Ibu Hamil Anemia, Waspada Menurun pada Bayinya
Reporter
Tabloid Bintang
Editor
Yunia Pratiwi
Jumat, 27 April 2018 10:59 WIB
TEMPO.CO, Jakarta - Kelompok masyarakat yang rentan terkena anemia adalah ibu hamil, remaja puteri, bayi, dan balita. Data dari Riskesdas tahun 2013 menunjukkan, satu dari lima perempuan Indonesia usia 15 tahun ke atas menderita anemia dan satu dari tiga ibu hamil menderita anemia.
Menurut Prof. Dr. Endang L. Achadi, Ketua Perhimpunan Dokter Gizi Medik Indonesia (PDGMI) dalam peluncuran kampanye “Indonesia Bebas Anemia” 2018 oleh Merck, ketika ibu hamil mengalami anemia, dampaknya juga bisa diturunkan kepada anak dan cucunya. Sang anak akan lahir tanpa cadangan zat besi yang cukup, begitupula ketika ia melahirkan nanti. Lebih jauh lagi, anemia juga bisa berisiko pada kematian saat persalinan.
Artikel lainnya:
Kelompok Wanita yang Rentan Anemia
Komplikasi Kehamilan yang Sebabkan Kematian Anemia sampai Stres
(Depositphotos)
Baca juga: Anemia Ternyata Bukanlah Penyakit Akibat Kurang Darah
“Jika ibu hamil mengalami anemia, risikonya bisa menyebabkan berat badan bayi kurang dan anemia pada bayi. Selain itu bisa terjadi pendarahan saat persalinan yang menyebabkan kematian,” ujar Endang.
Semntara yang mengkhawatirkan, jumlah wanita Indonesia di usia produktif yang mengalami anemia menduduki peringkat ke-5 di dunia. Bahkan angka ibu yang meninggal akibat kekurangan darah saat melahirkan di Indonesia jumlahnya delapan kali lipat daripada negara tetangga, Malaysia.
Kondisi ini membuat Merck melanjutkan kampanya “Indonesia Bebas Anemia” 2018 yang didukung oleh Perhimpunan Dokter Gizi Medik Indonesia dan Kementerian Kesehatan Republik Indonesia serta komunitas 1000 Guru. Melalui kampanye ini, diharapkan kesadaran dan pengetahuan masyarakat terhadap penyakit anemia semakin tinggi dan kasus anemia di Indonesia bisa terus berkurang.
AURA