Pengobatan Kanker yang Cukup Ampuh, Biayanya Lebih dari Rp 6 M

Reporter

Bisnis.com

Sabtu, 22 September 2018 14:34 WIB

Ilustrasi sel kanker. shutterstock.com

TEMPO.CO, Jakarta - Kanker adalah salah satu penyebab kematian terbesar kedua di dunia dan ketujuh di Indonesia. Salah satu jenis kanker yang paling ganas ialah kanker darah.

Banyak yang beranggapan bahwa ketika sudah divonis terkena kanker darah maka harapan hidup sudah sangat kecil. Padahal, dengan berbagai terobosan ilmu kedokteran, kanker darah, bahkan limfoma tipe Hodgkin yang dulunya mematikan, kini dapat disembuhkan. Kesuksesannya telah meningkat pesat, didukung oleh kemajuan di bidang kemoterapi dan pengobatan lain.

Baca juga:
Hal yang Perlu Dilakukan Saat Anggota Keluarga Mengidap Kanker
Tak Disangka, Tanaman Ini Ternyata Ampuh Atasi Kanker
Pakar Ungkap Aneka Buah yang Ampuh Menumpas Sel Kanker
Jangan Biarkan Luka di Lambung, Efeknya Kanker

Colin Phipps Diong, dokter sekaligus konsultan hematologi dari Parkway Cancer Centre mengatakan semua hal tersebut tergantung pada perawatan yang didapatkan pasien apakah sudah sesuai dengan kondisi spesifiknya.

”Ini adalah faktor kunci yang utama, selain mendapatkan diagnosis awal yang tepat. Untuk kasus limfoma tipe Hodgkin, tingkat kesembuhan berkisar antara 75-96 persen, tergantung pada stadium mana kanker tersebut didiagnosis dan diobati,” tuturnya.

Advertising
Advertising

Pengobatan yang paling banyak dilakukan yaitu kemoterapi, radioterapi dengan menggunakan sinar X untuk menghancurkan sel kanker, serta transplantasi sel punca atau stem cell untuk mengganti sumsum tulang yang rusak dengan yang sehat.

Selain itu, saat ini para ahli juga tengah mengembangkan sistem pengobatan paling mutakhir yaitu treatment car tcell. Perawatan ini diklaim bisa memberikan kesembuhan hingga 80 persen.

Dokter dan konsultan senior hematologi PCC Lim Zi Yi mengatakan kanker merupakan sel abnormal yang tidak dikenali oleh sistem imun yang ada di dalam tubuh manusia sehingga sel-sel abnormal tersebut akan terus berkembang menjadi kanker ganas.

Dalam proses pengobatan car tcell sel imun yang ada di dalam diri pasien diambil sebanyak-banyaknya kemudian di bawa ke laboratorium untuk dimodifikasi secara genetis sedemikian rupa sehingga sel tersebut dapat mengenali sel-sel abnormal dari kanker.

”Sel tersebut akan menjadi super sel yang disuntikan kembali ke dalam tubuh pasien. Super sel tersebuh akan menjadi imun yang dapat membunuh sel kanker. Dia akan berkembang dan mereplika diri sehingga semakin kuat dan semakin banyak menyerang dan melawan sel kanker,” terangnya.

Menurutnya, keberhasilan dari metode car tcell ini diklaim bisa mencapai hingga 80 persen. Namun, harga yang dibutuhkan untuk sekali pengobatan terbilang cukup mahal mencapai USD 450.000 atau sekitar Rp 6,3 miliar sekali perawatan. Harga itu jauh di atas metode pengobatan melalui stem cell atau transplantasi sel punca yang biaya pengobatannya sekitar USD 60.000–120.000, tergantung dari mana sel punca tersebut didapatkan.

”Perawatan car tcell ini bisa untuk mengangani anak-anak juga. Anak yang sudah melakukan transplantasi sumsum tulang belakang namun gagal bisa dirawat dengan menggunakan teknik terapi baru ini. Memang biayanya cukup mahal karena baru ada di AS dan prosesnya juga panjang serta dibutuhkan penanganan khusus,” tambahnya.

Meski demikian, sistem perawatan car tcell diyakini akan lebih murah dan lebih mudah untuk diakses dalam kurun lima tahun ke depan karena sejumlah rumah sakit dari berbagai negara akan ikut mencoba mengembangkan metode tersebut.

Berita terkait

Dua Kubu Masyarakat Dalam Budaya Olahraga, yang Malas dan Ekstrem

1 hari lalu

Dua Kubu Masyarakat Dalam Budaya Olahraga, yang Malas dan Ekstrem

Banyak pula orang yang baru mulai olahraga setelah divonis mengalami penyakit tertentu.

Baca Selengkapnya

Pengobatan Kanker Dikabarkan Bikin Raja Charles III Kehilangan Indera Perasa

3 hari lalu

Pengobatan Kanker Dikabarkan Bikin Raja Charles III Kehilangan Indera Perasa

Raja Charles III dikabarkan mengalami kehilangan indera perasa sebagai efek samping dari pengobatan kanker.

Baca Selengkapnya

Raja Charles III Ungkap Efek Samping Setelah Pengobatan Kanker

4 hari lalu

Raja Charles III Ungkap Efek Samping Setelah Pengobatan Kanker

Raja Charles III sempat berbagi pengalaman dengan veteran Angkatan Darat yang menderita kanker

Baca Selengkapnya

Rutin Aktivitas Olahraga, Apa Saja Manfaatnya?

6 hari lalu

Rutin Aktivitas Olahraga, Apa Saja Manfaatnya?

Olahraga bukan hanya tentang membentuk tubuh atau memperkuat otot

Baca Selengkapnya

Pengukuhan Edi Suharyadi sebagai Guru Besar FMIPA UGM, Paparkan Hipertermia Magnetik untuk Penyakit Kanker

7 hari lalu

Pengukuhan Edi Suharyadi sebagai Guru Besar FMIPA UGM, Paparkan Hipertermia Magnetik untuk Penyakit Kanker

UGM mengukuhkan Edi Suharyadi sebagai guru besar aktif FMIPA UGM ke-42.Ini profil dan pidato pengukuhannya soal perkembangan riset bidang nanomaterial

Baca Selengkapnya

Mengenal Melanoma, Penyakit yang Sebabkan Bob Marley Meninggal 43 Tahun Lalu

7 hari lalu

Mengenal Melanoma, Penyakit yang Sebabkan Bob Marley Meninggal 43 Tahun Lalu

Musisi Bob Marley meninggal dunia karena penyakit melanoma. Apa itu? Bagaimana cara mencegahnya?

Baca Selengkapnya

Jokowi: Daerah Kepulauan Indonesia Kekurangan Dokter Spesialis

12 hari lalu

Jokowi: Daerah Kepulauan Indonesia Kekurangan Dokter Spesialis

Jokowi mengatakan kemampuan produksi dokter spesialis Indonesia hanya 2.700 per tahun.

Baca Selengkapnya

Mengapa Bayi Harus Diimunisasi?

14 hari lalu

Mengapa Bayi Harus Diimunisasi?

Bayi harus menjalani imunisasi karena beberapa alasan tertentu yang akan dibahas dalam artikel ini.

Baca Selengkapnya

10.000 Warga Palestina Hilang di Gaza, 210 Hari Sejak Serangan Israel Dimulai

14 hari lalu

10.000 Warga Palestina Hilang di Gaza, 210 Hari Sejak Serangan Israel Dimulai

Sejauh ini, 30 anak telah meninggal karena kelaparan dan kehausan di Gaza akibat blokade total bantuan kemanusiaan oleh Israel

Baca Selengkapnya

6 Bahaya Bayi yang Tidak Diimunisasi

15 hari lalu

6 Bahaya Bayi yang Tidak Diimunisasi

Bayi penting untuk melakukan imunisasi secara rutin agar terhindar dari bahaya kesehatan mendatang. Lantas, apa saja bahaya bagi bayi yang tidak melakukan imunisasi?

Baca Selengkapnya