Tak Disangka, Tanaman Ini Ternyata Ampuh Atasi Kanker

Reporter

Bisnis.com

Senin, 20 Agustus 2018 20:59 WIB

Ilustrasi Kanker Paru. lahey.org

TEMPO.CO, Jakarta - Sebuah penelitian yang dilakukan Guru Besar Farmasi Universitas Andalas (Unand) Padang menemukan bahwa kanker paru yang selama ini merupakan salah satu penyakit paling mematikan bisa diobati dari bahan yang ada di lingkungan sekitar.

Fatma Sri Wahyuni, Dekan Fakultas Farmasi Unand, mendapati pohon kandis, yang selama ini hanya diambil buahnya sebagai asam atau bumbu masak, justru bisa dijadikan obat kanker paru. Wanita kelahiran Padang Luar, 13 April 1974, itu menyebut bahwa tanaman atau pohon yang dikenal sebagai asam kandis (Garcinia cowaroxb) memiliki senyawa yang mampu mengatasi penyakit kanker paru.

Artikel lain:
Dua Kanker Ini Paling Banyak Mengancam Wanita
Mitos dan Fakta tentang Kanker Payudara, Awas Terkecoh
Alasan Penderita Kanker Harus Menjauhi Gula
Awas, Makanan Berlemak dan Alkohol Bisa Sebabkan Kanker Usus

Sebelumnya, daun dari asam kandis yang banyak tumbuh di hutan Sumatra ini diketahui aktif menghambat pertumbuhan sel kanker payudara. Di India, misalnya, buah tanaman ini juga telah digunakan sebagai obat disentri, sedangkan kulit batangnya digunakan sebagai antipiretik di Thailand.

“Kanker adalah penyebab utama kematian di seluruh dunia. Salah satu yang paling sering didiagnosa adalah paru–paru, mencapai 13 persen dari total kematian akibat kanker,” kata Fatma.

Advertising
Advertising

Data Globocan International Agency for Research on Cancer menyebutkan kanker paru paling sering didiagnosis sebagai penyakit kanker yaitu mencapai 1,8 juta atau 13 persen dari total serangan kanker.

Asam Kandis/Bisnis

Dari persentase itu, kanker payudara memiliki persentase 11,9 persen atau mencapai 1,7 juta diagnosis di seluruh dunia setiap tahunnya, dan kolorektum sebanyak 1,4 juta atau 9,7 persen.

Kanker paru juga paling umum menjadi penyebab kematian akibat kanker yang mencapai 19,4 persen dari total kematian, disusul hati sebanyak 9,1 persen dan perut sebesar 8,8 persen.

Berawal dari pemikiran untuk menemukan obat terbaik untuk kanker, maka penelitian alumni doktoral dari University Putra Malaysia ini akhirnya menemukan bahwa senyawa hasil isolasi kulit batang kandis bisa dijadikan sebagai obat kanker paru.

Dia menyebut selama ini pengobatan kanker dilakukan dengan pengobatan kimia yang memberikan efek samping kepada penderita sehingga jelas tidak efektif dalam proses penyembuhan.

“Obat antikanker yang ada sekarang ini selain bekerja pada sel kanker, juga bekerja pada sel–sel normal yang memiliki pertumbuhan cepat. Oleh sebab itu perlu ditemukan obat antikanker yang bekerja selektif terutama dari tanaman,” paparnya.

Berita terkait

10.000 Warga Palestina Hilang di Gaza, 210 Hari Sejak Serangan Israel Dimulai

2 hari lalu

10.000 Warga Palestina Hilang di Gaza, 210 Hari Sejak Serangan Israel Dimulai

Sejauh ini, 30 anak telah meninggal karena kelaparan dan kehausan di Gaza akibat blokade total bantuan kemanusiaan oleh Israel

Baca Selengkapnya

Pasien Kanker Minim Pengetahuan Akibat Waktu Konsultasi Terbatas

4 hari lalu

Pasien Kanker Minim Pengetahuan Akibat Waktu Konsultasi Terbatas

Waktu konsultasi yang terbatas menyebabkan pasien kanker sering merasa bingung untuk memahami betul penyakitnya.

Baca Selengkapnya

3 Tips agar Rumah Terhidar dari Kebakaran saat Musim Kemarau

4 hari lalu

3 Tips agar Rumah Terhidar dari Kebakaran saat Musim Kemarau

Berikut tiga tips yang dapat membantu mengurangi risiko kebakaran rumah dari dampak musim kemarau.

Baca Selengkapnya

Imigran Laos Pengidap Kanker Menangi Lotere Jackpot AS Sebesar Rp21 Triliun

6 hari lalu

Imigran Laos Pengidap Kanker Menangi Lotere Jackpot AS Sebesar Rp21 Triliun

Pemenang lotere jackpot bersejarah Powerball Amerika Serikat senilai lebih dari Rp21 triliun adalah seorang imigran dari Laos pengidap kanker

Baca Selengkapnya

Cara Mengendalikan Nyeri pada Pasien Kanker Menurut Dokter

7 hari lalu

Cara Mengendalikan Nyeri pada Pasien Kanker Menurut Dokter

Dokter menjelaskan cara mengendalikan nyeri pada pasien kanker. Berikut yang perlu dilakukan.

Baca Selengkapnya

Raja Charles III Siap Kembali Bertugas

9 hari lalu

Raja Charles III Siap Kembali Bertugas

Raja Charles III sudah mendapat izin dari tim dokter untuk kembali bertugas setelah menjalani pengobatan kanker.

Baca Selengkapnya

Gaya Hidup Kebaratan Bikin Kasus Kanker pada Orang Muda Meningkat

13 hari lalu

Gaya Hidup Kebaratan Bikin Kasus Kanker pada Orang Muda Meningkat

Gaya hidup tidak sehat dan cenderung kebarat-baratan memicu pasien kanker usia muda semakin banyak.

Baca Selengkapnya

Memahami Penyembuhan Kanker Darah dengan Sel Punca

14 hari lalu

Memahami Penyembuhan Kanker Darah dengan Sel Punca

Dokter menjelaskan metode penyembuhan kanker darah dengan melakukan transplantasi sel punca atau stem cell. Simak penjelasannya.

Baca Selengkapnya

Hindari Paparan Zat Asing untuk Cegah Kanker Darah

14 hari lalu

Hindari Paparan Zat Asing untuk Cegah Kanker Darah

Masyarakat diminta menghindari paparan zat asing demi mencegah risiko kanker darah. Apa saja yang dimaksud?

Baca Selengkapnya

Hati-hati, Asap Rokok Tingkatkan Risiko Kanker Paru hingga 20 Kali Lipat

17 hari lalu

Hati-hati, Asap Rokok Tingkatkan Risiko Kanker Paru hingga 20 Kali Lipat

Hati-hati, asap rokok dapat meningkatkan 20 kali risiko utama kanker paru, baik pada perokok aktif maupun pasif. Simak saran pakar.

Baca Selengkapnya