Anemia Bisa Sebabkan Kematian Ibu Hamil atau Menurun pada Anak

Kamis, 10 Mei 2018 14:36 WIB

Ilustrasi hamil bermasalah. shutterstock.com

TEMPO.CO, Jakarta - Mengkonsumsi 90 tablet zat besi setiap hari selama tiga bulan ternyata tidak cukup untuk menghilangkan penyakit anemia pada ibu hamil. Sebuah penelitian menemukan fakta bahwa tablet tersebut kebanyakan tidak diminum dan membuat kondisi anemia pada ibu hamil tidak membaik. Belum lagi pola makan yang kurang dijaga akan memperburuk kondisi.

Dr Adi Sasongko, dalam diskusi kemitraan yang diadakan Universitas Paramadina, Jakarta, Selasa, 8 Mei 2018, dengan tema "Peran Kemitraan dalam Menurunkan Kematian Ibu dan Bayi", mengatakan potensi kematian ibu kebanyakan karena mengalami pendarahan. Sedangkan pendarahan banyak terjadi karena anemia dengan persentase 21,7 persen.

Menurut Adi, ibu hamil yang terkena anemia otomatis akan melahirkan anak yang juga menderita anemia. Kecerdasan anak tidak akan berkembang secara optimal pada anak yang mengalami anemia.

Seseorang yang menderita anemia hemoglobinnya rendah, padahal zat tersebut digunakan untuk mengangkut oksigen ke seluruh jaringan tubuh. Jika pengangkutnya kurang atau di bawah normal, aliran oksigen ke seluruh jaringan otot, usus, otak, dan lainnya juga di bawah standar.

“Nantinya kemampuan fisik akan berkurang, begitu pun dengan kemampuan intelektualnya,” kata Adi kepada Tempo.co.

Advertising
Advertising

Tindakan represif dengan pemberian tablet sebenarnya masih belum cukup karena saat itu zat besi sudah terkuras habis. Harus ada tindakan preventif juga. Menghilangkan anemia bukan hanya di hilir, tapi juga harus dari hulu.

Artikel terkait:
Anemia Ternyata Bukanlah Penyakit Akibat Kurang Darah
Anemia Mengintai, Simak Efek Jangka Panjangnya pada Si Kecil
Kelompok Wanita yang Rentan Anemia

Yayasan Kusuma Buana (YKB) melakukan tindakan preventif dengan cara memberikan edukasi kepada masyarakat. Utamanya, sasaran mereka ialah memberikan pendidikan terkait dengan anemia kepada anak sekolah dasar. Sebab, selain akan terasa lebih efektif, anak kelas 1-2 SD memiliki potensi anemia yang lebih tinggi dibanding anak yang berada di kelas 6 karena membawa potensi anemia tersebut dari sejak lahir.

Pendidikan yang diterapkan sangat sederhana, seperti membawa bekal untuk dimakan bersama setiap hari serta menyediakan jadwal olahraga secara rutin. Setelah dilakukan tes darah ulang kepada anak-anak tersebut, jumlah penderita anemia makin berkurang. Dengan hasil yang signifikan tersebut, kita dapat menyimpulkan bahwa menanggulangi anemia dari SD sampai SMA akan mengurangi generasi anemia.

Adi menambahkan, menjaga pola makan dengan mengonsumsi makanan sumber zat besi, seperti yang ada pada sayuran hijau, ikan, liver, dan daging, juga penting.

Sebenarnya, seseorang yang terkena anemia berat sudah terlihat dari fisik, seperti wajahnya lebih pucat serta konjungtiva dan telapak tangan yang seharusnya merah muda terlihat pucat. Namun akan lebih bagus jika dilakukan tes darah untuk lebih meyakinkan. Kita juga perlu mengerti mengenai gejala 5L anemia, yaitu letih, lemah, lesu, lelah, dan lunglai. Mari waspadai anemia sejak dini dengan memberikan tindakan tidak hanya saat kehamilan, melainkan sejak usia dini.

CANDRIKA RADITA PUTRI

Berita terkait

Anak Obesitas dan Kurang Gizi Berisiko Tinggi Kekurangan Zat Besi

21 hari lalu

Anak Obesitas dan Kurang Gizi Berisiko Tinggi Kekurangan Zat Besi

Kekurangan zat besi dapat menyebabkan anemia, suatu kondisi yang mengakibatkan kurangnya sel darah merah yang sehat.

Baca Selengkapnya

Risiko Kehamilan setelah Usia 35 Tahun dan Perawatannya

23 hari lalu

Risiko Kehamilan setelah Usia 35 Tahun dan Perawatannya

Seiring bertambahnya usia, risiko komplikasi terkait kehamilan mungkin meningkat, terutama pada yang berumur di atas 35 tahun.

Baca Selengkapnya

Mengenal Anemia Aplastik, Penyakit Langka yang Diidap Mendiang Babe Cabita

25 hari lalu

Mengenal Anemia Aplastik, Penyakit Langka yang Diidap Mendiang Babe Cabita

Anemia aplastik merupakan penyakit langka yang terjadi ketika sumsum tulang tidak dapat memproduksi sel darah dan trombosit yang cukup.

Baca Selengkapnya

Jadi Makanan Khas Lebaran, Ketahui Kandungan Nutrisi dan Manfaat Hati Ayam dalam Sambal Goreng Kentang Ati

25 hari lalu

Jadi Makanan Khas Lebaran, Ketahui Kandungan Nutrisi dan Manfaat Hati Ayam dalam Sambal Goreng Kentang Ati

Hati ayam dalam sambal goreng kentang ati, makan khas ketika lebaran, ternyata memiliki manfaat kesehatan. Apa saja?

Baca Selengkapnya

Hamil Anak Pertama Setelah Sempat Keguguran, Patricia Gouw: Mohon Doakan Kami

29 hari lalu

Hamil Anak Pertama Setelah Sempat Keguguran, Patricia Gouw: Mohon Doakan Kami

Patricia Gouw membagikan video perjalanannya dan suami menyambut anak pertama yang sempat keguguran tahun lalu.

Baca Selengkapnya

Saran BKKBN untuk Ibu Hamil Berumur di Atas 35 Tahun

31 hari lalu

Saran BKKBN untuk Ibu Hamil Berumur di Atas 35 Tahun

Ibu hamil berusia 35 tahun atau lebih diimbau rutin cek kesehatan mulai dari gula darah, tekanan darah, hingga jantung karena risiko lebih tinggi.

Baca Selengkapnya

Hasil Penelitian: Wanita yang Alami Komplikasi Kehamilan Berisiko Terkena Penyakit Jantung

41 hari lalu

Hasil Penelitian: Wanita yang Alami Komplikasi Kehamilan Berisiko Terkena Penyakit Jantung

Sebuah penelitian mengungkapkan bahwa wanita yang mengalami komplikasi saat menjalani kehamilan cenderung memiliki risiko terkena penyakit jantung.

Baca Selengkapnya

9 Cara Mengatasi Mata Berkunang-kunang

48 hari lalu

9 Cara Mengatasi Mata Berkunang-kunang

Mengikuti langkah-langkah ini, Anda dapat mengurangi risiko terjadinya mata berkunang-kunang dan menjaga kesehatan mata Anda secara keseluruhan.

Baca Selengkapnya

7 Penyebab Mata Berkunang-Kunang yang Harus Diketahui

49 hari lalu

7 Penyebab Mata Berkunang-Kunang yang Harus Diketahui

Mata berkunang-kunang terkadang terasa seperti sedang melihat bintang, kilatan cahaya, atau aura.

Baca Selengkapnya

Tambahan Asam Folat pada Garam Dapat Cegah Cacat Bawaan

52 hari lalu

Tambahan Asam Folat pada Garam Dapat Cegah Cacat Bawaan

Melengkapi garam meja dengan asam folat menjadi strategi diet baru untuk lebih melindungi terhadap cacat bawaan.

Baca Selengkapnya