Styrofoam Lebih Aman dari Si Sehat Stroberi. Simak Alasannya

Rabu, 24 Januari 2018 17:10 WIB

Petugas melakukan kampanye pelarangan penggunaan styrofoam untuk bungkus makanan dan minuman di Bandung, Jawa Barat, 14 Desember 2016. TEMPO/Prima Mulia

TEMPO.CO, Jakarta - Kemasan makanan yang terbuat dari bahan polistirena atau yang dikenal dengan nama styrofoam sering diiringi isu-isu negatif, yaitu dapat mendatangkan penyakit salah satunya kanker. Akan tetapi, para ahli dan perwakilan dari Badan Pengawasan Obat dan Makanan atau BPOM, membantahkan akan isu-isu negatif tersebut.

Kandungan stirena yang terdapat di dalam kemasan makanan berbahan styrofoam bisa dibandingkan dengan yang terdapat pada buah stroberi. Menurut Kepala Laboratorium Teknologi Polimer dan Membran Institute Teknologi Bandung atau LPTM ITB, Ir. Akhmad Zainal Abidin, M.Sc, Ph.D, kandungan stirena yang ada pada stroberi lebih banyak dibandingkan yang terdapat pada kemasan makanan berbahan styrofoam.

“Makan stroberi saja dianjurkan oleh dokter, kenapa yang kandungannya lebih kecil dinyatakan berbahaya. Styrofoam lebih aman dari pada stroberi yang disarankan dokter, sesuatu bisa dikatakan berbahaya harus dilihat dari jumlah kandungannya,” jelasnya.

Product Stewardship Specialist dari Trinseo, Libby Hong, menjelaskan polistirena tidak sama dengan stirena. Stirena berbentuk cair sedangkan polistirena padat. Meskipun polistirena terbuat dari stirena namun kedua bahan ini berbeda.

“Menyamakan polistirina dengan stirena sama dengan menyamakan berlian dengan karbon. Berlian terbuat dari karbon akan tetapi setelah menjadi berlian melalui proses kimia, berlian bukan lagi karbon,” ungkap Libby.

Advertising
Advertising

Fakta mengenai amannya kemasan makanan dengan bahan styrofoam diperjelas lagi oleh perwakilan dari BPOM, Dra. Ani Rohmaniyati MSi. Pada 2009, BPOM telah melakukan penelitian independen untuk 17 kemasan makanan berbahan polistirena, dalam kemasan tersebut ditemukan bahwa residu ppm masih dalam angka yang aman, yaitu 10-43 ppm. Angka tersebut jauh di bawah level berbahaya untuk residu kemasan makanan.

“Di dalam polistirena mungkin memang terdapat stirena, gas yang bisa masuk ke dalam makanan. Di Indonesia batasan kadar stirena pada kemasan makanan yang diperbolehkan maksimal 5 ribu ppm,” jelas Ani.

Artikel lain:
Makanan Sehat Tak Berarti Boleh Dimakan Kapan Saja, Cek Alasannya
6 Makanan yang Lebih Mudah Dibuat dengan Microwave
Ternyata, Vetsin Tak Seburuk yang Kita Pikir. Simak Penjelasannya

Menurut Ani, setiap orang wajib memakai kemasan yang tidak berbahaya untuk kesehatan merupakan norma yang harus diikuti oleh semua produsen pangan. Permasalahan pada polistirena yaitu mengandung gas sangat banyak, 95 sampai 98 persen. Meskipun menguntungkan tapi sekaligus menjadi masalah dalam lingkungan, seperti banyak sekali dijumpai pada sampah polistirena busa.

“Setiap orang dalam memproduksi pangan dilarang menggunakan apapun yang melepaskan cemaran yang membahayakan kesehatan manusia,” tambahnya.

Pimpinan Asosiasi Daur Ulang Plastik Indonesia atau ADUPI, Christine Halim, menjelaskan permasalahan styrofoam terhadap lingkungan, sampah styrofoam jika masyarakat dapat memilah dan mengumpulkannya dengan baik dan tidak membuangnya sembarangan, dapat menghasilkan uang karena styrofoam dapat didaur ulang kembali menjadi barang-barang yang nantinya akan dijual dengan harga menengah ke bawah.

Christine memberi solusi lain tentang polistirena yaitu, “Kita bisa memberikan aditif di dalam produk sehingga plastik itu bisa lebih cepat membusuk di tanah dengan waktu yang lebih cepat. Kemudian selama produk belum kembali ke tanah, masih bisa didaur ulang kembali.”

Direktur kemasan grup, Wahyudi Sulistya, juga angkat bicara mengenai polistirena. Ia menegaskan bahwa masyarakat sering salah mengartikan polistirena foam dengan expandable polistirena atau EPS.

“PS foam dari bahan GPPS untuk makanan, tapi kalau yang digunakan untuk elektronik EPS. Namun semua masyarakat mengatakan itu styrofoam, padahal yang berbahaya itu adalah yang EPS,” jelasnya.

“Terpenting bukan menghindari plastik, namun bagaimana caranya mengolah limbah plastik,“ tuturnya.

Berita terkait

Konimex dan Indordesa Luncurkan Produk Baru Makanan Nutrisi FontLife One, Bidik Pasar Dewasa Muda

2 hari lalu

Konimex dan Indordesa Luncurkan Produk Baru Makanan Nutrisi FontLife One, Bidik Pasar Dewasa Muda

PT Indordesa-- anak perusahaan PT Konimex, meluncurkan produk makanan nutrisi dan perawatan kesehatan, FontLife One, di Kota Solo, Jawa Tengah.

Baca Selengkapnya

Aliansi Kecam Kehadiran Industri Plastik dan Kimia dalam Delegasi Indonesia untuk Negosiasi Perjanjian Plastik

3 hari lalu

Aliansi Kecam Kehadiran Industri Plastik dan Kimia dalam Delegasi Indonesia untuk Negosiasi Perjanjian Plastik

Kehadiran itu membahayakan tujuan perjanjian, yaitu mengatur keseluruhan daur hidup plastik untuk melindungi kesehatan manusia dan lingkungan.

Baca Selengkapnya

Sejak 2021, Jokowi 6 Kali Sampaikan Keresahan WNI Pilih Berobat ke Luar Negeri

3 hari lalu

Sejak 2021, Jokowi 6 Kali Sampaikan Keresahan WNI Pilih Berobat ke Luar Negeri

Presiden Joko Widodo atau Jokowi acap menyampaikan keresahannya soal warga negara Indonesia yang berbondong-bondong berobat ke negara lain, alih-alih dalam negeri.

Baca Selengkapnya

5 Penyebab Sulit Tidur pada Penderita Diabetes

4 hari lalu

5 Penyebab Sulit Tidur pada Penderita Diabetes

Ternyata lima masalah ini menjadi penyebab penderita diabetes sulit tidur.

Baca Selengkapnya

Penelitian Ungkap Pelet Plastik Daur Ulang dari Indonesia Mengandung 30 Bahan Kimia Beracun dengan Konsentrasi Tinggi

4 hari lalu

Penelitian Ungkap Pelet Plastik Daur Ulang dari Indonesia Mengandung 30 Bahan Kimia Beracun dengan Konsentrasi Tinggi

Proyek penelitian di 13 negara ini bertujuan meningkatkan kesadaran global tentang bahan kimia berbahaya dalam plastik daur ulang

Baca Selengkapnya

Jokowi Ungkap PR Besar di Bidang Kesehatan: Pintar kalau Sakit Mau Apa?

4 hari lalu

Jokowi Ungkap PR Besar di Bidang Kesehatan: Pintar kalau Sakit Mau Apa?

Presiden Jokowi mengungkapkan PR besar Indonesia di bidang kesehatan. Apa saja?

Baca Selengkapnya

Pakta Konsumen Nasional Minta Pemerintah Penuhi Hak Konsumen Tembakau

8 hari lalu

Pakta Konsumen Nasional Minta Pemerintah Penuhi Hak Konsumen Tembakau

Pakta Konsumen Nasional meminta pemerintah untuk memenuhi hak konsumen tembakau di Indonesia.

Baca Selengkapnya

Definisi Kesehatan Mental Menurut Psikolog, Perlu Dimiliki Setiap Orang

11 hari lalu

Definisi Kesehatan Mental Menurut Psikolog, Perlu Dimiliki Setiap Orang

Kesehatan mental lebih dari sekadar gangguan atau kecacatan mental yang diderita seseorang. Psikolog beri penjelasan.

Baca Selengkapnya

7 Tanda-tanda Kucing Mengalami Dehidrasi

12 hari lalu

7 Tanda-tanda Kucing Mengalami Dehidrasi

Dehidrasi terjadi ketika kucing kehilangan lebih banyak cairan dari yang mereka konsumsi.

Baca Selengkapnya

Jadi Makanan Khas Lebaran, Ketahui Kandungan Nutrisi dan Manfaat Hati Ayam dalam Sambal Goreng Kentang Ati

19 hari lalu

Jadi Makanan Khas Lebaran, Ketahui Kandungan Nutrisi dan Manfaat Hati Ayam dalam Sambal Goreng Kentang Ati

Hati ayam dalam sambal goreng kentang ati, makan khas ketika lebaran, ternyata memiliki manfaat kesehatan. Apa saja?

Baca Selengkapnya