5 Pertimbangan Jika Ingin Pakai Tampon saat Menstruasi

Reporter

Tempo.co

Editor

Yunia Pratiwi

Selasa, 2 Juli 2019 20:09 WIB

Ilustrasi menstruasi. Theconversation.com

TEMPO.CO, Jakarta - Selain pembalut untuk menyerap darah menstruasi dapat menggunakan tampon atau menstrual cup. Namun penggunaan tampon saat haid bisa berisiko. Jika pemakaiannya tidak tepat, tampon bisa saja diasosiasikan dengan suatu penyakit yang disebut toxic shock syndrome (TSS).

Baca juga: 7 Fakta Perubahan Menstruasi Pascamelahirkan

Langka, namun mematikan, TSS merupakan penyakit yang disebabkan oleh infeksi bakteri Staphylococcus aureus (Staph). Racun dari bakteri ini bisa masuk ke dalam aliran darah dan melepaskan racun. Kondisi inilah yang kemudian memicu TSS. Infeksi TSS memiliki beberapa faktor risiko yang meliputi baru saja operasi, mengalami luka terbuka, luka bakar, atau infeksi pada kulit, baru melahirkan, serta menggunakan alat kontrasepsi jenis diafragma maupun spons.

Penggunaan tampon juga diduga termasuk salah faktor yang bisa meningkatkan risiko infeksi toxic shock syndrome. Para ahli memperkirakan bahwa mekanisme infeksi toxic shock syndrome terjadi apabila tampon dibiarkan terlalu lama di dalam vagina. Tampon yang menampung darah menstruasi dapat menjadi tempat yang mendukung perkembangbiakan bakteri.

Sebagai akibatnya, jumlah bakteri semakin banyak dan tidak terkontrol. Bakteri ini kemudian bisa masuk ke dalam aliran darah dan melepas racun yang berujung pada munculnya TSS. Oleh sebab itu, penggunaan tampon yang terlalu lama saat haid sangat tidak disarankan.

Advertising
Advertising

Selain durasi penggunaan tampon, suatu penelitian juga menunjukkan bahwa kondisi pada vagina juga berpengaruh. Mulai dari kadar asam pada vagina yang berkurang saat haid maupun oksigen yang masuk akibat penggunaan tampon. Kondisi-kondisi ini dikatakan dapat mendukung perkembangbiakan mikroba maupun bakteri Staphylococcus aureus.

Agar tidak terancam toxic shock syndrome ketika memakai tampon, ada hal-hal yang sebaiknya Anda perhatikan berikut ini:

#1. Jangan memakai tampon terlalu lama. Gantilah tampon setiap empat hingga delapan jam, lebih sering jika darah sedang banyak. Langkah ini bisa membantu Anda untuk menurunkan risiko toxic shock syndrome. Anda disarankan untuk membawa cadangan tampon jika bepergian.

#2. Ikuti petunjuk pemakaian. Selalu perhatikan arahan dan instruksi penggunaan yang tertera pada kemasan produk tampon yang Anda gunakan, walaupun Anda sudah pernah menggunakannya. Salah satu petunjuk yang perlu selalu Anda ingat adalah senantiasa mencuci tangan sebelum dan sesudah memakai tampon.

#3. Gunakan tampon dengan tingkat penyerapan sesuai perdarahan saat menstruasi. Contohnya, ketika volume darah haid sedang banyak, pilih tampon dengan daya serap tinggi. Sementara saat darah haid dusah berkurang, gunakan produk tampon dengan penyerapan yang lebih rendah.

#4. Perhatikan gejala atau nyeri yang mungkin dirasakan. Jika mengalami nyeri atau gejala yang tidak biasa, seperti keluarnya cairan abnormal saat menempatkan tampon, Anda sebaiknya berkonsultasi ke dokter untuk tinjauan lebih lanjut. Segeralah mencari pertolongan medis bila Anda mencurigai bahwa Anda mengalami gejala-gejala TSS, misalnya deman, diare, muntah, kemerahan pada kulit, mata mulut atau tenggorokan, serta tubuh yang limbung seperti hendak pingsan karena tekanan darah rendah.

#5. Pertimbangkan produk penampung darah haid lain untuk aktivitas tertentu. Pada beberapa aktivitas, Anda bisa mengganti tampon dengan produk lainnya. Misalnya, Anda bisa memilih pembalut untuk digunakan selama tidur. Pasalnya, durasi tidur Anda bisa saja lebih dari delapan jam, sehingga pembalut mungkin lebih aman.

Mengingat adanya peningkatan risiko toxic shock syndrome ketika menggunakan tampon saat menstruasi, kaum hawa dianjurkan untuk lebih berhati-hati dan waspada. Mulai dari memerhatikan petunjuk dan durasi pemakaian, saya serap tampon yang sesuai, serta gejala yang terasa mencurigakan.

SEHATQ

Berita terkait

Mengenal Miom Uteri, Tumor Jinak yang Perlu Diwaspadai

9 hari lalu

Mengenal Miom Uteri, Tumor Jinak yang Perlu Diwaspadai

Gejala miom uteri dapat berupa perdarahan hebat saat menstruasi serta kesulitan untuk hamil bergantung pada lokasi dan ukurannya.

Baca Selengkapnya

Pengaruh Sering Makan Makanan Olahan pada Menstruasi

12 hari lalu

Pengaruh Sering Makan Makanan Olahan pada Menstruasi

Sering makan makanan olahan dibanding makanan rumahan menjadi salah satu penyebab anak perempuan lebih cepat mengalami menstruasi.

Baca Selengkapnya

4 Tanda Nyeri Menstruasi Sudah Tak Wajar dan Gejala Kondisi Serius

25 hari lalu

4 Tanda Nyeri Menstruasi Sudah Tak Wajar dan Gejala Kondisi Serius

Orang sering tak paham apa yang sebenarnya terjadi saat menstruasi dan kapan perlu mendapat penanganan medis. Berikut empat tanda Anda perlu waspada.

Baca Selengkapnya

International Women's Day Jogja 2024, Srikandi UGM: Rebut Kembali Hak Perempuan yang Tidak Diperjuangkan Pejabat Negara

56 hari lalu

International Women's Day Jogja 2024, Srikandi UGM: Rebut Kembali Hak Perempuan yang Tidak Diperjuangkan Pejabat Negara

Peringatan International Women's Day Jogja 2024, Ketua Divisi Aksi dan Propaganda Srikandi UGM sebut mengusung tema "Mari Kak Rebut Kembali!"

Baca Selengkapnya

International Women's Day Jogja 2024: Suarakan Tuntutan untuk Perempuan dan Minoritas Gender

56 hari lalu

International Women's Day Jogja 2024: Suarakan Tuntutan untuk Perempuan dan Minoritas Gender

Pada peringatan International Women's Day (IWD) Jogja 2024, para peserta membawa tuntutan berbeda yang menarik perhatian massa aksi. Apa tuntutannya?

Baca Selengkapnya

Pekerja Pria Jepang Uji Coba Simulasi Nyeri Haid: Saya Tidak Bisa Bergerak!

56 hari lalu

Pekerja Pria Jepang Uji Coba Simulasi Nyeri Haid: Saya Tidak Bisa Bergerak!

Ini sebagai bagian dari inisiatif yang bertujuan untuk menumbuhkan empati terhadap rekan kerja perempuan Jepang menjelang Hari Perempuan Internasional

Baca Selengkapnya

Kecanggihan Arloji Pintar Xiaomi Watch 2: Bisa Pantau Siklus Haid dan Stres

26 Februari 2024

Kecanggihan Arloji Pintar Xiaomi Watch 2: Bisa Pantau Siklus Haid dan Stres

Arloji Xiaomi Watch 2 diluncurkan di MWC 2024 di Barcelona. Memiliki fitur yang bisa memantau siklus haid dan stres.

Baca Selengkapnya

Penyebab Anak Perempuan Terlambat Haid, Kelainan Kromosom sampai Masalah Hormon

26 Februari 2024

Penyebab Anak Perempuan Terlambat Haid, Kelainan Kromosom sampai Masalah Hormon

Anak perempuan usia 15 tahun belum haid perlu diperiksakan ke dokter apakah ada nyeri yang dirasakan setiap bulan atau kelainan lain.

Baca Selengkapnya

Ini Deretan Makanan yang Disarankan Dikonsumi saat Haid

25 Februari 2024

Ini Deretan Makanan yang Disarankan Dikonsumi saat Haid

Ahli gizi dan konsultan diabetes bersertifikat Mehvish Khan merekomendasikan beberapa makanan untuk dikonsumsi saat haid.

Baca Selengkapnya

Mengenali Tanda-Tanda Pubertas pada Anak Perempuan

31 Januari 2024

Mengenali Tanda-Tanda Pubertas pada Anak Perempuan

Anak perempuan yang mulai pubertas mengalami menarche atau menstruasi pertama. Usia rata-rata mulai menarche adalah 12 tahun.

Baca Selengkapnya