Bila ada, hentikan kebiasaan itu mulai saat ini “Kelihatannya bersih, tapi tindakan itu memicu kerusakan tekstur kulit secara perlahan-lahan seperti mudah terkelupas,” jelas Sandra.

Sandra mengatakan untuk merawat tas kulit sebaiknya gunakan cairan semprotan khusus tas kulit untuk atasi noda. "Lalu dikeringkan dengan lap berbahan katun atau microfiber. Kedua alat ini bisa dibeli di tempat perawatan tas,” tandasnya.

Berita terkait

Startup Asal Bandung Produksi Material Fashion Berbahan Jamur, Tembus Pasar Singapura dan Jepang

1 hari lalu

Startup Asal Bandung Produksi Material Fashion Berbahan Jamur, Tembus Pasar Singapura dan Jepang

Startup MYCL memproduksi biomaterial berbahan jamur ramah lingkungan yang sudah menembus pasar Singapura dan Jepang.

Baca Selengkapnya

Tampil Menarik Itu Menyakitkan, Ternyata Penyebabnya Pakaian

3 hari lalu

Tampil Menarik Itu Menyakitkan, Ternyata Penyebabnya Pakaian

Dalam beberapa kasus ingin tampil menarik dengan pakaian tertentu tapi justru berdampak pada kesehatan. Berikut penyebabnya.

Baca Selengkapnya

Tampil Kasual dengan Baju Flanel

10 hari lalu

Tampil Kasual dengan Baju Flanel

Baju flanel dapat dibeli baik di toko fisik ataupun toko online seperti Shopee

Baca Selengkapnya

Kembalikan Tas Berisi Rp 100 Juta kepada Pemudik, Aiptu Supriyanto Dapat Penghargaan Sekolah Perwira

12 hari lalu

Kembalikan Tas Berisi Rp 100 Juta kepada Pemudik, Aiptu Supriyanto Dapat Penghargaan Sekolah Perwira

Kapolda Lampung Irjen Helmy Santika memberikan penghargaan berupa kesempatan sekolah perwira kepada anggota Polres Lampung Tengah Aiptu Supriyanto.

Baca Selengkapnya

Gaya Fesyen Boho Chic Jika Memenuhi 3 Aspek Ini

18 hari lalu

Gaya Fesyen Boho Chic Jika Memenuhi 3 Aspek Ini

Gaya Boho Chic pada dasarnya adalah gaya santai yang menggabungkan unsur-unsur hippie, nomaden, dan vintage. Begini lebih jelasnya.

Baca Selengkapnya

Kolaborasi Victoria Beckham dan Mango, Apa Koleksi Terbarunya?

23 hari lalu

Kolaborasi Victoria Beckham dan Mango, Apa Koleksi Terbarunya?

Koleksi Victoria Beckham dan Mango yang terbaru dari rangkaian kolaborasi para penggemar street fashion

Baca Selengkapnya

Sejarah Peci Ratusan Tahun Lalu, Disebar Pedagang Hingga Populer Jadi Busana Lebaran

27 hari lalu

Sejarah Peci Ratusan Tahun Lalu, Disebar Pedagang Hingga Populer Jadi Busana Lebaran

Peci yang identik dengan busana lebaran telah dikenal masyarakat sejak ratusan tahun lalu.

Baca Selengkapnya

Ramadan, Komunitas di Yogyakarta Edukasi Pecinta Fashion Rintis Karya Pemikat Wisatawan

38 hari lalu

Ramadan, Komunitas di Yogyakarta Edukasi Pecinta Fashion Rintis Karya Pemikat Wisatawan

Komunitas Indonesia Fashion Chamber (IFC) Yogyakarta meyakini, besarnya pasar wisatawan di Yogyakarta menjadi anugerah tersendiri untuk terus menghidupkan ekonomi kreatif di Kota Gudeg.

Baca Selengkapnya

Tiga Tips Gaya Berpakaian untuk Jurnalis ala Didiet Maulana

55 hari lalu

Tiga Tips Gaya Berpakaian untuk Jurnalis ala Didiet Maulana

Didiet Maulana, Direktur Kreatif Ikat Indonesia memberikan tips padupadankan gaya berpakaian ala jurnalis.

Baca Selengkapnya

Kolaborasi Fendi dan Chupa Chups Bikin Aksesori Menyerupai Lolipop

26 Februari 2024

Kolaborasi Fendi dan Chupa Chups Bikin Aksesori Menyerupai Lolipop

Rumah mode Fendi meluncurkan aksesori hasil kolaborasi dengan perusahaan permen Chupa Chups.

Baca Selengkapnya