8 Bahaya Makan Mi Instan Mentah bagi Kesehatan

Jumat, 19 Oktober 2018 16:41 WIB

ilustrasi mi instan (pixabay.com)

TEMPO.CO, Jakarta - Mi instan adalah makanan andalan buat banyak orang tanpa mengenal umur. Anak muda hingga tua, dari murid TK sampai yang sudah bekerja pasti banyak sekali yang menyukai mi instan.

Tak sedikit pula yang merasa malas memasak mi instan. Rasanya menjerang air untuk merebus mi, dan menunggu hingga mi matang sangat memakan waktu dan membuat yang sudah lapar menjadi sangat tidak sabar. Alhasil, banyak yang memakan mi dalam keadaan masih mentah atau dengan cara diremas dan dicampur dengan bumbunya.

Baca juga:
Sayangi Jantung, Kurangi Konsumsi Mi Instan
3 Bahaya Sering Makan Mie Instan selain Bikin Gemuk

Rasanya memang tetap enak. Tapi, tahukah Anda kalau mengonsumsi mi mentah bisa sangat berbahaya untuk kesehatan? Pasalnya, mengonsumsi mie mentah dalam jangka waktu panjang dapat menyebabkan hal-hal berikut.

1. Diabetes
Mengonsumsi mie instan mentah setiap hari dapat meningkatkan kadar gula dalam darah. Jika terus menerus mengonsumsinya tanpa proses perebusan maka akan memicu munculnya penyakit diabetes karena mi instan mengandung kadar gula yang tinggi.

2. Tekanan darah tinggi
Kandungan garam yang tinggi pada mi instan dapat menyebabkan tekanan darah dalam tubuh meningkat. Kondisi tersebut disebabkan oleh kandungan garam, lemak, dan minyak, yang dapat bergabung dan membentuk gumpalan yang dapat menghalangi aliran darah.

3. Kegemukan atau obesitas
Seseorang yang gemar mengonsumsi mi instan dalam keadaan mentah pada malam hari maka kemungkinan besar akan mengalami kegemukan dengan cepat karena di dalam mi instan terkandung karbohidrat dan lemak tinggi.

4. Luka pada usus
Zat pengawet dan garam yang ada pada mi instan yang dimakan dalam keadaan mentah dan dilakukan setiap hari atau jangka panjang dapat menyebabkan dinding usus luka dan teriritasi, yang nantinya dapat menurunkan kualitas kinerja usus.

5. Kanker
Seseorang yang sering makan mi mentah dapat berisiko terkena kanker karena bahan pengawet dan bumbu yang ada pada mi dapat berubah menjadi racun jika dimakan dalam kondisi tanpa melalui proses perebusan. Bahan pengawet tersebut mampu memicu pertumbuhan sel baik dalam tubuh menjadi sel abnormal yang perlahan-lahan berubah menjadi sel kanker.

6. Gangguan saraf otak
Anak-anak yang mengonsumsi mi instan dalam keadaan mentah dan telah dilakukan selama bertahun tahun dapat berisiko mengalami gangguan pada saraf-saraf otaknya. Kandungan penguat rasa (MSG) dapat merusak jaringan otak dan mempengaruhi daya ingat serta kecerdasan anak-anak. Inilah alasan kenapa para orang tua sangat disarankan untuk menjauhi mi instan sebagai pilihan menu bagi anak-anak yang masih kecil.

Artikel lain:
Trik Agar Mi Instan Sehat Disantap
Kiat Menyajikan Mi Instan agar Bahayanya Berkurang

7. Sakit tenggorokan
Makan mi instan mentah secara berlebihan dapat mengiritasi saluran tenggorokan karena zat MSG dan bahan pengawet dapat melekat pada dinding saluran kerongkongan dan menyebabkan gatal, serak, dan batuk-batuk. Tenggorokan yang teritasi akan terus meradang jika makan mi dalam keadaan mentah tidak segera dihentikan.

8. Kolesterol naik
Memakan mi instan dalam keadaan mentah ataupun direbus setiap hari lebih dari tiga mangkuk dapat menyebabkan peningkatan kolesterol dalam tubuh yang dapat memicu munculnya stroke ringan.

TEEN

Advertising
Advertising

Berita terkait

Jokowi: Daerah Kepulauan Indonesia Kekurangan Dokter Spesialis

1 hari lalu

Jokowi: Daerah Kepulauan Indonesia Kekurangan Dokter Spesialis

Jokowi mengatakan kemampuan produksi dokter spesialis Indonesia hanya 2.700 per tahun.

Baca Selengkapnya

Mengapa Bayi Harus Diimunisasi?

3 hari lalu

Mengapa Bayi Harus Diimunisasi?

Bayi harus menjalani imunisasi karena beberapa alasan tertentu yang akan dibahas dalam artikel ini.

Baca Selengkapnya

6 Bahaya Bayi yang Tidak Diimunisasi

3 hari lalu

6 Bahaya Bayi yang Tidak Diimunisasi

Bayi penting untuk melakukan imunisasi secara rutin agar terhindar dari bahaya kesehatan mendatang. Lantas, apa saja bahaya bagi bayi yang tidak melakukan imunisasi?

Baca Selengkapnya

Konimex dan Indordesa Luncurkan Produk Baru Makanan Nutrisi FontLife One, Bidik Pasar Dewasa Muda

11 hari lalu

Konimex dan Indordesa Luncurkan Produk Baru Makanan Nutrisi FontLife One, Bidik Pasar Dewasa Muda

PT Indordesa-- anak perusahaan PT Konimex, meluncurkan produk makanan nutrisi dan perawatan kesehatan, FontLife One, di Kota Solo, Jawa Tengah.

Baca Selengkapnya

Aliansi Kecam Kehadiran Industri Plastik dan Kimia dalam Delegasi Indonesia untuk Negosiasi Perjanjian Plastik

12 hari lalu

Aliansi Kecam Kehadiran Industri Plastik dan Kimia dalam Delegasi Indonesia untuk Negosiasi Perjanjian Plastik

Kehadiran itu membahayakan tujuan perjanjian, yaitu mengatur keseluruhan daur hidup plastik untuk melindungi kesehatan manusia dan lingkungan.

Baca Selengkapnya

Sejak 2021, Jokowi 6 Kali Sampaikan Keresahan WNI Pilih Berobat ke Luar Negeri

12 hari lalu

Sejak 2021, Jokowi 6 Kali Sampaikan Keresahan WNI Pilih Berobat ke Luar Negeri

Presiden Joko Widodo atau Jokowi acap menyampaikan keresahannya soal warga negara Indonesia yang berbondong-bondong berobat ke negara lain, alih-alih dalam negeri.

Baca Selengkapnya

5 Penyebab Sulit Tidur pada Penderita Diabetes

13 hari lalu

5 Penyebab Sulit Tidur pada Penderita Diabetes

Ternyata lima masalah ini menjadi penyebab penderita diabetes sulit tidur.

Baca Selengkapnya

Penelitian Ungkap Pelet Plastik Daur Ulang dari Indonesia Mengandung 30 Bahan Kimia Beracun dengan Konsentrasi Tinggi

13 hari lalu

Penelitian Ungkap Pelet Plastik Daur Ulang dari Indonesia Mengandung 30 Bahan Kimia Beracun dengan Konsentrasi Tinggi

Proyek penelitian di 13 negara ini bertujuan meningkatkan kesadaran global tentang bahan kimia berbahaya dalam plastik daur ulang

Baca Selengkapnya

Jokowi Ungkap PR Besar di Bidang Kesehatan: Pintar kalau Sakit Mau Apa?

13 hari lalu

Jokowi Ungkap PR Besar di Bidang Kesehatan: Pintar kalau Sakit Mau Apa?

Presiden Jokowi mengungkapkan PR besar Indonesia di bidang kesehatan. Apa saja?

Baca Selengkapnya

Pakta Konsumen Nasional Minta Pemerintah Penuhi Hak Konsumen Tembakau

17 hari lalu

Pakta Konsumen Nasional Minta Pemerintah Penuhi Hak Konsumen Tembakau

Pakta Konsumen Nasional meminta pemerintah untuk memenuhi hak konsumen tembakau di Indonesia.

Baca Selengkapnya