Mengenal Ensevalitis, Peradangan di Otak Akibat Infeksi Bakteri

Rabu, 10 Januari 2018 09:26 WIB

Ilustrasi suami sakit. Shutterstock

TEMPO.CO, Jakarta - Ensevalitis adalah penyakit yang sering menyerang di India. Setiap tahun, wabah penyakit ini menyerang negara bagian Uttar Pradesh. Beberapa anak yang dibawa ke rumah sakit akhirnya meninggal dunia karena kekurangan oksigen.

Menurut Indian Council of Medical Research, jejak pertama ensevalitis ditemukan di Tamil Nadu pada 1955. Sejak 1972, penyakit tersebut menyebar ke daerah lain, seperti Bengal Barat, Uttar Pradesh, Assam, Bihar, Manipur, Andrha Pradesh, Goa, Pondicherry, dan Karnataka.

Lalu, apa itu ensevalitis dan kenapa bisa mematikan? Seperti dilansir India Times, ensevalitis adalah peradangan di jaringan otak yang disebabkan oleh infeksi virus, bakteri, atau jamur. Gejalanya adalah demam, pusing, leher kaku, muntah, lelah, kebingungan, mengantuk, berhalusinasi, koma, pingsan, mudah marah, tidak sadarkan diri, disorientasi, dan kematian.

Bila tidak ditangani dalam waktu beberapa jam, peluang kehilangan nyawa meningkat hinggal 30 persen. Ada dua jenis ensevalitis yang menyerang anak-anak di India, Sindrom Ensevalitis Akut (AES) dan Ensevalitis Jepang (JE).

AES bisa disebabkan banyak faktor, termasuk racun dari buah leci yang belum matang, virus, bakteri, dan jamur dari berbagai macam bakteri yang sulit diidentifikasi. Sementara itu, JE menyebar melalui gigitan nyamuk jenis Culeks, yang juga terkait dengan dengue, cikungunya, serta bakteri jenis streptokokus dan virus Nil Barat yang sering menyebabkan orang tak sadarkan diri.

Advertising
Advertising

Baca juga:
Mengenal Cystitis, Radang Kandung Kemih Akibat Bakteri
Resep Sari Bawang Merah Penangkal Bakteri
Kiat Menghindari Bakteri dan Bahaya dari Makanan

Menurut Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), penderita kondisi mental tertentu, dengan atau tanpa kondisi tak sadarkan diri, diagnosis pertamanya biasanya JE. Jika hasil tes CT scan atau MRI-nya negatif, tandanya ia menderita AES. Tes darah juga diperlukan untuk jenis virus yang menyerang.

Bisakah ensevalitis disembuhkan? Hampir semua jenis ensevalitis menunjukkan gejala yang sama sehingga sehingga sulit didiagnosis dan disembuhkan. Menurut laporan The New York Times, bentuk viral dari ensevalitis tak bisa disembuhkan, paling hanya didiagnosis gejalanya dan kemudian diberi obat yang sesuai.

Obat-obatan antivirus seperti acyclovir dan corticosteroid bisa mengurangi peradangan di otak dan biasanya diberikan kepada penderita ensevalitis. Pada kasus infeksi yang lebih parah, pasien bahkan harus dipasangi selang untuk membantu bernapas. Antikonvulsan dan obat bius diberikan kepada mereka yang tidak sadarkan diri.

Ensevalitis juga tak selalu bisa dicegah. Tapi kita bisa membentengi diri dengan cara divaksin, termasuk vaksin cacar dan rubella. Lindungi pula diri dari gigitan nyamuk yang menyebarkan virus, misalnya dengan menggunakan krim antinyamuk.

Berita terkait

Jokowi: Daerah Kepulauan Indonesia Kekurangan Dokter Spesialis

8 jam lalu

Jokowi: Daerah Kepulauan Indonesia Kekurangan Dokter Spesialis

Jokowi mengatakan kemampuan produksi dokter spesialis Indonesia hanya 2.700 per tahun.

Baca Selengkapnya

Mengapa Bayi Harus Diimunisasi?

2 hari lalu

Mengapa Bayi Harus Diimunisasi?

Bayi harus menjalani imunisasi karena beberapa alasan tertentu yang akan dibahas dalam artikel ini.

Baca Selengkapnya

6 Bahaya Bayi yang Tidak Diimunisasi

2 hari lalu

6 Bahaya Bayi yang Tidak Diimunisasi

Bayi penting untuk melakukan imunisasi secara rutin agar terhindar dari bahaya kesehatan mendatang. Lantas, apa saja bahaya bagi bayi yang tidak melakukan imunisasi?

Baca Selengkapnya

Penyakit Minamata Ditemukan di Jepang 68 Tahun Lalu, Ini Cara Merkuri Masuk dalam Tubuh

5 hari lalu

Penyakit Minamata Ditemukan di Jepang 68 Tahun Lalu, Ini Cara Merkuri Masuk dalam Tubuh

Penyakit Minamata ditemukan di Jepang pertama kali yang mengancam kesehatan tubuh akibat merkuri. Lantas, bagaimana merkuri dapat masuk ke dalam tubuh?

Baca Selengkapnya

Konimex dan Indordesa Luncurkan Produk Baru Makanan Nutrisi FontLife One, Bidik Pasar Dewasa Muda

9 hari lalu

Konimex dan Indordesa Luncurkan Produk Baru Makanan Nutrisi FontLife One, Bidik Pasar Dewasa Muda

PT Indordesa-- anak perusahaan PT Konimex, meluncurkan produk makanan nutrisi dan perawatan kesehatan, FontLife One, di Kota Solo, Jawa Tengah.

Baca Selengkapnya

Aliansi Kecam Kehadiran Industri Plastik dan Kimia dalam Delegasi Indonesia untuk Negosiasi Perjanjian Plastik

11 hari lalu

Aliansi Kecam Kehadiran Industri Plastik dan Kimia dalam Delegasi Indonesia untuk Negosiasi Perjanjian Plastik

Kehadiran itu membahayakan tujuan perjanjian, yaitu mengatur keseluruhan daur hidup plastik untuk melindungi kesehatan manusia dan lingkungan.

Baca Selengkapnya

Sejak 2021, Jokowi 6 Kali Sampaikan Keresahan WNI Pilih Berobat ke Luar Negeri

11 hari lalu

Sejak 2021, Jokowi 6 Kali Sampaikan Keresahan WNI Pilih Berobat ke Luar Negeri

Presiden Joko Widodo atau Jokowi acap menyampaikan keresahannya soal warga negara Indonesia yang berbondong-bondong berobat ke negara lain, alih-alih dalam negeri.

Baca Selengkapnya

5 Penyebab Sulit Tidur pada Penderita Diabetes

11 hari lalu

5 Penyebab Sulit Tidur pada Penderita Diabetes

Ternyata lima masalah ini menjadi penyebab penderita diabetes sulit tidur.

Baca Selengkapnya

Penelitian Ungkap Pelet Plastik Daur Ulang dari Indonesia Mengandung 30 Bahan Kimia Beracun dengan Konsentrasi Tinggi

12 hari lalu

Penelitian Ungkap Pelet Plastik Daur Ulang dari Indonesia Mengandung 30 Bahan Kimia Beracun dengan Konsentrasi Tinggi

Proyek penelitian di 13 negara ini bertujuan meningkatkan kesadaran global tentang bahan kimia berbahaya dalam plastik daur ulang

Baca Selengkapnya

Jokowi Ungkap PR Besar di Bidang Kesehatan: Pintar kalau Sakit Mau Apa?

12 hari lalu

Jokowi Ungkap PR Besar di Bidang Kesehatan: Pintar kalau Sakit Mau Apa?

Presiden Jokowi mengungkapkan PR besar Indonesia di bidang kesehatan. Apa saja?

Baca Selengkapnya