TEMPO.CO, Jakarta - Kekerasan pada anak tidak hanya berupa fisik. Orang tua sering kali melakukan kekerasan melalui ucapan atau verbal yang justru berdampak negatif bagi tumbuh kembang anak. "Tanpa disadari, orang tua sering melontarkan kata-kata kasar pada anak bahkan hingga berulang-ulang dan menjadi kebiasaan," kata Naomi Soetikno, psikolog dari Universitas Tarumanegara, Jakarta.
Untuk menghindari hal tersebut, berikut ini empat cara untuk menghindari kekerasan verbal pada anak.
1. Hindari kontak dengan anak
Di saat kondisi emosi dan fisik sedang turun, hindari kontak dengan anak. Orang tua disarankan melakukan relaksasi lebih dulu dengan mandi sebelum bermain dengan anak.
2. Stabilisasi
Apabila amarah mulai memuncak, segera lakukan stabilisasi. Turunkan emosi dengan menarik napas dalam, memegang sesuatu yang ada di sekitar, merasakan apa yang disentuh, dan kembali pada kesadaran. Dengan begitu, logika akan kembali normal.
3. Kekerasan verbal
Mengancam adalah bentuk lain dari kekerasan verbal yang tidak dianjurkan. Ilmu psikologi saat ini berkembang ke arah psikologi positif dan tidak lagi mendukung konsep reward dan punishment. Psikologi positif memang agak sulit bagi sebagian orang tua, karena kita harus selalu memberikan komentar positif pada situasi negatif sehingga memang lebih mudah mengeluarkan punishment.
4. Bersama dengan anak
Agar lebih mudah memberikan pesan positif, orang tua perlu meningkatkan kebersamaan dengan anak. Coba berikan apresiasi, bukan hanya pujian, melainkan lebih pada membaca situasi. Sebagai contoh, saat anak tidak membantu membersihkan kamar tidurnya, jelaskan kepada anak bahwa dengan kamar yang bersih dan rapi, suasana akan lebih nyaman.
Berita lainnya:
Anak Alami Kekerasan, Ini Tandanya
Perlakuan Keras Orang Tua, Berisiko Anak Obesitas
Jangan Sepelekan Dampak Kekerasan Psikis pada Anak