TEMPO.CO, Jakarta - Sebelum hamil, para perempuan setidaknya harus memiliki indeks massa tubuh (IMT) yang normal yakni antara 18,5-24,9. Salah satu alasannya agar dia memiliki persediaan energi sehingga janin dalam kandungannya tumbuh optimal.

Jika IMT sudah normal, ada takaran pertambahan berat badan yang ideal demi mencegah ibu kegemukan usai melahirkan. Spesialis gizi klinik dari RSUD Cianjur, Dr Julia Dewi Nerfina MGizi SpGK, mengungkapkan jika IMT sudah normal maka bumil (ibu hamil) perlu menambah berat badannya per minggu sekitar 0,42 kilogram per minggu, sehingga total kenaikannya hingga trisemester ketiga 11,5-16 kilogram.

"Trisemester pertama 1,5-2 kilogram per minggu, trisemester kedua 4-6 kilogram dan trisemester ketiga 6-8 kilogram, atau rata-rata 0,42 kilogram perminggu. Jadi total kenaikannya 11,5-16 kilogram," ujar Julia dalam diskusi media di Jakarta, Senin, 18 Desember 2017. (Baca juga: Pentingnya Merencanakan Kehamilan untuk Cegah Bayi Prematur)

Namun, jika IMT ibu kurang dari 18,5 maka rata-rata kenaikan berat badan ideal per minggu 0,51 kilogram, sehingga total kenaikan berat badan hingga melahirkan seharusnya yakni 12,5-18 kilogram. (Baca juga: Risiko Diabetes Gestasional pada Ibu Hamil dan Bayi)

Lalu, bagi mereka yang IMT nya 25-29,9 maka rata-rata kenaikan berat badan per minggunya adalah 0,28 kilogram, dengan total kenaikan 7-11,5 kilogram hingga trisemester ketiga. Sedangkan bagi para ibu hamil yang memiliki IMT lebih dari 30, pertambahan rata-rata berat badan per minggu idealnya adalah 0,22 kilogram, sehingga total kenaikan berat 5-9 kilogram. (Baca juga: Teman Bumil, Sahabat Setia Ibu Menjalani Kehamilan)

IMT diukur berdasarkan rumus berat badan dibagi tinggi badan (dalam ukuran meter) lalu dikuadratkan atau berat badan (kilogram)/tinggi badan x tinggi badan (meter). Jika ibu memiliki tinggi badan 55 kilogram dan tinggi badan 1,7 meter maka ia memiliki IMT sama dengan 55/(1,7×1,7)= 19,03.

ANTARA