Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Hal yang Perlu Dilakukan Saat Anggota Keluarga Mengidap Kanker

Reporter

Editor

Yunia Pratiwi

Ilustrasi penderita kanker. shutterstock.com
Ilustrasi penderita kanker. shutterstock.com
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Saat salah satu anggota keluarga yang menderita kanker, keluarga yang merawatnya juga mengalami perubahan dalam kehidupannya. Beberapa hal yang harus diperhatikan antara lain, misalnya pasien kanker tidak akan memiliki reaksi yang sama saat mendapatkan berita mengenai kondisinya.

Baca juga:
Dua Kanker Ini Paling Banyak Mengancam Wanita
Mitos dan Fakta tentang Kanker Payudara, Awas Terkecoh

Berbagai Jurus Mencegah Kanker

Ada beberapa proses yang biasanya dilewati oleh pasien kanker, namun tidak semua pasien akan melewati proses tersebut. Seperti kaget terhadap diagnosis bahkan ada upaya penyangkalan, kemarahan karena diagnosis yang didapat, melakukan proses “tawar-menawar” dengan keadaan yang dialami, merasa kesedihan yang mendalam, sampai akhirnya menerima keadaan bahwa ia sedang mengalami kanker dan mengambil tindakan-tindakan yang sesuai.

Bila anggota keluarga dekat menjadi pasien kanker, Anda tentu harus mengerti kalau pasien mungkin tidak akan memiliki reaksi seperti yang dikira. Sebagai seorang caregiver untuk pasien kanker, Anda harus bisa menghargai perasaan pasien dan jangan sampai salah cara menanyakan atau menyampaikan sesuatu.

“Sebagai caregiver juga harus membuka diri. Kadang merasa sulit atau takut untuk memulai komunikasi. Padahal, sebaiknya posisikan hubungan kita dengan pasien sesuai dengan hubungan sebelumnya,” ujar dr. Siti Annisa Nuhonni, Dokter Spesialis Fisik dan Rehabilitasi Medis, di Hotel Borobudur, Jakarta Pusat, akhir pekan lalu. Mulai membuka diri dengan pertanyaan, berikan waktu dan kesempatan pada pasien untuk menjawab.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Artikel lain: Tak Disangka, Tanaman Ini Ternyata Ampuh Atasi Kanker

Hal-hal yang sebaiknya dilakukan adalah menghargai kesedihan pasien dan juga apresiasi kemajuannya. Pasien juga perlu diberi kesempatan untuk menolong orang lain, mengingatkan kalau dia juga masih dibutuhkan. Hargai kekuatan pasien dalam menghadapi kecemasan dan kalau perasaan tersebut bukanlah suatu hal yang aneh.

“Jangan membuat pasien menjadi cemas.  Boleh menghibur, tetapi jangan lebay dan jangan sampai sok tahu,” lanjut Dokter Siti. Hal paling penting adalah membangun kepercayaan antara kalian berdua.

ASTARI PINASTHIKA SAROSA

Iklan




Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.




Video Pilihan


8 Cara agar Mertua dan Menantu Akur Tanpa Banyak Drama

1 hari lalu

Ilustrasi wanita kesayangan mertua. shutterstock.com
8 Cara agar Mertua dan Menantu Akur Tanpa Banyak Drama

Simak cara agar mertua dan menantu dapat akur dan menjalin hubungan yang harmonis. Dari komunikasi yang baik hingga menghormati perbedaan.


Kesehatan Kim Jong Un Disorot Lagi

1 hari lalu

Pemimpin Korea Utara Kim Jong Un menyapa warga saat menghadiri acara perayaan 74 tahun berdirinya Korea Utara, di Pyongyang, 9 September 2022. KCNA via REUTERS
Kesehatan Kim Jong Un Disorot Lagi

Berat badan Kim Jong Un diduga sudah 140 kilogram dan mengalami dermatitis


Identifikasi Risiko Penyakit Jantung Hingga Kanker dengan Tes Genetik

2 hari lalu

Ilustrasi kanker (pixabay.com)
Identifikasi Risiko Penyakit Jantung Hingga Kanker dengan Tes Genetik

Dalam upaya pencegahan, mengidentifikasi berbagai penyakit tidak menular seperti diabetes hingga kanker bisa dilakukan dengan tes genetik.


Efek Merokok 10 Akan Terasa Tahun Lagi, Ini yang Bikin Ketergantungan

2 hari lalu

ILustrasi larangan merokok. REUTERS/Eric Gaillard
Efek Merokok 10 Akan Terasa Tahun Lagi, Ini yang Bikin Ketergantungan

Merokok semakin umum dilakukan masyarakat di Indonesia. Waspada, dampak buruk kesehatan bagi perokok akan dirasakan 10-20 tahun lagi.


7 Startup Kesehatan Dapat Bantuan Permodalan USD 25 Ribu dari Reckitt Indonesia dan Health Innovation Exchange

2 hari lalu

Ilustrasi startup. Shutterstock
7 Startup Kesehatan Dapat Bantuan Permodalan USD 25 Ribu dari Reckitt Indonesia dan Health Innovation Exchange

Ketujuh startup itu yakni Neurabot, Pedis Care, Primaku, Little Joy, KITA, Lovecare, dan Riliv.


Sederet Manfaat Sunat Anak Laki-laki bagi Kesehatan

2 hari lalu

Ilustrasi khitan dewasa. TEMPO/Wahyurizal Hermanuaji
Sederet Manfaat Sunat Anak Laki-laki bagi Kesehatan

American Academy of Pediatrics menyebutkan manfaat kesehatan sunat laki-laki baru lahir dapat mencegah infeksi saluran kemih, kanker penis, dan penularan beberapa infeksi menular seksual, termasuk HIV.


Pentingnya Peran Keluarga dalam Mengatasi Depresi Lansia

3 hari lalu

Ilustrasi lansia bersama cucunya. shutterstock.com
Pentingnya Peran Keluarga dalam Mengatasi Depresi Lansia

Psikiater mengingatkan keluarga berperan besar mengatasi depresi di kalangan lanjut usia. Berikut yang perlu dilakukan.


Mengingat Finding Nemo, Film Animasi Anak yang Dirilis 30 Mei 2003

3 hari lalu

Olivier Dusautoir, Set Designer memegang mainan Finding Nemo & Finding Dory untuk membuat kereta dalam rangka menyambut ulang tahun ke-25 di Studio Art Design, Disneyland Paris, Marne-la-Vallee, 22 Februari 2017. REUTERS/Benoit Tessier
Mengingat Finding Nemo, Film Animasi Anak yang Dirilis 30 Mei 2003

Finding Nemo telah memikat jutaan penonton di seluruh dunia dengan alur cerita yang menghibur dan visualnya


84 Persen Masyarakat di Asia Pasifik Akui Pentingnya Komunitas Dalam Jaga Kesehatan

4 hari lalu

Ilustrasi lari/herbalife
84 Persen Masyarakat di Asia Pasifik Akui Pentingnya Komunitas Dalam Jaga Kesehatan

Ada banyak tantangan yang harus dihadapi orang ketika ingin hidup sehat. 84 persen mengakui peran komunitas bisa bantu jaga kesehatan.


77 Persen Masyarakat di Asia Pasifik Lebih Sadar Jaga Kesehatan Setelah Pandemi

4 hari lalu

Ilustrasi cek kesehatan (Pixabay,com)
77 Persen Masyarakat di Asia Pasifik Lebih Sadar Jaga Kesehatan Setelah Pandemi

Herbalife merilis Survei Asia Pacific Health Priority 2023. Dalam survei itu terlihat bahwa 77 persen masyarakat kini lebih sadar untuk jaga kesehatan