Cegah Malnutrisi pada Ibu Hamil dengan Periksa Lila, Apa Itu?

Reporter

Tabloid Bintang

Editor

Yunia Pratiwi

Selasa, 25 September 2018 17:04 WIB

Ilustrasi ibu hamil mengelus perutnya. shutterstock.com

TEMPO.CO, Jakarta - Malnutrisi sangat berbahaya pada ibu hamil, karena dapat berisiko kematian pada bayi dan atau juga ibu. Kondisi malnutrisi merupakan keadaan di mana ibu hamil kekurangan asupan nutrisi seimbang selama masa kehamilan.

Baca juga: 4 Tanda Anda sedang Hamil

Dokter Supriyatiningsih, M.Kes.,Sp.OG, pakar kesehatan yang juga merupakan bagian dari Multistakeholder Advisory Board (MAB) USAID Jalin, mengungkapkan, pengukuran lingkar lengan atas (Lila) merupakan cara yang dapat digunakan untuk mengetahui status gizi pada ibu hamil. "Minimal Lila seorang perempuan jika ingin hamil adalah 23,5 sentimeter," kata dokter Supriyatiningsih. "Jika sudah 23.5 sentimeter, berarti dia sudah siap hamil karena cadangan energinya cukup untuk janin," lanjutnya.

(Depositphotos)

Langkah selanjutnya adalah pengukuran jumlah hemoglobin. Calon ibu juga disarankan untuk mengetahui calon ibu menderita anemia atau tidak. "Calon ibu dinyatakan mengalami anemia jika kadar hemoglobinnya kurang dari n 11 gram persen. Artinya, kurang dari 11 gram dalam setiap 100 mililiter darah. Perempuan yang merencanakan kehamilan harus dipastikan kadar hemoglobinnya mencapai 12 gram persen ke atas," papar dokter Supriyatiningsih.

Dengan mengetahui kondisi gizi tubuh sedini mungkin, ibu hamil yang diketahui kurang nutrisi bisa segera memperbaiki asupan makannya sehingga keselamatan janin dan ibu bisa dioptimalkan. Akan tetapi, jika sudah mencapai malnutrisi akut dan menyebabkan peningkatan risiko kematian perinatal (kematian dalam tujuh hari kelahiran), maka kondisi malnutrisi bisa dikatakan sudah terlambat untuk ditangani.

Advertising
Advertising

"Selain itu, bayi lahir dalam kondisi kurang berat badan, yaitu bayi dengan BBLR (berat kurang dari 2,5 kilogram) akan 5 - 30 kali lebih rentan meninggal dalam tujuh hari pertama kelahirannya dibanding bayi dengan berat badan normal (2,5-3,5 kilogram)," kata dokter Supriyatiningsih.

Adapun bayi dengan berat badan kurang dari 1,5 kilogram memiliki risiko 70 - 100 kali meninggal dalam tujuh hari pertama. Risiko lainnya seperti gangguan saraf, pencernaan, pernapasan dan sirkulasi, serta cacat lahir, kurang berkembangnya beberapa organ tubuh, dan kerusakan otak. Bayi juga bisa mengalami gangguan metabolisme pada pankreas dan hal ini sangat berbahaya.

AURA

Berita terkait

Cegah Stunting dengan Jaga Nutrisi dan Rutin Periksa Kandungan

1 hari lalu

Cegah Stunting dengan Jaga Nutrisi dan Rutin Periksa Kandungan

Ibu hamil untuk menjaga nutrisi dan rutin memeriksakan kandungan untuk cegah stunting. Berikut saran yang perlu dilakukan.

Baca Selengkapnya

Konimex dan Indordesa Luncurkan Produk Baru Makanan Nutrisi FontLife One, Bidik Pasar Dewasa Muda

3 hari lalu

Konimex dan Indordesa Luncurkan Produk Baru Makanan Nutrisi FontLife One, Bidik Pasar Dewasa Muda

PT Indordesa-- anak perusahaan PT Konimex, meluncurkan produk makanan nutrisi dan perawatan kesehatan, FontLife One, di Kota Solo, Jawa Tengah.

Baca Selengkapnya

Aliansi Kecam Kehadiran Industri Plastik dan Kimia dalam Delegasi Indonesia untuk Negosiasi Perjanjian Plastik

4 hari lalu

Aliansi Kecam Kehadiran Industri Plastik dan Kimia dalam Delegasi Indonesia untuk Negosiasi Perjanjian Plastik

Kehadiran itu membahayakan tujuan perjanjian, yaitu mengatur keseluruhan daur hidup plastik untuk melindungi kesehatan manusia dan lingkungan.

Baca Selengkapnya

Sejak 2021, Jokowi 6 Kali Sampaikan Keresahan WNI Pilih Berobat ke Luar Negeri

4 hari lalu

Sejak 2021, Jokowi 6 Kali Sampaikan Keresahan WNI Pilih Berobat ke Luar Negeri

Presiden Joko Widodo atau Jokowi acap menyampaikan keresahannya soal warga negara Indonesia yang berbondong-bondong berobat ke negara lain, alih-alih dalam negeri.

Baca Selengkapnya

5 Penyebab Sulit Tidur pada Penderita Diabetes

5 hari lalu

5 Penyebab Sulit Tidur pada Penderita Diabetes

Ternyata lima masalah ini menjadi penyebab penderita diabetes sulit tidur.

Baca Selengkapnya

Penelitian Ungkap Pelet Plastik Daur Ulang dari Indonesia Mengandung 30 Bahan Kimia Beracun dengan Konsentrasi Tinggi

5 hari lalu

Penelitian Ungkap Pelet Plastik Daur Ulang dari Indonesia Mengandung 30 Bahan Kimia Beracun dengan Konsentrasi Tinggi

Proyek penelitian di 13 negara ini bertujuan meningkatkan kesadaran global tentang bahan kimia berbahaya dalam plastik daur ulang

Baca Selengkapnya

Jokowi Ungkap PR Besar di Bidang Kesehatan: Pintar kalau Sakit Mau Apa?

5 hari lalu

Jokowi Ungkap PR Besar di Bidang Kesehatan: Pintar kalau Sakit Mau Apa?

Presiden Jokowi mengungkapkan PR besar Indonesia di bidang kesehatan. Apa saja?

Baca Selengkapnya

OJK Imbau Para Ibu agar Tak Ciptakan Generasi Sandwich

6 hari lalu

OJK Imbau Para Ibu agar Tak Ciptakan Generasi Sandwich

toritas Jasa Keuangan (OJK) mengingatkan para ibu agar tidak menciptakan generasi sandwich. Apa itu?

Baca Selengkapnya

Bagaimana Risiko Kehamilan pada Usia Terlalu Muda dan Terlalu Tua? Ini Penjelasan Wakil Dekan Kedokteran UI

8 hari lalu

Bagaimana Risiko Kehamilan pada Usia Terlalu Muda dan Terlalu Tua? Ini Penjelasan Wakil Dekan Kedokteran UI

Wakil Dekan Fakultas Kedokteran UI memaparkan sejumlah risiko kehamilan di luar usia 20-35 tahun. Kondisi itu memerlukan antisipasi lebih dini.

Baca Selengkapnya

Pakta Konsumen Nasional Minta Pemerintah Penuhi Hak Konsumen Tembakau

9 hari lalu

Pakta Konsumen Nasional Minta Pemerintah Penuhi Hak Konsumen Tembakau

Pakta Konsumen Nasional meminta pemerintah untuk memenuhi hak konsumen tembakau di Indonesia.

Baca Selengkapnya