Penelitian: Daya Ingat Meningkat Hanya dengan Olahraga Ringan
Reporter
Bisnis.com
Editor
Yayuk Widiyarti
Jumat, 28 September 2018 18:08 WIB
TEMPO.CO, Jakarta - Sebuah penelitian menyebutkan berolahraga, seperti berjalan selama 10 menit, akan menjernihkan pikiran dan juga meningkatkan kemampuan otak untuk mengingat. Penemuan para peneliti dari Universitas California, Irvine di Amerika Serikat dan Tsukuba di Jepang ini diterbitkan dalam jurnal Proceedings of National Academy of Sciences pada 24 September lalu.
Dalam studi itu, para peneliti melibatkan 36 orang yang usianya di awal 20-tahunan. Mereka meminta para partisipan ini melakukan latihan ringan menggunakan ergometer selama 10 menit. Setelah itu, mereka melakukan tes memori yang memperlihatkan sejumlah gambar seperti brokoli atau keranjang piknik.
Baca juga:
Kelebihan Hijab Olahraga yang Banyak Dipakai Atlet
6 Gerakan Olahraga Ringan untuk Ibu dan Anak
Olahraga Ternyata Juga Sangat Bagus buat DNA, Ini Penjelasannya
Jangan Malas Olahraga, Rasakan Manfaatnya buat Kulit
Partisipan harus mengingat gambar-gambar itu. Para peneliti juga menguji hal yang sama pada partisipan yang tak melakukan latihan ringan.
"Tugas yang berkaitan dengan memori benar-benar cukup menantang. Kami menggunakan barang-barang serupa yang sangat rumit untuk melihat apakah mereka akan ingat ini keranjang piknik yang tepat versus keranjang piknik itu," kata Michael Yassa, seorang ahli saraf di Universitas California, Irvine.
Hasilnya, partisipan yang sudah melakukan latihan ringan selama 10 menit, yang mendapatkan 30 persen asupan oksigen, lebih baik dalam membedakan gambar.
Setelah melakukan pemindaian pada otak partisipan, peneliti menemukan adanya peningkatan konektivitas di daerah otak yang terlibat dalam penyimpanan dan ingatan ingatan. Hasil ini menunjukkan kekuatan ingatan mungkin dapat dicapai hanya dengan 10 menit melakukan kegiatan mudah, seperti berjalan, yoga, atau tai chi.
Namun, karena semua partisipan berusia relatif muda, frekuensi dan intensitas mungkin sedikit berbeda untuk kelompok usia lain dan ada pengaruh lain seperti gaya hidup, mobilitas, disabilitas, dan lainnya.
"Jalan-jalan sore sudah cukup bermanfaat," tutur Yassa. Studi ini menyimpulkan bahwa jenis eksperimen ini harus diuji pada orang dewasa yang lebih tua dalam penelitian masa depan.