Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Komplikasi Kehamilan yang Sebabkan Kematian, Anemia sampai Stroke

Reporter

Editor

Yunia Pratiwi

image-gnews
Ilustrasi ibu hamil. shutterstock.com
Ilustrasi ibu hamil. shutterstock.com
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Wulan Mayasari, istri Opick meninggal dunia pada Senin 19 Maret 2018, dua bulan setelah mengalami keguguran anak keduanya. Calon anaknya meninggal di dalam rahim saat usia kandungan delapan bulan.

Nampaknya, Wulan mengalami masalah kesehatan serius saat mengandung buah hatinya. Pasalnya, ini bukan kegugurannya yang pertama. Sebelumnya, Wulan Mayasari juga diketahui mengalami keguguran anak pertamanya. Setelah mengalami keguguran dan harus menjalani kuretase, Wulan pun diketahui keluar masuk rumah sakit untuk menjalani perawatan.

Hingga kini, tidak diketahui secara pasti mengenai penyebabnya. Namun kehamilan berisiko memang bisa menyebabkan kematian. Tidak hanya untuk bayi, tetapi juga untuk sang ibu. Berikut 15 komplikasi kehamilan yang bisa menyebabkan kematian untuk ibu seperti dilansir BabyGaga. 

Baca juga: Istri Opick Meninggal, 3 Penyebab Kematian Ibu Karena Kehamilan

Hal ini lantaran saat hamil tubuh membutuhkan peningkatan volume darah, jika nutrisi yang diperlukan kurang maka suplai darah menjadi pendek. Hal ini bisa mengakibatkan kelelahan, sesak napas, nyeri dada, detak jantung tidak teratur hingga merasa pusing. Anemia yang paling umum terjadi adalah kekurangan zat besi. Kondisi ini mudah diidentifikasi dengan melakukan tes darah.


(Depositphotos)

2. Infeksi ginjal akut
Infeksi ginjal adalah infeksi bakteri yang berpindah ke ginjal dari saluran kemih. Meskipun ada yang mengalami infeksi ini sebelumnya, tapi 1-2 persen wanita hamil cenderung mengalaminya karena adanya perubahan hormonal yang terjadi selama kehamilan.

Gejala yang biasa dialami adalah demam tinggi, nyeri di punggung bawah, sakit saat buang air kecil dan adanya darah dalam urin. Jika tidak diobati, infeksi ini bisa menyebabkan sepsis, yang dapat berakibat pada persalinan prematur, cairan di paru-paru (pneumonia) dan yang terparah bisa menyebabkan kematian.

3. Preeklamsia dan Eklamsia
Kehamilan membuat berkembangnya dua kali jumlah produksi darah yang membuat jantung bekerja lebih keras untuk memindahkan semua cairan dalam tubuh. Hal ini berpotensi mengakibatkan hipertensi atau tekanan darah tinggi.

Preeklamsia merupakan hipertensi yang umum terjadi. Namun, hal ini juga bisa mengancam hidup ibu hamil. Biasanya gajala yang muncul adalah mual, muntah, pembengkakan tangan dan wajah, sakit kepala hingga sakit perut. Ketika preeklamsia tidak ditangani dengan baik maka dapat berkembang menjadi eklamsia yang merupakan awal dari kejang atau koma.

Kedua kondisi ini dapat menyebabkan kematian. Pasalnya, komplikasi ini bisa menyebabkan kegagalan organ seperti hati dan ginjal, pendarahan, peningkatan enzim hati hingga merendahnya jumlah trombosit. Untuk menanganinya, setiap wanita hamil harus memantau tekanan darahnya secara rutin.

4. Stroke
Hipertensi bisa menyebabkan stroke bagi siapa saja. Namun, kemungkinan wanita mengalami stroke meningkat karena kehamilan dan bisa berlanjut selama masa postpartum. Stroke iskemik terjadi ketika pembuluh darah yang menyalurkan darah ke otak mengalami pembekuan atau penyumbatan.

Gejala yang biasa dialami adalah bingung, kesulitan bicara, penglihatan kabur, kehilangan keseimbangan, pusing dan sakit kepala hingga mati rasa di lengan, tungkai, wajah di satu sisi tubuh.

5. Peripartum Cardiomyopathy
Ini adalah penyakit misterius yang terjadi pada ibu hamil dan melahirkan. Karena penyakit ini bisa tiba-tiba muncul tanpa disadari dan hingga saat ini belum diketahui penyebabnya. Penyakit ini sendiri merupakan gangguan pada otot pada jantung sehingga kekuatannya untuk memompa darah berkurang. Penyakit ini bisa muncul di kehamilan trimester ke-3 sampai 5 bulan pasca melahirkan.

Gejalanya meliputi kelelahan yang berlebih, nyeri dada, pembengkakan pada kaki dan pergelangan kaki serta detak jantung yang cepat. Hal ini dapat menyebabkan pembekuan darah di paru-paru, gagal jantung kongestif dan kematian. Penyakit ini bisa dicegah dengan olahraga teratur, tidak merokok dan minum alkohol, serta mengonsumsi makanan sehat.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

6. Hiperemesis Gravidarum atau Morning Sickness parah
Ini merupakan penyebab kematian yang umum terjadi pada kehamilan, walaupun jarang terjadi. Wanita yang mengalami komplikasi ini dapat menyebabkan kesepian dan depresi yang ditandai dengan mual dan muntah yang parah. Yang akhirnya dapat menyebabkan penurunan berat badan, dehidrasi berat hingga kerusakan pada kerongkongan dan gigi.

Tidak diketahui penyebab pastinya, namun dikatakan bahwa obesitas, kehamilan multipel, riwayat kelainan makan dan kehamilan pertama kali merupakan faktor risiko. Wanita yang terkena komplikasi ini berisiko lahir prematur dan jika tidak dikelola dengan baik, bisa menyebabkan kematian.

7. Sepsis Maternal atau keracunan darah
Ini adalah infeksi bakteri yang parah pada uterus (rahim). Kondisi ini umumnya terjadi beberapa hari setelah seorang ibu melahirkan. Sepsis berat dapat menyebabkan syok septik, yang berdampak pada gangguan mental serta kerusakan organ yang luas. Gejalanya meliputi hipotermia, hipotensi, ikterus, dan detak jantung tidak teratur.

8. Keguguran
Keguguran biasanya terjadi pada trimester pertama. Ini bisa disebabkan oleh kelainan kromosom dan genetis yang berat, adanya kelainan pada rahim dan kondisi fisik dan medis pada ibu. Tanda pertama adalah pendarahan pada vagina. Jika tidak segera menemui dokter setelah diduga keguguran dapat menyebabkan infeksi berat dan kematian.

9. Kehamilan ektopik atau hamil di luar kandungan
Kehamilan ini terjadi saat sel telur dibuahi di luar rahim. Penyakit radang panggul, merokok dan fertilisasi in-vitro dapat meningkatkan risiko terjadinya komplikasi ini. Gejala yang biasa muncul adalah sakit perut, pusing, lemas, mual, muntah, nyeri di salah satu perut dan pendarahan melalui vagina.

10. Placenta Previa
Ini merupakan komplikasi ketika plasenta berada terlalu rendah di rahim atau bahkan menutupi mulut rahim yang dapat menghalangi pintu keluarnya janin melalui leher rahim. Wanita dengan kondisi ini cenderung memiliki plasenta yang tertanam terlalu dalam di dinding rahim (plasenta akreta) sehingga sulit untuk terlepas setelah melahirkan. Biasanya, dokter akan melakukan operasi caesar untuk wanita yang mengalami kasus ini.

11. Pendarahan pasca persalinan
Pendarahan pasca persalinan atau PPH mengacu pada kehilangan darah berlebihan yang terjadi setelah persalinan. Biasanya terjadi dalam satu hari setelah melahirkan atau bisa terjadi bahkan berminggu-minggu kemudian. Hal ini bisa disebabkan oleh plasenta yang tertinggal, hipertensi hingga induksi persalinan. Resiko ini dapat meningkat dengan cepat karena obesitas.

Komplikasi ini dapat ditangani dengan transfusi darah atau pemberian uterotonika seperti oksitosin yang membuat rahim berkontraksi. Jika ini gagal untuk menurunkan aliran darah, maka pembedahan dan pengangkatan rahim diperlukan untuk menyelamatkan nyawa ibu.

12. Abrupsi plasenta atau lepasnya plasenta
Ini merupakan kondisi dimana ada pelepasan plasenta dari dinding rahim sebelum melahirkan atau persalinan dimulai. Hal ini disebabkan oleh preeklampsia, hipertensi berat, upaya untuk memposisikan kembali janin dan bentuk induksi persalinan manual lainnya. Gejalanya meliputi pendarahan melalui vagina, nyeri dan hipertensi.

13. Infeksi tidak langsung
Infeksi ini disebabkan oleh cara lain selain kehamilan. Tetapi, infeksi ini dapat menyebabkan kematian ibu karena meningkatnya komplikasi yang dapat ditimbulkan oleh penyebab lainnya. Infeksi ini misalnya, malaria, hepatitis virus, cacar air, HIV atau penyakit lainnya.

14. Emboli Cairan Ketuban
Komplikasi ini terjadi ketika cairan ketuban atau materi janin seperti rambut bayi atau sel kulit memasuki aliran darah ibu. Hal ini bisa terjadi kapan saja dari sebelum persalinan hingga sesudah persalinan. Gejalanya meliputi tekanan darah rendah yang mendadak, cairan di paru-paru, gagal jantung, kejang, kecemasan mendadak, menggigil hingga pendapatan. Ini bisa meningkatkan resiko cedera otak bagi mereka yang masih bertahan hidup.

(Depositphotos)

 15. Tromboemboli Vena
Tromboemboli vena mengacu pada pembentukan gumpalan darah di dalam pembuluh darah. Ada dua tipe dominan: Deep Vein Thrombosis (DVT) dan Embolisme Paru (PT). Trombosis vena yang terjadi di kaki ditandai dengan pembengkakan, ketidaknyamanan kaki bagian bawah, nyeri saat ditekan dan nyeri perut.

Emboli paru adalah adanya bekuan darah di paru-paru dan gejalanya termasuk nyeri dada, pusing dan pingsan. Pembekuan yang terjadi biasanya merupakan hasil dari gumpalan darah di kaki yang memecah dan menjalar ke seluruh tubuh. Jika itu berjalan ke otak, itu bisa menyebabkan stroke dan jika berjalan ke paru-paru itu menjadi emboli paru. Jika emboli cukup besar itu dapat menghentikan aliran darah ke paru-paru.

Faktor-faktor yang dapat menyebabkan tromboemboli vena ini termasuk usia ibu, kehamilan ganda, perdarahan, persalinan lama dan preeklampsia. Kehamilan umumnya meningkat dari dinding uterus. Hal ini juga bisa mengancam kehidupan jika tidak ditangani sejak awal.

 
Iklan

Berita Selanjutnya



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Aliansi Kecam Kehadiran Industri Plastik dan Kimia dalam Delegasi Indonesia untuk Negosiasi Perjanjian Plastik

5 jam lalu

Aeshnina Azzahra Aqilani co Captain River Warrior Indonesia (Riverin) Bergabung dalam Pawai untuk mengakhiri Era Plastik, Ottawa, Kanada 21 April 2024. Foto dok: ECOTON
Aliansi Kecam Kehadiran Industri Plastik dan Kimia dalam Delegasi Indonesia untuk Negosiasi Perjanjian Plastik

Kehadiran itu membahayakan tujuan perjanjian, yaitu mengatur keseluruhan daur hidup plastik untuk melindungi kesehatan manusia dan lingkungan.


Sejak 2021, Jokowi 6 Kali Sampaikan Keresahan WNI Pilih Berobat ke Luar Negeri

8 jam lalu

Presiden Joko Widodo melakukan peninjauan di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Toto Kabila, Kabupaten Bone Bolango, Provinsi Gorontalo, pada Senin, 22 April 2024. Dalam kunjungannya, Presiden Jokowi meninjau langsung fasilitas dan alat-alat kesehatan yang ada di RSUD tersebut. Foto: Rusman - Biro Pers Sekretariat Presiden
Sejak 2021, Jokowi 6 Kali Sampaikan Keresahan WNI Pilih Berobat ke Luar Negeri

Presiden Joko Widodo atau Jokowi acap menyampaikan keresahannya soal warga negara Indonesia yang berbondong-bondong berobat ke negara lain, alih-alih dalam negeri.


5 Penyebab Sulit Tidur pada Penderita Diabetes

1 hari lalu

Ilustrasi wanita alami kepala pusing saat bangun tidur. Foto: Freepik.com/Jcomp
5 Penyebab Sulit Tidur pada Penderita Diabetes

Ternyata lima masalah ini menjadi penyebab penderita diabetes sulit tidur.


Penelitian Ungkap Pelet Plastik Daur Ulang dari Indonesia Mengandung 30 Bahan Kimia Beracun dengan Konsentrasi Tinggi

1 hari lalu

Konferensi pers kandungan racun dalam pelet plastik daur ulang yang dilakukan Ecoton di Gresik, Jawa Timur, Selasa, 23 April 2024. TEMPO/Nur Hadi
Penelitian Ungkap Pelet Plastik Daur Ulang dari Indonesia Mengandung 30 Bahan Kimia Beracun dengan Konsentrasi Tinggi

Proyek penelitian di 13 negara ini bertujuan meningkatkan kesadaran global tentang bahan kimia berbahaya dalam plastik daur ulang


Jokowi Ungkap PR Besar di Bidang Kesehatan: Pintar kalau Sakit Mau Apa?

1 hari lalu

Presiden Joko Widodo melakukan kunjungan kerja di Provinsi Sulawesi Barat pada Selasa, 23 April 2024. Mengawali kegiatannya, Presiden Jokowi meninjau Kantor Gubernur Sulawesi Barat yang sempat hancur saat terjadi gempa pada tahun 2021 lalu. Foto: Rusman - Biro Pers Sekretariat Presiden
Jokowi Ungkap PR Besar di Bidang Kesehatan: Pintar kalau Sakit Mau Apa?

Presiden Jokowi mengungkapkan PR besar Indonesia di bidang kesehatan. Apa saja?


Bagaimana Risiko Kehamilan pada Usia Terlalu Muda dan Terlalu Tua? Ini Penjelasan Wakil Dekan Kedokteran UI

4 hari lalu

Ilustrasi Kehamilan. TEMPO/Aditia Noviansyah
Bagaimana Risiko Kehamilan pada Usia Terlalu Muda dan Terlalu Tua? Ini Penjelasan Wakil Dekan Kedokteran UI

Wakil Dekan Fakultas Kedokteran UI memaparkan sejumlah risiko kehamilan di luar usia 20-35 tahun. Kondisi itu memerlukan antisipasi lebih dini.


Pakta Konsumen Nasional Minta Pemerintah Penuhi Hak Konsumen Tembakau

5 hari lalu

Petugas Bea dan Cukai tengah melakukan pengecekan pita cukai rokok di Kantor Bea dan Cukai, Jakarta, Selasa 19 Desember 2023. Direktorat Jenderal Bea dan Cukai (DJBC) Kementerian Keuangan (Kemenkeu) menyiapkan 17 juta pita cukai baru untuk memenuhi kebutuhan pada awal tahun 2024. Hal ini juga sejalan dengan penyesuaian tarif cukai hasil tembakau (CHT) pada tahun depan. Tempo/Tony Hartawan
Pakta Konsumen Nasional Minta Pemerintah Penuhi Hak Konsumen Tembakau

Pakta Konsumen Nasional meminta pemerintah untuk memenuhi hak konsumen tembakau di Indonesia.


Pemeriksaan Kehamilan Rutin Bantu Cegah Penularan Sifilis dari Ibu ke Janin

5 hari lalu

Ilustrasi ibu hamil berbaring. Freepik.com/Valuavitaly
Pemeriksaan Kehamilan Rutin Bantu Cegah Penularan Sifilis dari Ibu ke Janin

Penyakit sifilis bisa menular dari ibu yang terinfeksi ke janinnya melalui plasenta. Pemeriksaan kehamilan bantu mencegah penularan itu.


Definisi Kesehatan Mental Menurut Psikolog, Perlu Dimiliki Setiap Orang

8 hari lalu

Ilustrasi wanita bahagia. Unsplash.com
Definisi Kesehatan Mental Menurut Psikolog, Perlu Dimiliki Setiap Orang

Kesehatan mental lebih dari sekadar gangguan atau kecacatan mental yang diderita seseorang. Psikolog beri penjelasan.


7 Tanda-tanda Kucing Mengalami Dehidrasi

9 hari lalu

Ilustrasi kucing (Pixabay)
7 Tanda-tanda Kucing Mengalami Dehidrasi

Dehidrasi terjadi ketika kucing kehilangan lebih banyak cairan dari yang mereka konsumsi.