Selain Kemoterapi, Ini Pengobatan Baru Kanker Limfoma Hodgkin

Kamis, 18 Januari 2018 15:10 WIB

Mengatasi Mahalnya Pengobatan Kanker

TEMPO.CO, Jakarta - Kanker Limfoma Hodgkin adalah jenis kanker yang menyerang sistem kelenjar getah bening, yang merupakan bagian dari sistem kekebalan tubuh. Kanker Limfoma Hodgkin menyebar sebanyak 20 persen dari total semua kanker limfoma, dalam hal ini lebih dari sepertiga kasus ditemukan pada usia 15-30 tahun, dengan gejala pembengkakan kelenjar getah bening.

Pada Limfoma Hodgkin, kombinasi kemoterapi awal dapat memberikan respon yang bertahan lama. Namun, petugas kesehatan di Indonesia menyatakan sebanyak 20 persen dari pasien tersebut akan mengalami relaps atau kambuhnya penyakit Limfoma, atau juga refrakter yaitu tidak memberikan respons terhadap pengobatan awal.

Menurut Sekretaris Jenderal Perhimpunan Hematologi-Onkologi Medik (PERHOMPEDIN), Dr. dr. Dody Ranuhardy, SpPD-KHOM, MPH, “Prognosis pasien dengan kondisi relaps dan refrakter biasanya lebih buruk dan akan lebih sulit disembuhkan.”

Namun, seiring dengan perkembangan teknologi dan terapi baru, harapan kesembuhan pasien dalam kondisi relaps dan refakter dapat meningkat. Salah satu inovasinya melalui pengobatan Antibody Drug Conjugate (ADC), dikategorikan sebagai terapi bertarget. Obat terapi bertarget hanya bekerja pada target-target tertentu.

Artikel lain:
Menangkal Sel Kanker dengan Cabai
Dua Kanker Ini Paling Banyak Mengancam Wanita
Paliatif, Metode Pereda Nyeri untuk Penderita Kanker

Advertising
Advertising

“Berbeda dengan kemoterapi yang membunuh semua sel yang cepat berkembang dalam tubuh, terapi bertarget hanya menuju sel yang mengandung CD 20, yaitu hodgkin dan CD 30 nonhodgkin. Kekuatan terapi bertarget jauh lebih tinggi dari kemoterapi,” kata Prof. Dr. dr. Arry H. Reksodiputro, SpPD-KHOM sebagai ketua PERHOMPEDIN.

Mulanya, obat untuk CD 20 dan CD 30 berbahaya jika diberikan kepada pasien bahkan dapat menyebabkan kematian. Namun, saat ini obat itu diikatkan pada antibodi kemudian disuntikan kepada manusia. “Dia hanya menuju CD 20 dan CD30 dan hanya membunuh sel-sel kanker saja,” tambah Dokter Arry.

“Terapi bertarget hanya menuju sel kanker, dan sel normalnya tidak dihancurkan. Hasil pengobatannya yang sembuh sempurna mencapai 34 persen,” jelas Dokter Dody.

Jadi, terapi bertarget merupakan bahan atau obat yang bisa mengenal sel-sel kanker secara khusus dan lebih spesifik mengenal tapi tidak terhadap sel-sel yang normal. Namun, sebelum mencapai stadium akhir, jika merasakan gejala dari kanker Limfoma Hodgkin, segera periksakan ke dokter.

Berita terkait

Mengapa Bayi Harus Diimunisasi?

1 hari lalu

Mengapa Bayi Harus Diimunisasi?

Bayi harus menjalani imunisasi karena beberapa alasan tertentu yang akan dibahas dalam artikel ini.

Baca Selengkapnya

10.000 Warga Palestina Hilang di Gaza, 210 Hari Sejak Serangan Israel Dimulai

1 hari lalu

10.000 Warga Palestina Hilang di Gaza, 210 Hari Sejak Serangan Israel Dimulai

Sejauh ini, 30 anak telah meninggal karena kelaparan dan kehausan di Gaza akibat blokade total bantuan kemanusiaan oleh Israel

Baca Selengkapnya

6 Bahaya Bayi yang Tidak Diimunisasi

1 hari lalu

6 Bahaya Bayi yang Tidak Diimunisasi

Bayi penting untuk melakukan imunisasi secara rutin agar terhindar dari bahaya kesehatan mendatang. Lantas, apa saja bahaya bagi bayi yang tidak melakukan imunisasi?

Baca Selengkapnya

Pasien Kanker Minim Pengetahuan Akibat Waktu Konsultasi Terbatas

3 hari lalu

Pasien Kanker Minim Pengetahuan Akibat Waktu Konsultasi Terbatas

Waktu konsultasi yang terbatas menyebabkan pasien kanker sering merasa bingung untuk memahami betul penyakitnya.

Baca Selengkapnya

Imigran Laos Pengidap Kanker Menangi Lotere Jackpot AS Sebesar Rp21 Triliun

5 hari lalu

Imigran Laos Pengidap Kanker Menangi Lotere Jackpot AS Sebesar Rp21 Triliun

Pemenang lotere jackpot bersejarah Powerball Amerika Serikat senilai lebih dari Rp21 triliun adalah seorang imigran dari Laos pengidap kanker

Baca Selengkapnya

Cara Mengendalikan Nyeri pada Pasien Kanker Menurut Dokter

6 hari lalu

Cara Mengendalikan Nyeri pada Pasien Kanker Menurut Dokter

Dokter menjelaskan cara mengendalikan nyeri pada pasien kanker. Berikut yang perlu dilakukan.

Baca Selengkapnya

Raja Charles III Siap Kembali Bertugas

8 hari lalu

Raja Charles III Siap Kembali Bertugas

Raja Charles III sudah mendapat izin dari tim dokter untuk kembali bertugas setelah menjalani pengobatan kanker.

Baca Selengkapnya

Konimex dan Indordesa Luncurkan Produk Baru Makanan Nutrisi FontLife One, Bidik Pasar Dewasa Muda

9 hari lalu

Konimex dan Indordesa Luncurkan Produk Baru Makanan Nutrisi FontLife One, Bidik Pasar Dewasa Muda

PT Indordesa-- anak perusahaan PT Konimex, meluncurkan produk makanan nutrisi dan perawatan kesehatan, FontLife One, di Kota Solo, Jawa Tengah.

Baca Selengkapnya

Aliansi Kecam Kehadiran Industri Plastik dan Kimia dalam Delegasi Indonesia untuk Negosiasi Perjanjian Plastik

10 hari lalu

Aliansi Kecam Kehadiran Industri Plastik dan Kimia dalam Delegasi Indonesia untuk Negosiasi Perjanjian Plastik

Kehadiran itu membahayakan tujuan perjanjian, yaitu mengatur keseluruhan daur hidup plastik untuk melindungi kesehatan manusia dan lingkungan.

Baca Selengkapnya

Sejak 2021, Jokowi 6 Kali Sampaikan Keresahan WNI Pilih Berobat ke Luar Negeri

10 hari lalu

Sejak 2021, Jokowi 6 Kali Sampaikan Keresahan WNI Pilih Berobat ke Luar Negeri

Presiden Joko Widodo atau Jokowi acap menyampaikan keresahannya soal warga negara Indonesia yang berbondong-bondong berobat ke negara lain, alih-alih dalam negeri.

Baca Selengkapnya