TEMPO.CO, Jakarta - Kanker serviks masih menjadi momok bagi perempuan. Kanker ini dipicu virus HPV (human papillomavirus). Kini penelitian seputar kanker terus berkembang. Tahun lalu, kami mengingatkan Anda tentang kanker stadium 0. Kini ada fakta baru bahwa sebelum memasuki stadium 0, ada fase prakanker yang terdiri dari 3 stadium.
Ketua Himpunan Onkologi Ginekologi Indonesia, Prof. dr. Andrijono, SpOG(K), menyebut ketika sel normal terinfeksi HPV, sel tidak langsung menjadi kanker. Sel tubuh kita memasuki fase prakanker. Fase prakanker bisa dilacak dengan melakukan tes pap smear dan biopsi. Sangat penting untuk melacak keberadaan HPV dan potensi kanker sejak dini, mengingat jenis HPV sangat banyak.
Baca juga: Seks Bebas Rentan Picu Kanker Serviks, Begini Solusinya
Dari ketiga virus jagoan itu, yang paling sering menyebabkan kanker tipe 16. Persentasenya mencapai 44 persen. Sementara tipe 18 dan 52 masing-masing 39 persen dan 14 persen. Sisanya 3 persen berasal dari HPV tipe lain. HPV dan kanker serviks bagai dua sisi mata uang. Bukan berarti laki-laki 100 persen aman dari virus ini.
Baca juga: Prilly Latuconsina Jadi Duta Kanker Serviks, Sudah Vaksin Belum?
Andrijono mengingatkan, pria juga bisa terinfeksi HPV yang menyebabkan kanker mulut, penis, dan anus. Untuk membentengi diri dari HPV Anda harus divaksin. Ingat, kanker serviks adalah satu-satunya jenis kanker yang ada vaksinnya.
“Namun HPV bisa sembuh dengan sendirinya. Peluang sembuh sendiri mencapai 75-80 persen tergantung pada daya tahan tubuh Anda. Penularan virus ini salah satunya melalui hubungan seksual. Yang lebih mengerikan, HPV bisa menular melalui tangan. Pasien saya kedapatan memiliki virus HPV di kelenjar ludahnya. Populasinya mencapai 20 persen. Lalu saya mengecek kondisi tangannya, ternyata positif HPV,” ujar Andrijono.
Baca juga: Keluar Darah saat Berhubungan Intim, Hati-hati Kanker Serviks