Awas, Timbunan Sampah Seusai Lebaran Berpotensi Sebarkan Penyakit

Reporter

Bisnis.com

Rabu, 20 Juni 2018 19:42 WIB

Ilustrasi sampah. ANTARA/Indrianto Eko Suwarso

TEMPO.CO, Jakarta - Setelah Lebaran, sampah yang bertumpuk tidak dapat dihindari karena banyaknya konsumsi makanan dan minuman. Hal ini sangat berbahaya karena sampah bisa menimbulkan berbagai penyakit. Apalagi petugas pembuang sampah juga ikut libur sehingga banyak sampah yang belum terangkat.

Dokter spesialis penyakit dalam Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo (RSCM), Ari Fahrial Syam, mengatakan keadaan tersebut biasanya menyebabkan munculnya penyakit karena banyak binatang yang membawa bibit penyakit.

"Jika tidak diperhatikan dan tidak dicegah keberadaannya, akan membawa dampak juga bagi kesehatan. Lalat jelas membawa berbagai penyakit infeksi usus, baik yang hanya diare sampai yang berat, seperti demam thypoid," katanya.

Artikel lain:
Kelola Sampah Sendiri Itu Kotor dan Menjijikkan, Itu Keliru
Moschino Ubah Sampah Jadi Busana Couture
Beragam Fungsi Kantong Plastik Sampah
Perempuan Blasteran yang Pede Punguti Sampah

Dia mengatakan tikus berperan besar menimbulkan penyakit demam kuning atau leptospirosis. Nyamuk, terutama yang berada sekitar rumah, menjadi sumber penyakit jika jenisnya Aedes aegypti, yang membawa virus demam berdarah.

Advertising
Advertising

"Oleh karena itu tetap harus diperhatikan kebersihan di dalam dan sekitar rumah. Memang saat ini tidak ada hujan, tetapi ketika ada genangan air bersih, misalnya dari air buangan AC atau kulkas dan dispenser, " ujarnya.

Dia menuturkan berbagai penyakit akibat adanya vektor yang tumbuh subur akibat lingkungan yang tidak bersih harus diantisipasi, yaitu infeksi usus, demam typhoid, disentri, leptospirosis, dan demam berdarah atau DHF.

Menurutnya, ketiadaan pembantu rumah tangga, termasuk liburnya jasa katering, umumnya menjadi masalah bagi para ibu rumah tangga, yang kebetulan tidak pulang kampung. Mereka cenderung menyimpan makanan sebanyak-banyaknya di kulkas. Selain itu, ada kecenderungan menyimpan makanan di meja makan atau pada suhu kamar dalam waktu lama.

"Pada saat dikonsumsi selanjutnya, jangan lupa untuk dipanaskan kembali. Pada saat penyimpanan harus tetap diperhatikan makanan yang matang jangan berdekatan dengan makanan yang mentah sehingga makanan yang matang tidak terkonsumsi bakteri, yang kebetulan hidup pada makanan yang mentah tersebut," ucap Ari.

Berita terkait

BPS: Inflasi Indonesia Mencapai 3 Persen di Momen Lebaran, Faktor Mudik

19 jam lalu

BPS: Inflasi Indonesia Mencapai 3 Persen di Momen Lebaran, Faktor Mudik

Badan Pusat Statistik mencatat tingkat inflasi pada momen Lebaran atau April 2024 sebesar 3 persen secara tahunan.

Baca Selengkapnya

Ramadan-Lebaran 2024, Tokopedia: Produk Kebutuhan Harian hingga Fesyen Paling Laris

7 hari lalu

Ramadan-Lebaran 2024, Tokopedia: Produk Kebutuhan Harian hingga Fesyen Paling Laris

E-Commerce Communications Director Shop Tokopedia, Nuraini Razak mengungkap tren belanja sepanjang Ramdan dan Lebaran 2024.

Baca Selengkapnya

KAI Sebut Penjualan Tiket Kereta Kelas Suite Compartment dan Luxury Laris saat Libur Lebaran, Laku hingga 112 Persen

7 hari lalu

KAI Sebut Penjualan Tiket Kereta Kelas Suite Compartment dan Luxury Laris saat Libur Lebaran, Laku hingga 112 Persen

EVP of Corporate Secretary PT Kereta Api Indonesia (Persero) atau KAI Raden Agus Dwinanto Budiadji mengatakan penjualan tiket kereta api kelas Suite Class Compartment dan Luxury laris dibeli saat pelaksanaan angkutan masa Lebaran 2024.

Baca Selengkapnya

Bawang Merah Rp 80 Ribu, Menteri Zulhas: Gara-gara Lebaran

8 hari lalu

Bawang Merah Rp 80 Ribu, Menteri Zulhas: Gara-gara Lebaran

Harga bawang merah naik hingga Rp 80 ribu per kilogram. Menteri Zulhas bilang gara-gara lebaran.

Baca Selengkapnya

Penumpang Commuter line di Masa Angkutan Lebaran Mencapai 20 Juta

9 hari lalu

Penumpang Commuter line di Masa Angkutan Lebaran Mencapai 20 Juta

PT Kereta Commuter Indonesia atau KCI mencatat total 20.944.000 penumpang commuter line selama masa angkutan Lebaran 2024.

Baca Selengkapnya

22 Hari Jadi Angkutan Lebaran, PT KAI Divre 1 Sumut Angkut 187.584 Penumpang

9 hari lalu

22 Hari Jadi Angkutan Lebaran, PT KAI Divre 1 Sumut Angkut 187.584 Penumpang

PT Kereta Api Indonesia (Persero) atau KAI resmi menutup pelaksanaan Angkutan Lebaran 2024 yang telah berlangsung selama 22 hari sejak 31 Maret.

Baca Selengkapnya

Terkini: OJK Beri Tips Kelola Keuangan untuk Emak-emak, Bulog Siap Jadi Pembeli Gabah Teknologi Cina di Kalimantan Tengah

9 hari lalu

Terkini: OJK Beri Tips Kelola Keuangan untuk Emak-emak, Bulog Siap Jadi Pembeli Gabah Teknologi Cina di Kalimantan Tengah

Kepala Eksekutif OJK Friderica Widyasari Dewi memberikan sejumlah tips yang dapat diterapkan oleh ibu-ibu dalam menyikapi isi pelemahan rupiah.

Baca Selengkapnya

Hutama Karya Sebut Usai Lebaran, Kendaraan yang Melintasi Jalan Tol Trans Sumatera Malah Lebih Tinggi

9 hari lalu

Hutama Karya Sebut Usai Lebaran, Kendaraan yang Melintasi Jalan Tol Trans Sumatera Malah Lebih Tinggi

Selama periode arus mudik dan balik Lebaran 2024 di Jalan Tol Trans Sumatera, PT Hutama Karya (Persero) mencatat 2,1 juta kendaraan melintas.

Baca Selengkapnya

Direktur BRI Tinjau Langsung Operasional Layanan Libur Lebaran

9 hari lalu

Direktur BRI Tinjau Langsung Operasional Layanan Libur Lebaran

Direktur Retail Funding and Distribution BRI, Andrijanto, meninjau operasional di Branch Office BRI Jakarta untuk memastikan performa layanan BRI selama periode libur lebaran.

Baca Selengkapnya

Selama Masa Angkutan Lebaran 2024, Ada 208.798 Pelanggan Gunakan Kereta Api di KAI Daop 9 Jember

10 hari lalu

Selama Masa Angkutan Lebaran 2024, Ada 208.798 Pelanggan Gunakan Kereta Api di KAI Daop 9 Jember

KAI Daop 9 Jember menyebutkan ada sebanyak 208.798 penumpang yang menggunakan kereta api di wilayahnya selama pelaksanaan angkutan Lebaran 2024.

Baca Selengkapnya