Memahami soal Autisme dan Tanda-tandanya

Reporter

Terjemahan

Rabu, 21 Februari 2018 15:05 WIB

Ilustrasi anak autis jalani terapi. shutterstock.com

TEMPO.CO, Jakarta - Orang tua kerap merasa khawatir bila ada sesuatu yang dinilai tidak normal pada anak mereka dan menganggap si anak mengalami autisme. Jutaan anak di dunia mengalami autisme dan yang dibutuhkan adalah perhatian sepenuhnya dari keluarga.

Sayangnya, masih banyak orang yang belum paham benar apa itu autisme dan kondisi anak seperti apa sehingga disebut austistik. Berikut penjelasan dari Hello soal kondisi ini.

Apa itu autisme?
Autisme adalah kondisi perkembangan mental jangka panjang yang mempengaruhi bagaimana orang mempersepsikan dunia dan berinteraksi dengan orang lain. Penderita autisme melihat, mendengar, dan merasakan dunia dengan cara berbeda dari orang lain dan menegaskan bahwa autisme bukan penyakit dan tak bisa disembuhkan.

Baca juga:
Benarkah Terapi Cacing Bisa Sembuhkan Autisme? Ini Kata Pakar
Hidup dengan Anak Autis, Simak 5 Terapinya
Mengenal 5 Gejala Autisme Sesuai Kelompok Umur

Seberapa umum autisme?
Austisme bisa dialami oleh semua golongan orang dari berbagai bangsa dan latar belakang, tapi lebih banyak dialami laki-laki.

Advertising
Advertising

Apa gejalanya?
Yang paling umum adalah kelainan spektrum autisme (ASD), yaitu masalah komunikasi sosial dan interaksi.

#Kemampuan berbicara
*Kemampuan berbicara yang lambat, misalnya hanya mengenal 50 kata-kata pada usia 2 tahun atau tak berbicara sama sekali.
*Mengulang-ulang kata atau kalimat yang sama.
*Nada bicara yang datar dan monoton.
*Lebih memilih berbicara dengan satu demi satu kata meski sebenarnya mampu merangkai kalimat lengkap.

#Respon terhadap orang lain
*Tak ada respon ketika dipanggil, meski pendengaran normal.
*Menolak dibelai oleh orang tua atau orang yang mengasuh.
*Bereaksi negatif ketika diminta melakukan sesuatu. #Interaksi dengan orang lain
*Tak peduli dengan keberadaan orang lain atau tak ada toleransi pada orang lain yang ada di dekatnya.
*Kurang berminat berinteraksi dengan orang lain, termasuk anak-anak sebayanya.
*Tak menikmati kegiatan-kegiatan yang disukai anak-anak lain.
*Memilih untuk bermain sendiri daripada mengajak teman-temannya.
*Jarang menggunakan bahasa tubuh atau ekspresi wajah saat berkomunikasi dan menghindari kontak mata.

#Tingkah laku
*Melakukan gerakan yang berulang-ulang, seperti menggoyang-goyangkan tangan, mengayunkan tubuh ke depan dan belakang, atau menjentik-jentikkan jari.
*Memainkan mainan dengan cara yang diulang-ulang dan tak masuk akal, seperti menyusun balok-balok mainan berdasarkan ukuran atau warna yang sama dan bukan menyusunnya menjadi sebuah bentuk tertentu. *Memilih untuk melakukan hal yang sama setiap hari dan akan sangat gusar bila kebiasaan itu diubah.
*Sangat menyukai atau tidak menyukai jenis-jenis makanan tertentu berdasakan tekstur atau warna makanan itu, juga rasanya.
*Minat sensoris yang tak biasa, seperti senang mengendus-endus mainan, obyek, atau orang dengan cara yang tak lazim.

Bagaimana mengatasi ASD?
ASD tak bisa disembuhkan tapi ada beberapa cara perawatan dengan tujuan untuk memperbaiki kemampuan berkomunikasi. Aspek-aspek penting yang harus diperhatikan adalah:
*Kemampuan berkomunikasi
*Kemampuan berinteraksi
*Kemampuan bermain yang imajinatif
*Kemampuan akademis

YAYUK

Berita terkait

Saran Psikolog agar Anak Berkembang di Bidang Seni

5 jam lalu

Saran Psikolog agar Anak Berkembang di Bidang Seni

Orang tua perlu memberikan kesempatan kepada anak untuk bereksplorasi di berbagai bidang, baik seni maupun bidang lain.

Baca Selengkapnya

6 Tips Liburan untuk Anak Penyandang Autisme

1 hari lalu

6 Tips Liburan untuk Anak Penyandang Autisme

Berikut ini enam tips yang dapat dilakukan sebelum dan saat liburan bersama anak penyandang autisme

Baca Selengkapnya

Uang Kementan untuk Keluarga Syahrul Yasin Limpo: dari Tagihan Parfum, Skincare, Kafe, hingga Sunatan

2 hari lalu

Uang Kementan untuk Keluarga Syahrul Yasin Limpo: dari Tagihan Parfum, Skincare, Kafe, hingga Sunatan

Dalam sidang terungkap bekas Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo alias SYL acapkali menggunakan uang Kementan untuk keperluan pribadi.

Baca Selengkapnya

Konimex dan Indordesa Luncurkan Produk Baru Makanan Nutrisi FontLife One, Bidik Pasar Dewasa Muda

6 hari lalu

Konimex dan Indordesa Luncurkan Produk Baru Makanan Nutrisi FontLife One, Bidik Pasar Dewasa Muda

PT Indordesa-- anak perusahaan PT Konimex, meluncurkan produk makanan nutrisi dan perawatan kesehatan, FontLife One, di Kota Solo, Jawa Tengah.

Baca Selengkapnya

Saran Guru Besar FKUI buat yang Ingin Masukkan Anak ke Sekolah Inklusif

6 hari lalu

Saran Guru Besar FKUI buat yang Ingin Masukkan Anak ke Sekolah Inklusif

Pakar menyebut beberapa syarat anak dengan autisme bisa belajar di sekolah inklusif. Apa saja yang harus dipenuhi?

Baca Selengkapnya

Aliansi Kecam Kehadiran Industri Plastik dan Kimia dalam Delegasi Indonesia untuk Negosiasi Perjanjian Plastik

7 hari lalu

Aliansi Kecam Kehadiran Industri Plastik dan Kimia dalam Delegasi Indonesia untuk Negosiasi Perjanjian Plastik

Kehadiran itu membahayakan tujuan perjanjian, yaitu mengatur keseluruhan daur hidup plastik untuk melindungi kesehatan manusia dan lingkungan.

Baca Selengkapnya

Sejak 2021, Jokowi 6 Kali Sampaikan Keresahan WNI Pilih Berobat ke Luar Negeri

7 hari lalu

Sejak 2021, Jokowi 6 Kali Sampaikan Keresahan WNI Pilih Berobat ke Luar Negeri

Presiden Joko Widodo atau Jokowi acap menyampaikan keresahannya soal warga negara Indonesia yang berbondong-bondong berobat ke negara lain, alih-alih dalam negeri.

Baca Selengkapnya

Autisme Tak Selalu karena Faktor Genetik dan Bukan Penyakit

7 hari lalu

Autisme Tak Selalu karena Faktor Genetik dan Bukan Penyakit

Orang tua tidak usah cemas jika memiliki anak yang mengalami gangguan spektrum autisme karena tak selalu karena genetik dan bukan penyakit.

Baca Selengkapnya

5 Penyebab Sulit Tidur pada Penderita Diabetes

8 hari lalu

5 Penyebab Sulit Tidur pada Penderita Diabetes

Ternyata lima masalah ini menjadi penyebab penderita diabetes sulit tidur.

Baca Selengkapnya

Bocah 15 Tahun jadi Korban Persetubuhan Sang Kekasih, Ibunya Lapor Polisi

8 hari lalu

Bocah 15 Tahun jadi Korban Persetubuhan Sang Kekasih, Ibunya Lapor Polisi

DP seorang anak wanita berusia 15 tahun menjadi korban dugaan persetubuhan anak di bawah umur. Pelaku diduga pemilik sebuah BAR.

Baca Selengkapnya