Kiat Memutus Rantai Kekerasan terhadap Anak, Ini Saran Psikolog

Reporter

Bisnis.com

Jumat, 2 November 2018 17:03 WIB

Ilustrasi kekerasan pada anak. health. wyo.gov

TEMPO.CO, Jakarta - Menurut data dari Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak, jumlah perempuan dan anak yang mengalami kekerasan naik sehingga dibutuhkan edukasi masyarakat untuk membantu mengentaskan rantai kekerasan terhadap anak.

Dilansir dari data Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak dalam Laporan 4 Tahun Pemerintahan Jokowi – Jusuf Kalla, pada 2016 jumlah kasus kekerasan tercatat 11.723 kasus. Sementara, pada 2017 sebanyak 17.099 kasus. Selisih kenaikan angka kekerasan dari 2016 ke 2017 menjadi 5.376 kasus.

Artikel lain:
Anak Alami Kekerasan, Ini Tandanya
Hindari Kekerasan Verbal pada Anak

Jumlah korban pada 2017 lebih banyak, yakni 18.507 orang, pada 2016 sebanyak 12.674 orang, atau naik 5.833 orang.

Kementerian PPPA mengklain persentase korban yang terlayani juga naik 19,7 persen. Pada 2016 jumlah korban yang terlayani sekitar 69,7 persen dan pada 2017 menjadi 89,4 persen.

Advertising
Advertising

Menurut Monika W. Satyajati dari Center for Trauma Recovery Fakultas Psikologi Universitas Katolik Soegijapratana Semarang, dari sisi psikologi dukungan lingkungan sangat penting dalam memutuskan rantai kekerasan. Kekerasan bisa terjadi pada semua anak, tetapi kalau ada ketidakpedulian sosial dari lingkungan, maka kekerasan yang sudah terjadi akan semakin awet dan sulit dihentikan.

“Misalnya, ada anak mendapat perilaku keras dari keluarga. Tetapi lingkungan tetangga dan sekolah langsung tahu sejak kejadian pertama, maka bisa dicegah adanya kejadian-kejadian berikutnya,” jelas Monika.

Pemerintah perlu meningkatkan kepedulian sosial. Misalnya, jika di lingkungan rumah ada kader PKK yang bertugas, maka dia akan paham betul kondisi warga sekitar. Lalu, ada juga prosedur tentang apa yang dilakukan ketika tahu ada tetangga yang mengalami kekerasan.

Ilustrasi kekerasan pada anak. momtastic.com

“Tindakan tegas pada satu orang dapat membuat orang lain di sekitarnya berpikir ulang sebelum melakukan kekerasan,” tutur Monika.

Elemen kedua yang menurut Monika penting adalah sekolah. Dia berpendapat, ada banyak temuan guru di sekolah yang kurang peduli pada perubahan pada murid-muridnya.

Guru memiliki kerja yang cukup banyak dan di beberapa tempat juga jumlah guru dan murid tidak sepadan. Sementara, guru digenjot untuk punya target akademik.

“Padahal guru bertemu dengan murid-muridnya setiap hari. Nah, kalau pemerintah bisa menyeimbangkan target guru bukan terlalu tinggi genjot akademik, tetapi punya interaksi sosial dan emosional dengan murid-muridnya, maka guru akan lebih memahani maka yang rentan di-bully, dan mana yang tidak. Guru juga akan lebih sadar kalau ada tanda-tanda kekerasan pada anak misalnya jadi pendiam, dan ada bekas luka,” tambahnya.

Baca juga:
Nadia Murad, Korban Kekerasan Seksual ISIS Raih Nobel Perdamaian
Dylan Sada Jadi Korban Kekerasan, Ini Langkah yang Perlu Diambil

Beberapa komponen pendidikan yang perlu ditambah dalam lingkungan pendidikan anak-anak adalah kesenian, olahraga, dan bermain. Menurut Monika, pembelajaran jenis itu meningkatkan interaksi sosial anak dengan lingkungannya.

“Saya banyak jumlah klien yang cerdas, tetapi tidak paham cara berinteraksi dengan lingkungan dan jika dia masih anak-anak, mereka jadi lebih rentan menjadi korban kekerasan,” ujar Monika.

Berita terkait

Anak Pemimpin Sudan Tewas dalam Kecelakaan di Turki

16 jam lalu

Anak Pemimpin Sudan Tewas dalam Kecelakaan di Turki

Anak panglima militer dan pemimpin de facto Sudan meninggal di rumah sakit setelah kecelakaan lalu lintas di Turki.

Baca Selengkapnya

Mengapa Bayi Harus Diimunisasi?

19 jam lalu

Mengapa Bayi Harus Diimunisasi?

Bayi harus menjalani imunisasi karena beberapa alasan tertentu yang akan dibahas dalam artikel ini.

Baca Selengkapnya

10.000 Warga Palestina Hilang di Gaza, 210 Hari Sejak Serangan Israel Dimulai

19 jam lalu

10.000 Warga Palestina Hilang di Gaza, 210 Hari Sejak Serangan Israel Dimulai

Sejauh ini, 30 anak telah meninggal karena kelaparan dan kehausan di Gaza akibat blokade total bantuan kemanusiaan oleh Israel

Baca Selengkapnya

6 Bahaya Bayi yang Tidak Diimunisasi

1 hari lalu

6 Bahaya Bayi yang Tidak Diimunisasi

Bayi penting untuk melakukan imunisasi secara rutin agar terhindar dari bahaya kesehatan mendatang. Lantas, apa saja bahaya bagi bayi yang tidak melakukan imunisasi?

Baca Selengkapnya

Saran Psikolog agar Anak Berkembang di Bidang Seni

2 hari lalu

Saran Psikolog agar Anak Berkembang di Bidang Seni

Orang tua perlu memberikan kesempatan kepada anak untuk bereksplorasi di berbagai bidang, baik seni maupun bidang lain.

Baca Selengkapnya

Uang Kementan untuk Keluarga Syahrul Yasin Limpo: dari Tagihan Parfum, Skincare, Kafe, hingga Sunatan

4 hari lalu

Uang Kementan untuk Keluarga Syahrul Yasin Limpo: dari Tagihan Parfum, Skincare, Kafe, hingga Sunatan

Dalam sidang terungkap bekas Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo alias SYL acapkali menggunakan uang Kementan untuk keperluan pribadi.

Baca Selengkapnya

Bocah 15 Tahun jadi Korban Persetubuhan Sang Kekasih, Ibunya Lapor Polisi

10 hari lalu

Bocah 15 Tahun jadi Korban Persetubuhan Sang Kekasih, Ibunya Lapor Polisi

DP seorang anak wanita berusia 15 tahun menjadi korban dugaan persetubuhan anak di bawah umur. Pelaku diduga pemilik sebuah BAR.

Baca Selengkapnya

Saksi Ungkap Sering Bayari Biaya Ulang Tahun Cucu Syahrul Yasin Limpo Pakai Uang Kementan

10 hari lalu

Saksi Ungkap Sering Bayari Biaya Ulang Tahun Cucu Syahrul Yasin Limpo Pakai Uang Kementan

Menjawab itu, Isnar mengatakan putra Syahrul Yasin Limpo, Redindo juga pernah meminta uang kepadanya.

Baca Selengkapnya

Pentingnya Ibu Pahami Jenis Bahasa Kasih Sayang pada Anak dan Keluarga

10 hari lalu

Pentingnya Ibu Pahami Jenis Bahasa Kasih Sayang pada Anak dan Keluarga

Ibu cerdas perlu mengetahui bahasa kasih sayang agar bisa disampaikan kepada keluarga dan anak.

Baca Selengkapnya

OJK Imbau Para Ibu agar Tak Ciptakan Generasi Sandwich

11 hari lalu

OJK Imbau Para Ibu agar Tak Ciptakan Generasi Sandwich

toritas Jasa Keuangan (OJK) mengingatkan para ibu agar tidak menciptakan generasi sandwich. Apa itu?

Baca Selengkapnya