Rumitnya Penentuan Halal atau Tidaknya Produk Kosmetik

Kamis, 17 Mei 2018 17:00 WIB

Ilustrasi belanja kosmetik. Boldsky

TEMPO.CO, Jakarta - Selain kualitas, label produk halal juga menjadi kunci penting dalam memilih produk kosmetik, khususnya umat muslim. Label halal ini sendiri diberikan oleh Majelis Ulama Indonesia. Namun, sebelum itu harus dilakukan sertififikasi dan pengujian terlebih dahulu di Lembaga Pengujian Pangan Obat-obatan dan Kosmetik (LPPOM) MUI.

Wakil Direktur LPPOM MUI Muti Arintawati mengatakan pengujian untuk sertifikasi halal ini adalah sesuatu hal yang rumit, terutama dalam menentukan titik kritis kehalalan sebuah produk harus membutuhkan ketelitian. Salah satunya dalam menentukan sumber bahan pembuatan produk kosmetik tersebut. Selain menentukan sumber yang halal, masalah toyib juga penting untuk menentukan halal atau tidaknya produk itu.

Artikel lainnya:
LPPOM Sebut Kesadaran Produsen Soal Kosmetik Halal Terlambat
Awalnya Penasaran, Kini Melanie Putria Peduli Kosmetik Halal

“Misalnya seperti bahan bewarna atau bahan dari merkuri. Kan kalau dari sisi sumber sebenarnya kan nggak tetapi kalau dari segi Toyib berarti otomatis tidak halal juga,” ujar Muti kepada Tempo di Bogor, Jawa Barat, beberapa waktu lalu.

Selanjutnya, adalah proses pembuatan produk. Dalam proses ini juga bisa menjadi titik kritis, meskipun bahan dasar pembuatannya adalah bahan yang halal. Salah satunya bahan yang berasal dari nabati seperti asam lemak yang umumnya digunakan di produk kosmetik.

Advertising
Advertising

“Bentuknya bisa macam-macam. Kalau kita berbicara dari sisi kimia, namanya bisa macam-macam intinya dia itu adalah turunan dari lemak. Kemudian dari sisi proses, misalnya melibatkan ada bahan tambahan,” kata Muti.

Untuk lemak ini bisa berasal dari tumbuhan atau bisa berasal dari hewan kalau berasal dari hewan. Namun, jika sumbernya berasal dari Hewan, yang harus diperiksa adalah apakah hewan tersebut termaksuk hewan halal atau tidak. Jika hewan itu dikategorikan halal, langkah selanjutnya ialah memastikan bagaimana proses penyembelihan hewan tersebut.

Baca juga: Saat Kosmetik Halal Berubah Menjadi Haram

“Nah itu kalau misalkan dari babi kan udah jelas tidak boleh karena itu kan najis, haram. Nah, kalau dari sapi, sapinya sembelihnya seperti apa. Karena sapi kalau tidak di sembelih masuknya bangkai, nah bangkai itu najis,” jelas Muti.

Selain itu, yang menjadi titik krisis kehalalalan adalah tidak boleh memanfaatkan sumber yang berasal dari manusia. Sebabm tubuh manusia mempunyai peluang untuk digunakan sebagai bahan dasar pembuatan produk kosmetik. Salah satu contohnya disebutkan Muti ialah Placenta, Asam Amino, hingga Keratin. “Jadi, meskipun penggunaannya hanya di luar, tidak dikonsumsi, menurut Fatwa MUI memanfaatkan tubuh manusia itu tidak dibolehkan,” ujar Muti.

Berita terkait

Riwayat Berkembangnya Mustika Ratu sampai Menjadi PT

2 hari lalu

Riwayat Berkembangnya Mustika Ratu sampai Menjadi PT

Pendiri perusahaan kosmetik Mustika Ratu, Mooryati Soedibyo meninggal pada usia 96 tahun

Baca Selengkapnya

Mooryati Soedibyo Berpulang di Usia 96 Tahun, Modal Rp 25 Ribu Mulai Bangun Mustika Ratu

3 hari lalu

Mooryati Soedibyo Berpulang di Usia 96 Tahun, Modal Rp 25 Ribu Mulai Bangun Mustika Ratu

Pendiri Mustika Ratu Mooryati Soedibyo wafat. Berikut kisah jatuh bangunnya membangun usaha kecantikan Mustika Ratu, modal awal Rp 25 ribu.

Baca Selengkapnya

BPJPH Tegaskan Tidak akan Menunda Pelaksanaan Wajib Sertifikasi Halal

24 hari lalu

BPJPH Tegaskan Tidak akan Menunda Pelaksanaan Wajib Sertifikasi Halal

Badan Penyelenggara Jaminan Produk Halal (BPJPH) menolak permintaan Menteri Teten Masduki terkait penundaan wajib sertifikasi halal.

Baca Selengkapnya

Shopee dan BPJPH Kerja Sama, Pelaku Usaha Bisa Daftar Sertifikasi Halal di Shopee

24 hari lalu

Shopee dan BPJPH Kerja Sama, Pelaku Usaha Bisa Daftar Sertifikasi Halal di Shopee

Shopee dan BPJPH melakukan kerja sama untuk memfasilitasi pelaku usaha mikro kecil dan menengah (UMKM) melakukan sertifikasi halal.

Baca Selengkapnya

5 Badan Sertifikasi Halal Amerika Serikat Terima Akreditasi dari Indonesia

25 hari lalu

5 Badan Sertifikasi Halal Amerika Serikat Terima Akreditasi dari Indonesia

Lima badan sertifikasi halal Amerika Serikat memperoleh akreditasi halal dari Badan Penyelenggara Jaminan Produk Halal (BPJPH) Indonesia.

Baca Selengkapnya

Menteri Teten Minta Sertifikasi Halal UMKM Ditunda

26 hari lalu

Menteri Teten Minta Sertifikasi Halal UMKM Ditunda

Menteri Koperasi dan UKM Teten Masduki meminta penundaan sertifikasi halal UMKM ditunda.

Baca Selengkapnya

Kiat Dian Ayu Lestari Mencari Makanan Halal saat Liburan ke Luar Negeri

31 hari lalu

Kiat Dian Ayu Lestari Mencari Makanan Halal saat Liburan ke Luar Negeri

Menurut Dian Ayu Lestari, kini banyak negara tujuan wisata menyediakan informasi tentang makanan halal.

Baca Selengkapnya

80 Persen UMKM di Sumut Belum Miliki Sertifikat Halal, Kemenkop UKM Fasilitasi 1.000 Sertifikat Gratis

38 hari lalu

80 Persen UMKM di Sumut Belum Miliki Sertifikat Halal, Kemenkop UKM Fasilitasi 1.000 Sertifikat Gratis

Kepala Dinas Koperasi dan UKM Sumut Naslindo Sirait mengatakan sekitar 80 persen pelaku UMKM di Sumut belum memiliki sertifikat halal.

Baca Selengkapnya

Studi: Pengguna Instagram dan Snapchat Cenderung Ingin Operasi Kosmetik

47 hari lalu

Studi: Pengguna Instagram dan Snapchat Cenderung Ingin Operasi Kosmetik

Hasil studi menunjukkan adanya korelasi penggunaan Instagram dan Snapchat terhadap keinginan untuk operasi kosmetik.

Baca Selengkapnya

1 Ton Roti Viral Milk Bun dari Thailand Senilai Rp 400 Juta Dimusnahkan Bea Cukai, Apa Sebabnya?

48 hari lalu

1 Ton Roti Viral Milk Bun dari Thailand Senilai Rp 400 Juta Dimusnahkan Bea Cukai, Apa Sebabnya?

Bea Cukai Soekarno-Hatta bersama Badan Pengawas Obat dan Makanan atau BPOM memusnahkan 2.564 buah roti milk bun asal Thailand.

Baca Selengkapnya