Waspada, Polusi Udara dapat Menyebabkan Kegemukan

Reporter

Tabloid Bintang

Editor

Yunia Pratiwi

Rabu, 14 November 2018 08:05 WIB

Polusi Udara Picu Kanker Paru

TEMPO.CO, Jakarta - Polusi udara dari asap mobil atau asap pabrik yang kita hirup sehari-hari sangat berbahaya bagi kesehatan. Banyak pembuktian ilmiah yang menunjukkan bahwa masyarakat yang tinggal di kota-kota dan terkena polusi udara tingkat tinggi sepanjang hari memiliki risiko terkena penyakit jantung, stroke, kanker, dan lainnya.

Baca juga: Daya Tembus Partikel Nano dalam Polusi Udara

Selain masalah kesehatan, sebuah penelitian baru mengungkapkan bahwa polusi udara yang kita hirup sehari-hari juga dapat menyebabkan kegemukan. Dilansir dari Dailymail, hasil penelitian tersebut diuji oleh para peneliti dari Universitas of California dengan melibatkan lebih dari 2300 anak-anak usia dini di Amerika.

Mereka menemukan fakta bahwa anak usia sepuluh tahun dengan kondisi terpapar polusi lalu lintas terbanyak, rata-rata berat badannya naik 2 lb atau hampir 1 kilogram daripada anak-anak yang menghirup udara bersih. Selain itu, anak-anak yang tinggal di daerah yang lebih tercemar, memiliki tanda-tanda kerusakan paru-paru yang secara signifikan lebih banyak.

(Depositphotos)

Lalu, bagaimana polusi bisa membuat Anda lebih gemuk? Para ilmuwan percaya bahwa bernafas dengan polusi udara kotor seperti asap kendaraan atau rokok, dapat memicu reaksi inflamasi dalam tubuh.

Advertising
Advertising

Polusi mengiritasi kantung udara kecil di paru-paru. Hal itu dapat memicu respons stress yang melibatkan pelepasan hormon. “Ini mengurangi kemampuan tubuh untuk menyerap energi (atau glukosa) dari makanan, meninggalkan tingkat gula darah yang tidak terkontrol,” jelas Dokter Michael Mosley. Ketika kadar gula darah tidak stabil, fluktuasi penigkatan nafsu makan membuat kita cenderung makan berlebih.

Polusi juga memicu pelepasan molekul yang disebut ‘cytokines’ yang mengirim sistem kekebalan tubuh bekerja dengan cepat sehingga menyebabkan peradangan di otak dan tubuh. Penelitian pada tikus menunjukkan bahwa peradangan otak ini juga dapat menyebabkan makan berlebih.

Truk, bus dan mobil diesel menjadi penyumbang polusi yang sangat merusak karena banyaknya nitrogen oksida yang mereka pancarkan. Nitrogen oksida itu dapat berkembang dan dapat mengiritasi paru-paru dalam jangka panjang.

AURA

Berita terkait

Jokowi: Daerah Kepulauan Indonesia Kekurangan Dokter Spesialis

7 jam lalu

Jokowi: Daerah Kepulauan Indonesia Kekurangan Dokter Spesialis

Jokowi mengatakan kemampuan produksi dokter spesialis Indonesia hanya 2.700 per tahun.

Baca Selengkapnya

Top 3 Tekno: Kenaikan UKT, Proyek Google untuk Israel, Polusi Udara dan Cina

1 hari lalu

Top 3 Tekno: Kenaikan UKT, Proyek Google untuk Israel, Polusi Udara dan Cina

Berita tentang kenaikan UKT di ITB masih mengisi Top 3 Tekno Berita Terkini.

Baca Selengkapnya

Mengapa Bayi Harus Diimunisasi?

2 hari lalu

Mengapa Bayi Harus Diimunisasi?

Bayi harus menjalani imunisasi karena beberapa alasan tertentu yang akan dibahas dalam artikel ini.

Baca Selengkapnya

Penanganan Polusi Udara, Peneliti BRIN Minta Indonesia Belajar dari Cina

2 hari lalu

Penanganan Polusi Udara, Peneliti BRIN Minta Indonesia Belajar dari Cina

Cina menjadi salah satu negara yang bisa mengurangi dampak polusi udaranya secara bertahap. Mengikis dampak era industrialisasi.

Baca Selengkapnya

6 Bahaya Bayi yang Tidak Diimunisasi

2 hari lalu

6 Bahaya Bayi yang Tidak Diimunisasi

Bayi penting untuk melakukan imunisasi secara rutin agar terhindar dari bahaya kesehatan mendatang. Lantas, apa saja bahaya bagi bayi yang tidak melakukan imunisasi?

Baca Selengkapnya

Tuntutan dari Mahasiswa UGM, IPK 4,00 di Universitas Jember, serta Penyakit Akibat Polusi Mengisi Top 3 Tekno

3 hari lalu

Tuntutan dari Mahasiswa UGM, IPK 4,00 di Universitas Jember, serta Penyakit Akibat Polusi Mengisi Top 3 Tekno

Topik tentang mahasiswa UGM menggelar aksi menuntut tranparansi biaya pendidikan menjadi berita terpopuler Top 3 Tekno Berita Hari Ini.

Baca Selengkapnya

Lima Besar Penyakit Akibat Polusi Udara di Indonesia, Apa Saja?

4 hari lalu

Lima Besar Penyakit Akibat Polusi Udara di Indonesia, Apa Saja?

Polusi udara yang erat kaitannya dengan tingginya beban penyakit adalah polusi udara dalam ruang (rumah tangga).

Baca Selengkapnya

Riset BRIN: Penduduk Indonesia Akan Kehilangan 2,5 Tahun Usia Harapan Hidup Akibat Polusi Udara

4 hari lalu

Riset BRIN: Penduduk Indonesia Akan Kehilangan 2,5 Tahun Usia Harapan Hidup Akibat Polusi Udara

Efek polusi udara rumah tangga baru terlihat dalam jangka waktu relatif lama.

Baca Selengkapnya

Penyakit Minamata Ditemukan di Jepang 68 Tahun Lalu, Ini Cara Merkuri Masuk dalam Tubuh

5 hari lalu

Penyakit Minamata Ditemukan di Jepang 68 Tahun Lalu, Ini Cara Merkuri Masuk dalam Tubuh

Penyakit Minamata ditemukan di Jepang pertama kali yang mengancam kesehatan tubuh akibat merkuri. Lantas, bagaimana merkuri dapat masuk ke dalam tubuh?

Baca Selengkapnya

Jakarta Peringkat 10 Kota dengan Udara Terburuk pada Sabtu Pagi

9 hari lalu

Jakarta Peringkat 10 Kota dengan Udara Terburuk pada Sabtu Pagi

Pada Sabtu pagi pukul 07.02 WIB Indeks Kualitas Udara (AQI) di Jakarta berada di angka 122 atau masuk dalam kategori tidak sehat.

Baca Selengkapnya