Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Benarkah Terapi Cacing Bisa Sembuhkan Autisme? Ini Kata Pakar

Ilustrasi terapi untuk anak/autisme. Shutterstock
Ilustrasi terapi untuk anak/autisme. Shutterstock
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Seorang anak laki-laki berusia 4 tahun dengan autisme mengalami kemajuan setelah menjalani terapi cacing selama dua bulan. Milan Solanki menjalani terapi cacing eksperimental untuk autisme. Dia mengkonsumsi cacing untuk menjaga bakteri ususnya tetap sehat. Baca: Hidup dengan Anak Autis, Simak 5 Terapinya

Pihak keluarga Solanki secara eksklusif mengatakan kepada Daily Mail bahwa anak tersebut menunjukkan perhatian dan keramahannya meningkat karena terapi cacing. Seperti dikutip dari laman Parentherald, Caroline Solanki juga melihat anaknya sekarang dapat melakukan kontak mata, bahkan dengan orang asing.

"Rasanya dia mengalami pemulihan akibat gangguan perkembangan sarafnya. Kami sadar kemampuan Milan untuk menjalani kehidupan normal sangat bergantung pada usaha kami menemukan keseimbangan dalam tubuhnya," ujar Caroline.

Milan sama sekali tidak makan cacing secara langsung. Sebuah perusahaan bernama Biome Restoration di Lancashire, Inggris, mengembangkan suplemen makanan dengan menggunakan larva mikroskopik. Selain itu, Milan juga mengubah pola makan di bawah bimbingan Jerry Kartzinel, anggota American Academy of Pediatrics. Baca juga: Terapi Bach Flower Untuk Menyeimbangkan Emosi Anak Autis

Ini bukan terapi cacing pertama untuk autisme karena para ahli juga pernah melakukan studi yang sama pada tahun 2013. Menurut laman Fox, Eric Hollander dari Albert Einstein College of Medicine, yang memimpin penelitian tersebut.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Para ahli mendapatkan ide mengenai terapi cacing, yang mulai populer di awal 1990-an. Dokter percaya bahwa paparan organisme baik dapat meningkatkan sistem autoimun mereka untuk melawan alergi, asma, radang, atau demam pada orang dengan autisme. Baca juga: Yoga untuk Anak Autis, dari Nafas Singa sampai Nafas Lebah

Dokter juga melakukan penelitian dengan cacing untuk pengobatan penyakit Crohn, multiple sclerosis, dan diabetes tipe 1. Badan Administrasi Makanan dan Obat-obatan Amerika Serikat (FDA) tidak pernah menyetujui parasit digunakan sebagai bahan pengobatan untuk kondisi apapun, termasuk autisme, seperti dilansir dari BioTherapeutics, Education & Research (BTER) Foundation.

Dokter James Cusack dari Austistica di Inggris mengimbau untuk mewaspadai terapi cacing untuk autisme karena tidak ada bukti ilmiah yang kredibel. Dia juga mengingatkan orang tua bahwa pengobatan eksperimental atau alternatif untuk autisme ini disertai risiko.

Iklan




Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.




Video Pilihan


Kreaby Gandeng Spotify Dalami Pengaruh Ketukan Binaural Bagi Kreativitas Orang dengan Spektrum Autisme

45 hari lalu

Kreaby Gandeng Spotify Dalami Pengaruh Ketukan Binaural Bagi Kreativitas Orang dengan Autisme/Kreaby
Kreaby Gandeng Spotify Dalami Pengaruh Ketukan Binaural Bagi Kreativitas Orang dengan Spektrum Autisme

Kreaby bekerjasama dengan Spotify untuk mendalami pengaruh dari ketukan binaural terhadap gelombang otak bagi orang dengan spektrum autisme.


Penyebab Autisme, dari Keturunan sampai Lingkungan

7 April 2023

Ilustrasi terapi untuk anak/autisme. Shutterstock
Penyebab Autisme, dari Keturunan sampai Lingkungan

Pakar menjelaskan sejumlah faktor yang bisa jadi penyebab autisme dan beberapa cirinya, termasuk kombinasi faktor genetik dan lingkungan.


Ketahui Gejala-gejala Anak Autisme di Bawah Usia 15 Tahun

3 April 2023

Orang tua melakukan konsultasi di bagian perawatan anak-anak RS Jiwa Provinsi Jawa Barat di Cisarua, Kabupaten Bandung Barat, Kamis 27 Februari 2020. Kecanduan gadget adalah salah satu penyebab meningkatnya depresi, autisme, bipolar, psikosis, dan anti sosial. TEMPO/Prima Mulia
Ketahui Gejala-gejala Anak Autisme di Bawah Usia 15 Tahun

Autisme merupakan kondisi yang memengaruhi anak-anak dan orang dewasa. Namun, gejalanya bervariasi dari individu ke individu.


Perilaku Berulang dan Minat Terbatas, Kenali Gejala-gejala Autisme

3 April 2023

Pameran
Perilaku Berulang dan Minat Terbatas, Kenali Gejala-gejala Autisme

Autisme menggambarkan sekelompok kondisi perkembangan saraf yang menjadi bukti selama masa kanak-kanak. Faktor genetik dan lingkungan tertentu dapat berkontribusi pada perkembangannya.


Kilas Balik dan Arti Penetapan Hari Peduli Autisme Sedunia

2 April 2023

Ilustrasi terapi untuk anak/autisme. Shutterstock
Kilas Balik dan Arti Penetapan Hari Peduli Autisme Sedunia

Hari Peduli Autisme Sedunia bertujuan untuk menyebarkan kesadaran tentang Autism Spectrum Disoreder dan hambatan yang dihadapi penderita autisme setiap hari.


6 Manfaat Susu Unta, Selama Ratusan Tahun Mengobati Diare

17 Maret 2023

Ilustrasi susu unta. Shutterstock
6 Manfaat Susu Unta, Selama Ratusan Tahun Mengobati Diare

Beberapa orang memilih susu unta daripada susu sapi. Berikut 5 manfaat konsumsi susu unta salah satunya telah digunakan ratusan tahun mengobati diare.


Saran Pakar tentang Terapi untuk Anak dengan Autisme

18 Februari 2023

Ilustrasi terapi untuk anak/autisme. Shutterstock
Saran Pakar tentang Terapi untuk Anak dengan Autisme

Paka tumbuh kembang memberi sara jenis terapi untuk anak dengan autisme dan apa yang perlu dilakukan orang tua.


Kronologi Dugaan Kekerasan Anak Autis oleh Terapis Rumah Sakit di Depok

17 Februari 2023

Kapolres Metro Depok Kombes Ahmad Fuady saat konferensi pers kasus dugaan kekerasan anak autis oleh terapis RS di Depok, Jumat, 17 Februari 2023. TEMPO/Ricky Juliansyah
Kronologi Dugaan Kekerasan Anak Autis oleh Terapis Rumah Sakit di Depok

Kapolres Metro Depok menyebut terapis itu tidur sambil mengempit kepala anak autis itu dengan kedua pahanya, dan baru bangun ketika jarinya digigit.


Anak Autisme Dijepit di Depok, Polisi: Metodenya Benar tapi Terapis Lalai

17 Februari 2023

Kapolres Metro Depok Komisaris Besar Ahmad Fuady didampingi Kasatreskrim, Kadinkes, dan Kepala DP3AP2KB Kota Depok serta saksi ahli pidana saat konferensi pers terkait kasus dugaan kekerasan terhadap anak autisme oleh terapis salah satu RS di Depok, Jumat, 17 Februari 2023. TEMPO/Ricky Juliansyah
Anak Autisme Dijepit di Depok, Polisi: Metodenya Benar tapi Terapis Lalai

Polres Metro Depok menetapkan seorang terapis yang menjepit kepala anak autisme dengan paha sebagai tersangka


Terapis Anak Autisme di Depok Jadi Tersangka tapi tidak Ditahan

17 Februari 2023

Kapolres Metro Depok Komisaris Besar Ahmad Fuady didampingi Kasatreskrim, Kadinkes, dan Kepala DP3AP2KB Kota Depok serta saksi ahli pidana saat konferensi pers terkait kasus dugaan kekerasan terhadap anak autisme oleh terapis salah satu RS di Depok, Jumat, 17 Februari 2023. TEMPO/Ricky Juliansyah
Terapis Anak Autisme di Depok Jadi Tersangka tapi tidak Ditahan

Kapolres Depok Kombes Ahmad Fuady menyebut kasus terapis menjepit anak autisme sudah memenuhi unsur tindak pidana penganiayaan anak