Cegah Diabetes Anak dengan Prinsip 5201, Artinya
Reporter
Antara
Editor
Yunia Pratiwi
Kamis, 1 November 2018 14:00 WIB
TEMPO.CO, Jakarta - Diabetes Melitus (DM) merupakah salah satu Penyakit Tidak Menular (PTM) yang patut diwaspadai di Indonesia.Data Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI) menyatakan angka kejadian DM pada anak usia 0-18 tahun mengalami peningkatan sebesar 700 persen selama kurun waktu 10 tahun.
Baca juga: Kasus Diabetes Anak di Indonesia Meningkat, Kenali Gejalanya
Ahli endokrin anak Dr. dr. Aman Pulungan, Sp.A (K) memaparkan bahwa ada hubungan antara obesitas dengan resistensi insulin. Ia menelitinya dan menuliskannya dalam karya ilmiah Paediatrica Indonesia tahun 2013. “Dari 92 remaja dengan obesitas di Jakarta Pusat, 35 atau 38 persen menunjukkan tanda resistensi insulin,” ungkap Dr. Aman Pulungan, Sp.A (K) dalam acara “Kenali Gejala Dini Kanker Pada Anak” di Jakarta, Rabu, 31 Oktober 2018.
Menurut Ketua Pengurus Pusat IDAI itu, sebaiknya bila orangtua memiliki anak dengan obesitas segera melakukan pemeriksaan diri terhadap diabetes. Anak yang menderita diabetes akan memerlukan biaya yang besar, karena harus memakai insulin seumur hidup. Biaya pelayanan kesehatan anak dengan diabetes melitus itu bisa 2,4 kali lebih tinggi dibandingkan pasien nondiabetes.
Selain itu, Aman Pulungan menambahkan ada prinsip 5210 untuk mencegah diabetes melitus pada anak. “5 itu merujuk pada asupan buah dan sayuran 5 kali. Kemudian, 2 adalah dua jam anak duduk di luar kegiatan sekolah dan screen time. Selanjutnya, 1 adalah satu jam adalah waktu ideal melakukan olahraga. Terakhir, 0 adalah tidak ada gula maupun gula tambahan,” ujarnya.
Doktor Aman juga mengingatkan agar orangtua tidak memberikan makanan kemasan yang belum jelas kadar gulanya. “Hindari memberikan reward ke anak berupa makanan. Sebab, kita tidak tahu kadar gulanya,” ucapnya.