Mengenali Tiga Fase Prakanker Sebelum Kanker Stadium Nol

Reporter

Tabloid Bintang

Editor

Yunia Pratiwi

Senin, 5 Februari 2018 18:08 WIB

Ilustrasi penderita kanker. shutterstock.com

TEMPO.CO, Jakarta - Kanker serviks dipicu oleh virus HPV (human papillomavirus). Fakta terbaru tentang kanker bahwa sebelum memasuki stadium 0, ada fase prakanker yang terdiri dari 3 stadium.

Ketua Himpunan Onkologi Ginekologi Indonesia, Prof. dr. Andrijono, SpOG(K), menjelaskan ketika sel normal terinfeksi HPV, sel tidak langsung menjadi kanker, namun asumsi yang menyebut kanker sebagai silent killer benar adanya. Saat HPV menginfeksi sel tubuh, terjadilah fase prakanker.

Fase ini terdiri dari 3 tahap yakni prakanker 1, prakanker 2, dan prakanker 3. Prakanker 3 disebut juga kanker stadium 0.

“Fase prakanker tidak ada gejalanya sama sekali. Baru ada gejala ketika memasuki stadium 1. Pada prakanker tahap 1, DNA Anda sudah berubah, perubahannya masih tipis, dan perlahan menginfeksi lapisan kulit dasar. Pada prakanker 2, sel kanker memasuki lapisan kulit tengah. Pada prakanker 3, HPV sudah menguasai seluruh lapisan kulit. Saat sel kanker berhasil menembus lapisan kulit teratas dan mulai membentuk benjolan, itulah kanker stadium 1,” ujarnya.

Baca juga: Prilly Latuconsina Jadi Duta Kanker Serviks, Sudah Vaksin Belum?

Advertising
Advertising

Sementara dari data Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo Jakarta bersama Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia menunjukkan, dari 1.000 perempuan yang menjalani pemeriksaan kanker serviks, 1 sampai 2 di antaranya positif mengidap kanker. Jika diperluas ke seluruh Indonesia, dengan melihat komposisi jumlah penduduk perempuan, maka diperkirakan ada 70 ribu penderita kanker serviks di Tanah Air. Celakanya, mayoritas kanker serviks yang terdeteksi sudah memasuki stadium lanjut.

Baca juga: Kenali 19 Tipe HPV Pemicu Kanker Serviks

“Bayangkan, 94 persen penderita kanker stadium lanjut itu meninggal dalam 2 tahun. Setiap 1 jam, 1 sampai 2 perempuan meninggal karena kanker serviks. Selain progresivitas penyakit, daftar tunggu untuk pengobatan di rumah sakit sangat panjang, terutama di daerah. Ini salah satu faktor yang membuat angka kematian akibat kanker terus menanjak,” ujar Andriyono.

Berkaca pada hal tersebut, vaksin menjadi kebutuhan mendesak. Vaksin ini, kata Andrijono, berisi cangkang virus yang dijadikan zat aktif untuk menangkal infeksi HPV. Vaksin dapat membentuk antibodi yang disebarkan ke seluruh tubuh. Ada dua jenis vaksin HPV yakni bivalent and quadrivalent. “Yang digunakan di Indonesia adalah quadrivalent. Selain merekomendasikan pemberian vaksin, saya mengimbau Anda untuk terus menjaga daya tahan tubuh,” ujar dia.

AURA

Berita terkait

Imigran Laos Pengidap Kanker Menangi Lotere Jackpot AS Sebesar Rp21 Triliun

2 hari lalu

Imigran Laos Pengidap Kanker Menangi Lotere Jackpot AS Sebesar Rp21 Triliun

Pemenang lotere jackpot bersejarah Powerball Amerika Serikat senilai lebih dari Rp21 triliun adalah seorang imigran dari Laos pengidap kanker

Baca Selengkapnya

Cara Mengendalikan Nyeri pada Pasien Kanker Menurut Dokter

2 hari lalu

Cara Mengendalikan Nyeri pada Pasien Kanker Menurut Dokter

Dokter menjelaskan cara mengendalikan nyeri pada pasien kanker. Berikut yang perlu dilakukan.

Baca Selengkapnya

Raja Charles III Siap Kembali Bertugas

5 hari lalu

Raja Charles III Siap Kembali Bertugas

Raja Charles III sudah mendapat izin dari tim dokter untuk kembali bertugas setelah menjalani pengobatan kanker.

Baca Selengkapnya

Konimex dan Indordesa Luncurkan Produk Baru Makanan Nutrisi FontLife One, Bidik Pasar Dewasa Muda

5 hari lalu

Konimex dan Indordesa Luncurkan Produk Baru Makanan Nutrisi FontLife One, Bidik Pasar Dewasa Muda

PT Indordesa-- anak perusahaan PT Konimex, meluncurkan produk makanan nutrisi dan perawatan kesehatan, FontLife One, di Kota Solo, Jawa Tengah.

Baca Selengkapnya

Aliansi Kecam Kehadiran Industri Plastik dan Kimia dalam Delegasi Indonesia untuk Negosiasi Perjanjian Plastik

6 hari lalu

Aliansi Kecam Kehadiran Industri Plastik dan Kimia dalam Delegasi Indonesia untuk Negosiasi Perjanjian Plastik

Kehadiran itu membahayakan tujuan perjanjian, yaitu mengatur keseluruhan daur hidup plastik untuk melindungi kesehatan manusia dan lingkungan.

Baca Selengkapnya

Sejak 2021, Jokowi 6 Kali Sampaikan Keresahan WNI Pilih Berobat ke Luar Negeri

6 hari lalu

Sejak 2021, Jokowi 6 Kali Sampaikan Keresahan WNI Pilih Berobat ke Luar Negeri

Presiden Joko Widodo atau Jokowi acap menyampaikan keresahannya soal warga negara Indonesia yang berbondong-bondong berobat ke negara lain, alih-alih dalam negeri.

Baca Selengkapnya

5 Penyebab Sulit Tidur pada Penderita Diabetes

7 hari lalu

5 Penyebab Sulit Tidur pada Penderita Diabetes

Ternyata lima masalah ini menjadi penyebab penderita diabetes sulit tidur.

Baca Selengkapnya

Penelitian Ungkap Pelet Plastik Daur Ulang dari Indonesia Mengandung 30 Bahan Kimia Beracun dengan Konsentrasi Tinggi

7 hari lalu

Penelitian Ungkap Pelet Plastik Daur Ulang dari Indonesia Mengandung 30 Bahan Kimia Beracun dengan Konsentrasi Tinggi

Proyek penelitian di 13 negara ini bertujuan meningkatkan kesadaran global tentang bahan kimia berbahaya dalam plastik daur ulang

Baca Selengkapnya

Jokowi Ungkap PR Besar di Bidang Kesehatan: Pintar kalau Sakit Mau Apa?

8 hari lalu

Jokowi Ungkap PR Besar di Bidang Kesehatan: Pintar kalau Sakit Mau Apa?

Presiden Jokowi mengungkapkan PR besar Indonesia di bidang kesehatan. Apa saja?

Baca Selengkapnya

Gaya Hidup Kebaratan Bikin Kasus Kanker pada Orang Muda Meningkat

8 hari lalu

Gaya Hidup Kebaratan Bikin Kasus Kanker pada Orang Muda Meningkat

Gaya hidup tidak sehat dan cenderung kebarat-baratan memicu pasien kanker usia muda semakin banyak.

Baca Selengkapnya