Kenali 5 Hal yang Menandakan Kamu Stres dengan Pekerjaan

Reporter

Bisnis.com

Editor

Yunia Pratiwi

Rabu, 7 Februari 2018 08:37 WIB

Ilustrasi wanita pekerja bingung. shutterstock.com

TEMPO.CO, Jakarta - Pekerja yang terlalu banyak tekanan kerja bisa mengalami stres, bahkan mudah sakit secara fisik. Sayangnya, banyak dari mereka yang terkadang tidak sadar sudah mengalami stres karena pekerjaan.

Stres kadang membawa dampak positif, membantu Anda untuk lebih termotivasi dalam bekerja. Namun jika stres berlebihan, ini tentu saja merupakan tanda bahaya bagi kesehatan dan kehidupan profesional Anda.

Baca juga: Stop Makan Siang sambil Bekerja. Ini Manfaat Makan Siang di Luar

Melansir laman Timesofindia, kenali beberapa tanda berikut ini yang menunjukkan bahwa Anda mungkin stres tingkat tinggi karena pekerjaan.

1. Anda tidak menyempatkan untuk istirahat
Jika Anda sering melewatkan makan siang atau istirahat sejenak, ada kemungkinan besar Anda terlalu stres. Sebenarnya, istirahat adalah kemewahan untuk Anda membebaskan diri dari pekerjaan. Tapi Anda justru lebih suka duduk di depan layar komputer berjam-jam dan mengunyah makanan ringan daripada pergi makan siang di kafetaria atau berjalan-jalan.

Advertising
Advertising

2. Menjadi pelupa
Apakah Anda lupa menyerahkan laporan keuangan? Apakah Anda terus-menerus berjuang untuk mengingat nama rekan kerja dari departemen lainnya? Bahkan sampai lupa tempat menyimpan kunci mobil? Anda menjadi pelupa dan fokus pada apapun atau siapapun menjadi hal yang berat.

3. Bersikap pesimis dan negatif
Anda secara bertahap menjadi orang yang pesimis. Anda meragukan kemampuan Anda dan merasa sulit untuk membuat keputusan. Anda kurang motivasi dan merasa seperti melarikan diri dari segala hal. Anda perlahan menyadari bahwa Anda tidak pernah merasa seperti ini sebelumnya, dan tidak ingat kapan terakhir kali Anda merasa sangat bahagia saat jam kerja.

Baca juga: Tips agar Tak Lesu dan Mengantuk Saat Bekerja di Siang Hari

4. Memiliki masalah tidur
Anda selalu memikirkan pekerjaan dan selalu merasa lelah. Bahkan siklus tidur Anda pun tidak disengaja menjadi berantakan. Anda juga merasa sulit untuk tertidur, atau merasa seperti tidur lebih dari jam biasa. Bahkan mimpi Anda pun berhubungan dengan pekerjaan, dan terbangun dengan cemas di tengah malam.

5. Malas mengurus diri
Anda tidak lagi merasa ingin berdandan, mengurus kesehatan, mulai memiliki kebiasaan melukai diri sendiri seperti menggigit kuku, minum alkohol, merokok, menyantap junk food setiap saat, atau tidak makan apapun.

Jika lima tanda itu Anda alami, maka sudah saatnya segera bertindak. Entah itu karena tekanan kerja yang berlebihan, politik kantor, harapan kerja yang tidak realistis, seringnya deadline atau masalah pribadi, cobalah cari alasan di balik tekanan Anda.

Baca juga: 6 Perusak Konsentrasi Kerja di Kantor, dari Bosan Sampai Lapar

Cobalah berbicara dengan manajer Anda dan cari solusi pragmatis. Sementara itu, mulailah berlatih bernapas dalam-dalam setiap kali merasa cemas, dan jangan melewatkan waktu istirahat sejenak.

Sebenarnya, penelitian menunjukkan bahwa berjalan-jalan, mendengarkan musik dan beristirahat sejenak ketika bekerja membantu mengurangi produksi hormon kortisol (yang membuat Anda merasa cemas) dan pada gilirannya, meningkatkan produktivitas Anda. Jika Anda merasa terbebani dengan pekerjaan, jangan takut untuk mengemukakan kekhawatiran Anda. Jangan lupa untuk tetap mempertahankan gaya hidup sehat dan menumbuhkan sikap positif terhadap segala hal.

BISNIS

Berita terkait

Alami Burnout karena Merawat Orang Tua Demensia, Begini Saran Pakar

3 hari lalu

Alami Burnout karena Merawat Orang Tua Demensia, Begini Saran Pakar

Merawat orang tua dengan demensia menyebabkan burnout, apalagi jika Anda harus merawat anak juga alias generasi sandwich. Simak saran pakar.

Baca Selengkapnya

Kenali Dampak Stres pada Diabetes dan Cara Mengelolanya

6 hari lalu

Kenali Dampak Stres pada Diabetes dan Cara Mengelolanya

Stres fisik, seperti saat sakit atau cedera, gula darah juga bisa meningkat, yang dapat mempengaruhi penderita diabetes tipe 1 maupun tipe 2.

Baca Selengkapnya

Psikiater: Jangan Ukur Kebahagiaan Berdasar Standar Orang Lain

6 hari lalu

Psikiater: Jangan Ukur Kebahagiaan Berdasar Standar Orang Lain

Faktor penghambat kebahagiaan kerap berasal dari tekanan dalam diri untuk mencapai sesuatu dari standar mengukur kebahagiaan orang lain.

Baca Selengkapnya

Tips Psikiater untuk Mengusir Rasa Tak Bahagia

6 hari lalu

Tips Psikiater untuk Mengusir Rasa Tak Bahagia

Rutin menulis jurnal bersyukur atau gratitude journal, semacam buku harian, bisa menjadi salah satu cara mengusir perasaan tidak bahagia.

Baca Selengkapnya

Pentingnya Peran Perempuan Dalam Keluarga dan Dunia Profesional

7 hari lalu

Pentingnya Peran Perempuan Dalam Keluarga dan Dunia Profesional

Refleksi terhadap dinamika peran perempuan dalam berbagai aspek kehidupan dalam memperingati Hari Kartini.

Baca Selengkapnya

12 Tips Bantu Cegah Kolesterol dan Gula Darah Tinggi

9 hari lalu

12 Tips Bantu Cegah Kolesterol dan Gula Darah Tinggi

Berikut 12 tips yang bantu mencegah kolesterol dan gula darah naik, termasuk pola makan dan kelola stres.

Baca Selengkapnya

Pakar Sebut 8 Hal Paling Umum yang Percepat Penuaan

10 hari lalu

Pakar Sebut 8 Hal Paling Umum yang Percepat Penuaan

Pakar kesehatan menyebut delapan perilaku tak sehat paling umum yang mempercepat proses penuaan. Apa saja?

Baca Selengkapnya

Kelola Stres Setiap Hari untuk Redakan Emosi

10 hari lalu

Kelola Stres Setiap Hari untuk Redakan Emosi

Mengelola stres adalah cara meredakan emosi yang harus terus dilatih setiap hari agar tidak mudah emosional si situasi yang buruk.

Baca Selengkapnya

Kecewa karena Calon yang Didukung Kalah, Simak Saran Psikolog

11 hari lalu

Kecewa karena Calon yang Didukung Kalah, Simak Saran Psikolog

Psikolog mengatakan wajar bila orang kecewa karena harapan tidak menjadi kenyataan tetapi rasa kecewa itu mesti dikelola agar tak sampai memicu stres.

Baca Selengkapnya

Gen Z Dikenal Selalu Ingin Memaknai Hidup

11 hari lalu

Gen Z Dikenal Selalu Ingin Memaknai Hidup

Karakter Gen Z berevolusi menjadi pribadi yang lebih sadar untuk memaknai kehidupan tidak mementingkan kebahagiaan sendiri.

Baca Selengkapnya