Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Kasus Diabetes Anak di Indonesia Meningkat, Kenali Gejalanya

Reporter

Editor

Yunia Pratiwi

image-gnews
rearickstrength.com
rearickstrength.com
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Kasus diabetes anak sudah mencapai 97 juta orang di Indonesia, baik untuk kasus DM tipe-1 dan DM tipe-2. Bahkan untuk kasus DM tipe-1 itu paling banyak jumlahnya ketimbang DM tipe-2, yang juga cenderung meningkat jumlahnya. 

Baca juga: Anak Sering Sarapan Sereal, Waspadai Bibit Diabetes

Ahli endokrin anak Dr. dr. Aman Pulungan, Sp.A (K) mengatakan orangtua mesti
mewaspadai gejala-gejala Diabetes Melitus (DM) pada anak antara lain anak sering haus, lapar, kencing, gatal, dan berat badan menurun drastis. “Periksa gula darah anak saat dia masuk UGD, gula darah normal anak itu antara 100 mg/dl hingga 200 mg/dl. Tapi, bila kadar gula darah lebih dari 200 mg/dl itu sudah dikategorikan diabetes,” kata Aman di Jakarta, Rabu 31 Oktober 2018.

Aman Pulungan menambahkan khusus pada kasus DM tipe-1, komplikasi terparahnya adalah pasien meninggal. Sayangnya, anak dengan DM tipe-1 ini merupakan anak “terpilih”. "Siapa saja tidak harus menunggu faktor keturunan dapat terkena diabetes DM tipe-1. Karena itu, anak-anak yang terkena itu diabetes tersebut disebut ‘mereka terpilih’. DM tipe-1 dipengaruhi gen tertentu, tapi bukan turunan. Penyebab dari diabetes ini adalah auto-imun," ujarnya. Faktor risiko yang memicu auto-imun dan kemudian meningkat menjadi DM, misalnya infeksi virus seperti arbovirus, polio, coxsackie. Selain itu, ada juga defisiensi vitamin.  

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Ketua Pengurus Pusat Ikatan Dokter Anak Indonesia ini mengatakan jika diabetes melitus tipe-1 ini bila tidak diketahui sejak awal dan tak tertangani dengan baik berujung pada kematian. "Untuk DM tipe-2 ini, data agak sulit didapat. Sehingga, karena belum parah dibiarkan saja. Baru pada usia di atas 18 tahun akan ketahuan DM," tutur Aman Pulungan. 

Kasus DM pada anak ini di Indonesia ini bagaikan fenomena gunung es. Oleh karena itu, anggota Dewan Penasehat Physician International Society for Pediatric and Adolescent Diabetes ini menyarankan agar antisipasi diabetes melitus pada anak dilakukan sejak dini. "Seperti kasus DM anak yang banyak ditemukan di Jepang. Anak-anak di sana diminta untuk tes urin sehingga ketahui dari awal berapa banyak anak yang menderita diabetes. Apalagi, data saya menyebutkan bahwa terdapat 40 persen anak di Indonesia yang mengalami resisten insulin," kata Aman Pulungan.

Iklan

Berita Selanjutnya



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Makan Almond Mentah Sebelum Makan Dapat Membantu Kurangi Lonjakan Glukosa, Ini Penjelasannya

1 hari lalu

Kacang Almond. Foto: sheknows.com
Makan Almond Mentah Sebelum Makan Dapat Membantu Kurangi Lonjakan Glukosa, Ini Penjelasannya

Almond memiliki kandungan seng dan magnesium tinggi yang dapat merangsang reseptor tirosin kinase di jaringan adiposa sehingga meningkatkan sensitivitas insulin.


7 Manfaat Makan Buah Semangka bagi Kesehatan Tubuh

2 hari lalu

Ilustrasi Semangka
7 Manfaat Makan Buah Semangka bagi Kesehatan Tubuh

Semangka menjadi buah yang pas sebagai pilihan di bulan Ramadhan. Pada kondisi tubuh yang mengalami dehidrasi, buah ini menjaga kesehatan dan keseimbangan nutrisi.


Penerapan Cukai Minuman Berpemanis Diklaim Bisa Tekan Penyakit Diabetes, Jantung dan Stroke

3 hari lalu

Puluhan massa dari organisasi CISDI bersama dengan Forum Warga Kota Jakarta (FAKTA) dan Yayasan Lembaga Konsumen Indonesia (YLKI) melakukan aksi demo mendukung diberlakukannya cukai minuman berpemanis dalam kemasan (MBDK) di kawasan Patung Kuda, Monas,  Jakarta, Rabu 18 Oktober 2023. Studi meta analisis pada 2021 dan 2023 mengestimasi setiap konsumsi 250 mililiter MBDK akan meningkatkan risiko obesitas sebesar 12 persen, risiko diabetes tipe 2 sebesar 27 persen, dan risiko hipertensi sebesar 10 persen (Meng et al, 2021; Qin et al, 2021; Li et al, 2023). Mengadaptasi temuan World Bank (2020), penerapan cukai diprediksi meningkatkan harga dan mendorong reformulasi produk industri menjadi rendah gula sehingga menurunkan konsumsi MBDK. Penurunan konsumsi MBDK akan berkontribusi terhadap berkurangnya tingkat obesitas dan penyakit tidak menular seperti diabetes, stroke, hingga penyakit jantung koroner. TEMPO/Subekti.
Penerapan Cukai Minuman Berpemanis Diklaim Bisa Tekan Penyakit Diabetes, Jantung dan Stroke

Bappenas mengklaim penerapan cukai minuman berpemanis dalam kemasan akan menekan penyakit diabetes, jantung dan stroke di masyarakat.


Dokter Sarankan Penderita Diabetes Bawa Alat Cek Gula Darah saat Mudik Lebaran

4 hari lalu

Ilustrasi diabetes. Freepik.com
Dokter Sarankan Penderita Diabetes Bawa Alat Cek Gula Darah saat Mudik Lebaran

Penderita diabetes yang ingin mudik Lebaran disarankan membawa alat cek gula darah mandiri untuk mencegah perubahan gejala.


Hindari Gula Darah Naik, Jangan Langsung Tidur setelah Sahur

4 hari lalu

Ilustrasi Sahur. Shutterstock
Hindari Gula Darah Naik, Jangan Langsung Tidur setelah Sahur

Langsung tidur setelah sahur dapat berpotensi kenaikan gula darah di tubuh. Simak penjelasan spesialis penyakit dalam berikut.


Benarkah Kolesterol Tinggi Bisa Menimbulkan Rasa lelah?

4 hari lalu

Ilustrasi kolesterol. Shutterstock
Benarkah Kolesterol Tinggi Bisa Menimbulkan Rasa lelah?

Tingginya tingkat kolesterol biasanya dibarengi dengan gejala yang meningkatkan risiko penyakit jantung, stroke, dan masalah kesehatan lainnya.


Guru Besar FKUI Sebut Kaitan Puasa Ramadan dan Upaya Mencegah Glaukoma

6 hari lalu

Visualisasi orang dengan glaukoma/JEC
Guru Besar FKUI Sebut Kaitan Puasa Ramadan dan Upaya Mencegah Glaukoma

Pakar sebut Puasa Ramadan jadi momen tepat menghindari glaukoma dengan mengurangi makanan manis pemicu diabetes.


Cara Andien Tumbuhkan Jiwa Sosial pada Anak

7 hari lalu

Penyanyi Andien Aisyah. Foto: Instagram/@andienaisyah
Cara Andien Tumbuhkan Jiwa Sosial pada Anak

Penyanyi Andien Aisyah rajin mengajak anak-anaknya mengikuti kegiatan sosial sejak kecil untuk melihat langsung kondisi di masyarakat.


Pentingnya Pasien Diabetes Cek Gula Darah Mandiri saat Puasa Ramadan

8 hari lalu

Ilustrasi tes gula darah penderita diabetes (pixabay.com)
Pentingnya Pasien Diabetes Cek Gula Darah Mandiri saat Puasa Ramadan

Penderita diabetes perlu mengecek gula darah secara mandiri saat berpuasa karena perubahan pola hidup selama Ramadan dapat mempengaruhi gula darah.


6 Tips Memberi Tahu Anak soal Masalah Keluarga

8 hari lalu

Ilustrasi Ibu dan Anak. Sumber: Getty/mirror.co.uk
6 Tips Memberi Tahu Anak soal Masalah Keluarga

Ketika ada masalah keluarga, penting bagi orang tua untuk memberitahu anak dengan cara yang baik dan sesuai usianya.