Ketahui Faktor Risiko Stroke, Salah Satunya Kurang Bergerak

Reporter

Tabloid Bintang

Editor

Yunia Pratiwi

Senin, 26 Februari 2018 09:47 WIB

Ilustrasi wanita sakit jantung atau sakit memegang bagian dada. shutterstock.com

TEMPO.CO, Jakarta - Stroke adalah serangan otak, biasanya disertai dengan kelumpuhan. Berdasarkan data BPJS dan penggunaan Kartu Jakarta Sehat sepanjang tahun lalu, stroke merupakan penyakit mematikan nomor empat setelah jantung, kanker, dan gangguan ginjal.

Kalau dilihat dari jumlah kasus memang lebih sedikit ketimbang jantung, sehingga stroke disebut kalah pamor. "Biaya penanganan stroke sebenarnya bisa lebih tinggi 30 persen jika dibandingkan dengan penyakit jantung. Dalam penanganan stroke ada istilah golden period selama 4,5 jam. Itulah masa paling krusial yang menentukan nasib pasien," ujar direktur Utama Rumah Sakit Pusat Otak Nasional dr. Mursyid Bustami, SpS (KS), KIC, MARS.

Baca juga: Denyut Nadi Tidak Konsisten, Awas Stroke

Lebih lanjut Mursyid menambahkan, penentuan golden period didasari fakta bahwa tidak ada pertolongan pertama yang bisa dilakukan pihak keluarga saat stroke datang kecuali melarikannya ke rumah sakit. Jika dalam waktu kurang dari 4,5 jam Anda bisa membawa pasien ke rumah sakit, kemungkinan selamat dan pulih sangat besar. Kendala lain yang dihadapi keluarga pasien, tidak semua rumah sakit memiliki peralatan memadai untuk merawat penderita stroke.

"Karenanya, pemerintah kini membangun pusat-pusat rujukan nasional di setiap provinsi. Pasien yang datang kurang dari 4,5 jam mesti menjalani CT scan. Masalahnya, tidak semua rumah sakit memiliki fasilitas CT scan," ujar Mursyid dalam kampanye "Strike Back at Stroke" bersama PT Kalbe Farma, Central Park, dan Neo Soho Mall Jakarta, pekan ini.

Advertising
Advertising

Kondisi ini diperburuk dengan fakta bahwa angka kematian akibat stroke meninggi pada 2014 yakni mencapai 23 persen. Sementara penyakit jantung dan infeksi saluran pernapasan baik pada laki-laki dan perempuan berada di bawahnya. Melengkapi pernyataan Mursyid, Ketua Yayasan Indonesia Stroke Society, dr. Adin Nulkhasanah, SpS, MARS menyebut kesadaran keluarga Indonesia dalam mengenali faktor risiko strok masih rendah.

Baca juga: Stroke Lebih Rentan Terjadi pada Perempuan, Berikut Alasannya

"Faktor risikonya adalah hipertensi, kadar kolesterol dalam darah yang tinggi, diabetes, merokok, dan kurang olahraga. Orang lebih banyak melakukan aktivitas duduk daripada bergerak aktif. Orang lebih senang bermain gawai ketimbang melakukan aktivitas fisik bersama teman di luar ruangan," papar Adin.

Dalam kesempatan itu, Direktur Farma PT Kalbe Farma Tbk., Michael Buyung menyatakan, "Kami terus berkomitmen meningkatkan kesehatan keluarga Indonesia khususnya dalam melawan stroke Tahun lalu kami meluncurkan Peptibren, nutrisi cair khusus yang diformulasikan untuk pasien strok dan penderita gangguan neurologis."

AURA

Berita terkait

6 Bahaya Bayi yang Tidak Diimunisasi

3 jam lalu

6 Bahaya Bayi yang Tidak Diimunisasi

Bayi penting untuk melakukan imunisasi secara rutin agar terhindar dari bahaya kesehatan mendatang. Lantas, apa saja bahaya bagi bayi yang tidak melakukan imunisasi?

Baca Selengkapnya

Polisi Tangkap Rio Reifan 5 Kali karena Narkoba, Sederet Bahaya Konsumsi Sabu

3 hari lalu

Polisi Tangkap Rio Reifan 5 Kali karena Narkoba, Sederet Bahaya Konsumsi Sabu

Artis Rio Reifan kelima kali ditangkap polisi karena kasus narkoba. Apa itu sabu dan bahaya menggunakannya?

Baca Selengkapnya

Konimex dan Indordesa Luncurkan Produk Baru Makanan Nutrisi FontLife One, Bidik Pasar Dewasa Muda

7 hari lalu

Konimex dan Indordesa Luncurkan Produk Baru Makanan Nutrisi FontLife One, Bidik Pasar Dewasa Muda

PT Indordesa-- anak perusahaan PT Konimex, meluncurkan produk makanan nutrisi dan perawatan kesehatan, FontLife One, di Kota Solo, Jawa Tengah.

Baca Selengkapnya

5 Hal yang Perlu Dilakukan Wanita untuk Menangkal Stroke

7 hari lalu

5 Hal yang Perlu Dilakukan Wanita untuk Menangkal Stroke

Pakar kesehatan membagi lima tips buat kaum wanita untuk menurunkan risiko terserang stroke. Pasalnya, risiko pada perempuan dinilai lebih besar.

Baca Selengkapnya

Makanan yang Dianjurkan Pakar Saraf untuk Pasien Stroke

7 hari lalu

Makanan yang Dianjurkan Pakar Saraf untuk Pasien Stroke

Pakar saraf menyarankan pasien stroke memakan kacang-kacangan karena mengandung antioksidan tinggi. Apa lagi yang dianjurkan?

Baca Selengkapnya

Minum Air Dingin dan Fibrilasi Atrium atau AFib: Mitos dan Fakta yang Perlu Diketahui

7 hari lalu

Minum Air Dingin dan Fibrilasi Atrium atau AFib: Mitos dan Fakta yang Perlu Diketahui

Setelah minum air dingin memunculkan fibrilasi atrium (AFib). Apa bahayanya bagi kesehatan?

Baca Selengkapnya

12 Tips Bantu Cegah Kolesterol dan Gula Darah Tinggi

8 hari lalu

12 Tips Bantu Cegah Kolesterol dan Gula Darah Tinggi

Berikut 12 tips yang bantu mencegah kolesterol dan gula darah naik, termasuk pola makan dan kelola stres.

Baca Selengkapnya

Aliansi Kecam Kehadiran Industri Plastik dan Kimia dalam Delegasi Indonesia untuk Negosiasi Perjanjian Plastik

8 hari lalu

Aliansi Kecam Kehadiran Industri Plastik dan Kimia dalam Delegasi Indonesia untuk Negosiasi Perjanjian Plastik

Kehadiran itu membahayakan tujuan perjanjian, yaitu mengatur keseluruhan daur hidup plastik untuk melindungi kesehatan manusia dan lingkungan.

Baca Selengkapnya

Cegah Stroke, Pakar Saraf Minta Kontrol 3 Hal Ini

8 hari lalu

Cegah Stroke, Pakar Saraf Minta Kontrol 3 Hal Ini

Masyarakat diimbau mengontrol gula darah, tekanan darah, dan kolesterol demi mencegah serangan stroke yang bisa datang kapan pun.

Baca Selengkapnya

Sejak 2021, Jokowi 6 Kali Sampaikan Keresahan WNI Pilih Berobat ke Luar Negeri

8 hari lalu

Sejak 2021, Jokowi 6 Kali Sampaikan Keresahan WNI Pilih Berobat ke Luar Negeri

Presiden Joko Widodo atau Jokowi acap menyampaikan keresahannya soal warga negara Indonesia yang berbondong-bondong berobat ke negara lain, alih-alih dalam negeri.

Baca Selengkapnya