TEMPO.CO, Jakarta - Mainan yang terbuat dari material kayu seringkali lebih kokoh dan kuat, sehingga risiko bagian kecil dari mainan tersebut terlepas juga minim. Mainan kayu untuk anak juga bisa melatih konsentrasi lebih baik, menstimulasi imajinasi, mendukung terciptanya interaksi sosial, menstimulasi indera peraba, dan otot anak. Mainan kayu juga bertahan lebih lama karena kualitas pengerjaan yang lebih baik dibanding mainan dari material plastik.

“Mainan dengan material kayu sudah pasti lebih aman dibanding plastik karena satu dari bahannya saja sudah alami. Kayu juga kebanyakan untuk mainan yang lebih besar dan tidak dibuat terlalu kecil yang bisa berbahaya untuk anak kecil,” jelas Abi Shihab, manajer pemasaran Early Learning Centre, di Jakarta Selatan, Rabu, 10 Juli 2019.

Baca juga:
Daripada Anak Bermain Gawai, Berikan Dia Permainan yang Nyata
Cara Menyesuaikan Mainan dengan Usia dan Kebutuhan Bayi

Di Indonesia, masih belum terlalu banyak orang tua yang memberikan anak mainan kayu. Padahal, selain aman, kuat, dan memiliki semua manfaat yang dimiliki mainan dengan material plastik, mainan kayu juga ramah lingkungan. Pembuatan mainan kayu lebih berkelanjutan dibanding mainan plastik.

“Kita di ELC, bekerjasama dengan pengrajin yang nantinya setelah menebang kayu langsung menanam lagi, jadi lebih berkelanjutan,” lanjut Abi.

Bagi orang tua yang ingin mengurangi plastik dan lebih ramah lingkungan mengenai produk-produk yang ada di rumah, mainan dengan material kayu menjadi salah satu solusinya.

“Market di UK dan Eropa gitu kebanyakan lebih suka dengan mainan kayu. Untuk market Asia, kebanyakan sepertinya sudah terbiasa dengan mainan plastik, jadi banyak yang lebih suka dengan plastik,” tutur Abi.

Dia juga mengakui bahwa mainan dengan material plastik memiliki harga yang lebih mahal. Namun karena lebih aman dan kuat, mainan dengan material kayu adalah investasi yang baik untuk anak. Material kayu yang dianjurkan adalah pinus, plywood, dan mapel Cina.