Kata Peneliti Kopi Baik buat Otak, Cek Sebabnya
Reporter
Bisnis.com
Editor
Yayuk Widiyarti
Kamis, 8 November 2018 15:02 WIB
TEMPO.CO, Jakarta - Buat penikmat kopi, ada kabar baik, yakni penelitian terbaru yang menunjukkan bahwa kopi dapat melindungi otak. Para peneliti Kanada yang berasal dari Krembil Brain Institute di Toronto menguji Starbucks VIA instant light roast, dark roast, dan dark roast tanpa kafein untuk senyawa yang dikenal sebagai fenilindan.
Itu karena mereka berpikir senyawa yang merupakan hasil dari proses pemanggangan adalah kunci untuk kesehatan otak, tidak harus berdasarkan jumlah kafein, seperti laporan USA Today.
Artikel lain:
4 Makanan Pengusir Kantuk buat yang Tak Suka Kopi
6 Manfaat Kopi untuk Kecantikan
Fenilindan mencegah dua fragmen protein yang umum pada Alzheimer dan Parkinson, menurut penelitian yang dipublikasikan di Frontiers di Neuroscience pada Oktober 2018. Ini pertama kali ada orang yang menyelidiki bagaimana fenilindan berinteraksi dengan protein yang bertanggung jawab terhadap Alzheimer dan Parkinson, ujar peneliti yang terlibat dalam penelitian, Ross Mancini, dalam penyataannya.
Kopi dark roast menghasilkan fenilindan dengan jumlah tertinggi dan membuatnya menjadi pilihan terbaik untuk kesehatan otak.
Baca juga:
Yuk, Ngopi Asyik di Fakultas Kopi
Waspadai Efek Negatif Kecanduan Kopi
Kendati demikian, seberapa menguntungkan senyawa tersebut masih belum diketahui, tutur Mancini. Sebelum Anda mengubah kebiasaan minum, penelitian kopi harus direspons agak skeptis. Howard Bauchner, pemimpin redaksi jurnal medis JAMA (The Journal of the American Medical Association) dan The JAMA Network, mengatakan kepada USA Today, sebagian besar penelitian tentang kopi itu adalah penelitian asosiasi, yang artinya mereka tidak menunjukkan bahwa kopi adalah alasan sebenarnya untuk temuan tersebut.
Ini menarik, tetapi apakah kami menyarankan bahwa kopi adalah obat? Tentu saja tidak, ujar direktur bersama Krembil Brain Institute, peneliti Donald Weaver, dalam sebuah pernyataan.