Biopsi Tak Bikin Sel Kanker Menyebar, Ini Kata Dokter

Reporter

Bisnis.com

Kamis, 29 November 2018 15:49 WIB

Ilustrasi sel kanker. shutterstock.com

TEMPO.CO, Jakarta - Dokter spesialis paru dari RSPAD Gatot Soebroto Jakarta, dr. Alex Ginting S, SpP(K), meminta masyarakat tidak khawatir akan efek samping tindakan biopsi yang bertujuan untuk mendiagnosis kanker. Menurutnya, ada ketakutan di tengah masyarakat yang memiliki persepsi bahwa tindakan biopsi dianggap bisa membuat sel kanker menyebar dan semakin ganas.

Padahal, kataAlex, biopsi bukan penyebab terjadinya metastasis atau penyebaran kanker dari satu organ tubuh ke organ yang lain.

Artikel terkait:
Tak Disangka, Tanaman Ini Ternyata Ampuh Atasi Kanker
Ini Langkah Terbaik untuk Melawan Kanker

"Biopsi itu jadi momok, akhirnya orang takut untuk biopsi. Padahal, biopsi itu bukan penyebab terjadinya metastasis. Metastasis itu terjadi secara alami karena mutasi genetik," katanya.

Biopsi adalah pengambilan jaringan tubuh yang terkena penyakit untuk tujuan pemeriksaan laboratorium, yang dapat menentukan jenis tumor agar dapat diketahui bersifat jinak atau ganas.

Advertising
Advertising

"Biopsi itu hanya untuk mengambil sampel yang sangat kecil untuk mengetahui apa jenisnya (kanker), bagaimana selnya dan molekulernya sehingga dapat ditentukan terapi pengobatannya," jelas Alex.

Tantangan klinis di dalam penanganan kanker paru di Indonesia adalah dalam melakukan diagnosis dan pengobatan.

Ilustrasi sel kanker. shutterstock.com

"Saat ini pengobatan standar yang mendasar untuk kanker paru merupakan combined modality yang meliputi pembedahan atau surgery, kemoterapi, radiasi, dan unsur lainnya, yaitu terapi target, immunoterapi, dan cryosurgery," ujar Alex.

Menurutnya, akses pasien terhadap diagnosa dan pengobatan yang cocok untuk kanker paru sesuai jenis yang dideritanya merupakan kunci sukses untuk penanganan kanker paru yang efektif.

"Misalnya anti-ALK generasi kedua seperti Alectinib, yang telah teruji secara klinis menekan pemburukan penyakit lebih dari 34 bulan dibandingkan pengobatan standar anti-ALK generasi pertama, yang hanya menekan pemburukan penyakit selama 10,9 bulan. Selain itu, imunoterapi anti-PDL-1 juga dapat memperpanjang harapan hidup pada kanker paru jenis karsinoma, bukan sel kecil lini kedua, dua kali lipat dibandingkan kemoterapi standar saat ini," jelasnya.

Baca juga:
5 Bahaya Sering Makan Makanan Instan, Salah Satunya Kanker
Hal yang Perlu Dilakukan Saat Anggota Keluarga Mengidap Kanker

Kanker paru adalah penyakit ganas pada jaringan paru-paru. Keganasan tersebut dapat berasal dari paru-paru itu sendiri maupun akibat metastasis dari organ tubuh lain.

Orang yang menderita kanker paru tahap awal, tidak menampakkan gejala apapun. Gejala hanya akan muncul ketika perkembangan kanker telah mencapai suatu tahap tertentu.

Gejala tersebut meliputi batuk yang berkelanjutan hingga akhirnya mengalami batuk darah, mengalami sesak nafas dan nyeri di dada, kelelahan tanpa sebab yang jelas, pembengkakan pada muka atau leher dan sakit kepala.

Berita terkait

Peneliti Unair Temukan Senyawa Penghambat Sel Kanker, Raih Penghargaan Best Paper

3 jam lalu

Peneliti Unair Temukan Senyawa Penghambat Sel Kanker, Raih Penghargaan Best Paper

Peneliti Unair berhasil mengukir namanya di kancah internasional dengan meraih best paper award dari jurnal ternama Engineered Science.

Baca Selengkapnya

Pasien Kanker Minim Pengetahuan Akibat Waktu Konsultasi Terbatas

20 jam lalu

Pasien Kanker Minim Pengetahuan Akibat Waktu Konsultasi Terbatas

Waktu konsultasi yang terbatas menyebabkan pasien kanker sering merasa bingung untuk memahami betul penyakitnya.

Baca Selengkapnya

Imigran Laos Pengidap Kanker Menangi Lotere Jackpot AS Sebesar Rp21 Triliun

3 hari lalu

Imigran Laos Pengidap Kanker Menangi Lotere Jackpot AS Sebesar Rp21 Triliun

Pemenang lotere jackpot bersejarah Powerball Amerika Serikat senilai lebih dari Rp21 triliun adalah seorang imigran dari Laos pengidap kanker

Baca Selengkapnya

Cara Mengendalikan Nyeri pada Pasien Kanker Menurut Dokter

3 hari lalu

Cara Mengendalikan Nyeri pada Pasien Kanker Menurut Dokter

Dokter menjelaskan cara mengendalikan nyeri pada pasien kanker. Berikut yang perlu dilakukan.

Baca Selengkapnya

Raja Charles III Siap Kembali Bertugas

6 hari lalu

Raja Charles III Siap Kembali Bertugas

Raja Charles III sudah mendapat izin dari tim dokter untuk kembali bertugas setelah menjalani pengobatan kanker.

Baca Selengkapnya

Gaya Hidup Kebaratan Bikin Kasus Kanker pada Orang Muda Meningkat

9 hari lalu

Gaya Hidup Kebaratan Bikin Kasus Kanker pada Orang Muda Meningkat

Gaya hidup tidak sehat dan cenderung kebarat-baratan memicu pasien kanker usia muda semakin banyak.

Baca Selengkapnya

Memahami Penyembuhan Kanker Darah dengan Sel Punca

11 hari lalu

Memahami Penyembuhan Kanker Darah dengan Sel Punca

Dokter menjelaskan metode penyembuhan kanker darah dengan melakukan transplantasi sel punca atau stem cell. Simak penjelasannya.

Baca Selengkapnya

Hindari Paparan Zat Asing untuk Cegah Kanker Darah

11 hari lalu

Hindari Paparan Zat Asing untuk Cegah Kanker Darah

Masyarakat diminta menghindari paparan zat asing demi mencegah risiko kanker darah. Apa saja yang dimaksud?

Baca Selengkapnya

10 Efek Mengonsumsi Makanan Manis Berlebihan, Bisa Picu Sel Kanker

11 hari lalu

10 Efek Mengonsumsi Makanan Manis Berlebihan, Bisa Picu Sel Kanker

Ada banyak efek makanan manis yang tidak bagus untuk kesehatan, di antaranya bisa meningkatkan risiko diabetes hingga bertumbuhnya sel kanker.

Baca Selengkapnya

Hati-hati, Asap Rokok Tingkatkan Risiko Kanker Paru hingga 20 Kali Lipat

13 hari lalu

Hati-hati, Asap Rokok Tingkatkan Risiko Kanker Paru hingga 20 Kali Lipat

Hati-hati, asap rokok dapat meningkatkan 20 kali risiko utama kanker paru, baik pada perokok aktif maupun pasif. Simak saran pakar.

Baca Selengkapnya